Gelaran ajang ESL Indonesia Championship Season 2 telah selesai digelar pada 15 September lalu. BOOM Esports keluar sebagai jawara di ajang ini setelah mengalahkan EVOS di partai final. Menariknya, ada stastistik sepanjang ajang ini berlangsung yang bisa menjadi bahan pemebelajaran kalian untuk mengetahui meta Dota 2 di Indonesia.
Sepanjang babak Group Stage hingga Grand Final, ada beberapa Hero menjadi yang paling laris dipilih oleh para pemain. Untuk menjelaskan signifikansi masing-masing Hero, Brando Oloan selaku manager tim Dota 2 BOOM Esports serta Yudi “Justincase” Anggi yang merupakan salah satu caster di ESL Indonesia Championship Season 2 membantu untuk memberikan penjelasannya.
Yuk simak penjelasannya di bawah ini!
1. Shadow Demon
Buat yang belum tahu, pembagian posisi di Dota 2 diurutkan berdasarkan prioritas masing-masing posisi mendapatkan resources (Gold dan EXP). Posisi 1 yang di tempati oleh carry menjadi prioritas pertama untuk mendapatkan resource.
Sedangkan posisi 5 atau Support menjadi prioritas terakhir. Menurut Brando, Shadow Demon bisa memiliki pengaruh besar walaupun dirinya enggak dilengkapi dengan item karena skill 2-nya yang bernama Soul Catcher memberikan damage berdasarkan persentasi HP lawan. Ditambah lagi, Hero ini juga punya Shadow Poison yang bisa memudahkan sang carry untuk farming di jungle.
“Menurut saya, Shadow Demon akan memiliki impact yang besar saat berada di posisi 5 sekalipun,” ungkap Brando yang juga disetujui oleh Justisncase.
2. Ember Spirit
Brando selaku manager tim Dota BOOM Esports menjelaskan bahwa Ember Spirit merupakan Hero yang fleksibel. Dia bisa join fight dengan cepat dan menahan lane yang terdesak,
Selain itu, berkat mobilitasnya yang tinggi, Ember Spirit juga bisa bermain di dua sisi, yaitu safe lane dan mid lane. Karena itulah, posisinya bisa berubah menyesuaikan lawan saat laning phase.
“Sejak update efek Aghanim’s Specter, Ember Spirit jadi primadona karena skill Ulti-nya yang bernama Fire Renmant jadi punya lebih banyak charge dan casting range yang tiga kali lipat lebih jauh,” ungkap Justincase.
3. Grimstroke
Hero ini mempunyai paket crowd control yang lengkap, mulai dari slow, silent, dan stun. Selain itu, skill 1-nya yang bernama Stroke of Fate juga bisa digunakan untuk membantu clearing wave ataupun harassing hero lawan.
Grimstroke laris manis di ESL Indonesia Championship karena banyak Hero yang dapat dipasangkan dengan Grimstroke saat melakukan laning phase. Sebut saja Sven, Lifestealer, Juggernaut, dan masih banyak yang lainnya. Skill Ulti-nya yang bernama Soulbind bisa dikombinasikan dengan banyak skill lain saat berada di team fight.
“Grimstroke merupakan pilihan hero Support yang aman karena berguna saat laning phase untuk harassing ataupun saat team fight karena bisa memberi efek silent dan punya Soulbind sebagai skill Ulti-nya,” jelas Justincase.
4. Sven
Menurut Justincase, Sven merupakan Hero carry yang aman karena kuat buat laning phase ataupun war. Skill 3-nya yang bernama Warcry sangat relevan di semua fase early ataupun late.
Sedangkan menurut Brando, Sven adalah Hero yang kuat di laning phase karena bisa farming dengan cepat berkat skill 2-nya yang bernama Great Cleave. Sama seperti Justincase, Brando juga mengatakan bahwa skill 3 Sven sangat berguna di team fight, Karena bisa memberikan buff pada rekan satu tim dan diri sendiri.
“Walaupun kuat, Sven hanya dipakai dua kali pasca The International 2019. Frekuensi penggunaannya yang tinggi terjadi di sebelum The International 2019,” ungkap Brando.
5. Tiny
Masuk ke dalam jajaran Hero terlaris di gelaran ESL Indonesia Championship Season 2, Tiny merupakan Hero yang sangat fleksibel karena bisa mengisi posisi 2,3, dan 4 menurut Brando. Apalagi combo Avalance Toss–nya yang bisa digunakan untuk burst damage.
Di early hingga mid game, Tiny juga bisa digunakan untuk menciptakan ruang bagi rekan-rekan satu timnya. Pasca gelaran The International, Tiny juga menjadi Hero yang paling laris untuk di pick hingga di banned gara-gara permainan dari Topson yang memperkuat OG.
“Berkat update untuk Aghanim, damage Tree Vollet-nya jadi terlalu besar meski memang butuh setup dari rekan-rekan satu timnya untuk memaksimalkan skill tersebut,” ungkap Justincase.
***
Bagaimana menurut kalian tentang statistik terlaris di atas? Jangan sungkan untuk memberikan komentar kalian di kolom bawah, ya. Tetap di KINCIR agar kalian enggak ketinggalan berita seputar esports.