Di dalam laga kompetitif Dota 2, seorang caster sejatinya berfungsi untuk menganalisa jalannya pertandingan. Ada kalanya, seorang caster juga alih fungsi menjadi penyemarak jika ada suatu momen penting di dalam pertandingan.
Di Dota 2, pasti kalian sudah kenal dengan beberapa shoutcaster ternama seperti Toby “Tobiwan” Downson, atau Owen “ODPixel” Davies. Komentar-komentar ikonis nan meriah yang pernah dilontarkan mereka dan menjadi momen tersendiri bagi pertandingan tersebut.
Kali ini, KINCIR akan membahas lima caster call paling ikonis di Dota 2. Yuk, simak!
"It’s a Disasta!" – Evil Geniuses Vs CDEC (The International 2015 )
Pertandingan antara EG melawan CDEC pada laga final The International 5 memang menyisakan banyak keseruan di dalamnya. Tidak luput juga momen penting “6 million dollar Echo Slam” yang masuk daftar arsip Dota 2. Pada laga ini, Evil Geniuses berhasil merebut gelar Aegis of Champion dan berhak membawa pulang uang sebesar 6 juta dolar amerika.
Tobiwan yang saat itu menjadi caster, merespon momen tersebut dan sontak teriak “It’s a disasta!”. Pasalnya, UNIVeRsE yang berhasil merebut Aegis dari CDEC cukup mengejutkan publik. Akhirnya caster call ini pun dimasukkan ke dalam chat wheel di in-game Dota 2.
"Ding ding ding motherf***er!" – Alliance Vs Evil Geniuses
Salah satu momen epic comeback terbaik ini juga melahirkan sebuah caster call yang ikonis. Lagi-lagi Tobiwan kembali berulah dengan ocehan spontan nan konyol. Alliance yang pada saat itu harus menghadapi EG hampir menelan kekalahan setelah Ancient mereka hampir hancur.
EGM dengan Ogre Magi-nya berhasil menahan gempuran dengan mengaktifkan skill ultimate kea rah UNIVeRse. Mengigat reaksi Tobiwan yang super rame, sepertinya, untuk caster call satu ini masih belum menemukan tandingan dalam hal kelucuan.
"Ceeeeeeeb!" – OG Vs PSG.LGD (The International 2018)
Digadang sebagai final terbaik pada gelaran The International, pertandingan antara OG melawan PSG.LGD memang penuh dengan drama di dalamnya. Menjalani lima ronde, OG harus susah payah untuk memenangkan pertandingannya. Akan tetapi, setelah menjalani pertandingan yang melelahkan, OG pun berhasil keluar sebagai juara The International 2018.
Caster Call yang lahir dari pertandingan ini adalah ketika Ceb menyelamatkan rekan timnya, Ana yang pada saat itu dikepung oleh Ame, Chalice, dan xNova. ODPixel yang saat itu ditemani oleh Fogged, menyaksikan momen tersebut sembari meneriakan nama Ceb. Dari situ lah komentar ikonis ini lahir.
"No One Has Ever Done That in the History of Dota!" – Nth Vs EG (Dreamhack Winter 2012)
Dalam hal menjadi komentator, Tobiwan bisa terkenal bukan tanpa alasan. Selain mampu menganalisa pertandingan, ia juga mampu membuat suatu momen di dalam pertandingan menjadi semakin prestisius. Contohnya pada laga No Tidehunter (Alliance) melawan EG pada Dreamhack Winter 2012.
Menit awal, NTh menjebak EG di Roshan Pit dengan mengorbankan EternaLEnVy. Ketika skuat EG berkumpul, No Tidehunter langsung “menggerebek” dari arah belakang dan berhasil mendapatkan dua kill. Strategi unik namun cerdas ini memang patut diingat dalam sejarah pertandingan terbaik Dota 2.
"Lakad matatag normalin normalin" – Fnatic Vs Secret (ESL Katowice 2018)
Daftar terakhir diambi dari salah satu shoutcaster ternama asal Filipina, yaitu Marlon “Lon” Marcelo dan Aldrin “Dunoo” Pangan. Komentar ikonis ini tercetus pada turnamen ESL Katowice 2018 saat Fnatic harus berhadapan dengan Secret.
Ketika itu, EternaLEnvy yang mengaktifkan BKB langsung menerobos barisan skuat Secret dengan percaya diri. Duet maut caster asal Filipina dengan logat Tagalognya spontan mengucapkan “Lakad Matataaaaag, normalin normalin”. Semenjak itu, duet ini menjadi sorotan dan caster call yang mereka hasilkan menjadi yang terpopuler di tahun 2018 lalu.
****
Tadi adalah lima daftar Caster Call paling ikonis yang ada di game Dota 2. Walaupun masih banyak kalimat-kalimat lain yang cukup tenar. Akan tetapi lima daftar tersebut merupakan yang terpopuler dipakai di game untuk sekedar sarkas dan meledek ke lawan.
Apakah kalian punya Caster Call lain yang jadi favorit? jangan sungkan untuk tulis di kolom komentar, ya!