Info 
KINCIR yakin kalian pasti tahu bahwa sebenarnya banyak sekali iklan game mobile yang menipu, atau bahkan benar-benar ketipu dan mengunduh gamenya!
Dalam industri video game, iklan umumnya dijumpai dalam format video—umumnya dikemas secara sinematik. Enggak cuma itu, iklan video-game juga umumnya memperlihatkan sedikit cuplikan permainan (in-game) untuk mempertontonkan pengalaman bermain yang nantinya akan didapatkan oleh para gamer.
Kalian pasti pernah melihat sebuah iklan game mobile ketika berselancar di dunia maya. KINCIR yakin kalian pasti tahu bahwa sebenarnya banyak sekali iklan game mobile yang menipu, atau bahkan pernah sesekali tertipu, lalu mengunduh gamenya.
Hal tersebut bisa dimaklumi. Sebab, cuplikan permainan yang diperlihatkan memang diglorifikasikan oleh pengembang atau publisher untuk menggoda orang agar memainkan gamenya. Padahal, materi dalam media iklan sangat jauh berbeda dengan gameplay sebenarnya.
Lalu, game-game mobile apa saja yang memiliki konten iklan menipu dan jauh berbeda dengan gameplay sesungguhnya? Untuk mengetahuinya, langsung saja simak daftarnya berikut ini, ya!
1. Gardenscapes
Gardenscapes merupakan game puzzle yang mencocokkan tiga jenis buah—sejenis dengan Candy Crush. Para pemain ditugaskan untuk merenovasi sebuah taman menggunakan resources yang didapatkan dari permainan puzzle tersebut.
Sebagai game mobile kasual, Gardenscapes terbilang sangat populer karena telah diunduh oleh ratusan juga pengguna. Game yang dikembangkan Playrix tersebut dikenal sebagai game yang cukup gencar memasang iklan di dunia digital.
Sayangnya, iklan-iklan yang digunakan oleh Gardenscapes terbilang sangat misleading, karena memperlihatkan gameplay yang jauh berbeda dengan gameplay sebenarnya. Enggak heran, kalau iklan Gardenscapes akhirnya dilarang disiarkan oleh Advertising Standards Authority (ASA) Inggris pada 2020.
2. Rise of Kingdoms
Rise of Kingdoms merupakan game strategi yang membuat pemain dapat mengembangkan kerajaan, membentuk pasukan, dan mengumpulkan Hero-Hero kuat. Lagi-lagi, game-game strategi mobile semacam ini sebenarnya simpel dan sederhana. Tidak ada gameplay atau mekanik yang rumit, karena memang basisnya adalah manajemen sebuah kerajaan saja.
Sayangnya, Rise of Kingdoms merupakan salah satu game mobile yang iklannya sangat menyesatkan. Banyak gameplay keliru yang dihadirkan, mulai dari Hero yang dapat dimainkan layaknya game RPG – open world sampai action-shooting yang memungkinkan pemain untuk memanah musuh dari jauh.
Padahal, lagi-lagi, Rise of Kingdoms hanyalah game strategi yang gameplay-nya hanya sebatas membangung kota, mengirim pasukan, ataupun mengumpulkan material saja.
3. AFK Arena
AFK Arena merupakan salah satu game idle yang cukup populer. Sebagai game idle, sebagian progres permainan dapat dilalui tanpa dimainkan. Dengan deretan karakter yang dapat dikoleksi, para pemain dapat mengganti setiap karakter sesuai dengan kekuatan dan kebutuhan pertarungan.
Secara keseluruhan, AFK Arena sebenarnya merupakan salah satu game mobile yang cukup menarik. Sayangnya, game yang dikembangkan oleh Lilith Games tersebut menggunakan konten promosi yang menyesatkan.
Dalam berbagai iklan AFK Arena, pemain seakan ditawarkan model permainan RPG yang memungkinkan pemain untuk bertualang dan bertarung secara manual dengan beragam musuh. Padahal, game ini hanyalah game idle yang dimainkan secara otomatis.
4. Hero Wars
Hero Wars merupakan game RPG dengan sistem dungeon-crawler. Didukung fitur auto-play, para pemain hanya akan mengatur komposisi Hero dan stage yang akan dilawan. Lalu, Hero-Hero tersebut nantinya akan bertarung secara otomatis.
Yap, gameplay yang ditawarkan Hero Wars terbilang sangat monoton. Karena gameplay yang monoton, penulis sendiri merasa sangat cepat bosan ketika memainkannya.
Konten promosi Hero Wars bisa dibilang cukup mengganggu sekaligus cringe. Dalam iklan, Hero Wars digambarkan sebagai game puzzle yang sangat mudah untuk dipecahkan.
Namun, dalam gameplay sebenarnya, Hero Wars merupakan game dungeon-crawler yang mengandalkan sistem stage. Konten iklan dengan gameplay sebenarnya sangat jauh berbeda—perbedaan antara game puzzle dengan game dungeon-crawler terbilang sangat kentara.
5. Legacy of Discord
Legacy of Discord merupakan game MMORPG mobile yang cuma menjual grafis-grafis menawan, efek skill bombastis, dan angka progresi senjata (Battle-Rating) yang sangat besar.
Sebagai game MMORPG mobile, gameplay yang ditawarkan oleh Legacy of Discord terbilang sangat jelek. Dengan sistem stage dan fitur auto-battle, seluruh rintangan dapat diselesaikan dengan sangat mudah—tanpa pemain harus andil mengontrol karakter.
Dalam iklannya, Legacy of Discord digambarkan sebagai game MMORPG mobile open-world yang memungkinkan pemain untuk berkelana dengan bebas. Padahal, dalam gameplay sebenarnya, Legacy of Discord hanyalah game RPG yang mengandalkan sistem stage tanpa adanya unsur open-world.
Selain itu, Legacy of Discord juga digambarkan memiliki unsur action-RPG dalam iklannya. Lagi-lagi, konten promosi tersebut terbilang menyesatkan, karena seluruh pertarungan diselesaikan dengan fitur auto-battle saja.
6. League of Angels
League of Angels dirilis oleh publisher yang sama dengan Legacy of Discord, yaitu GTarcade. Game ini mengadopsi format MMO-linier dengan minim ruang eksplorasi. League of Angels merupakan tipikal game MMORPG mobile yang ‘bermain-sendiri’ tanpa pemain perlu mengambil keputusan apapun.
Dengan hanya sekali pencet, seluruh Quest dan pertarungan dapat berjalan tanpa kendala. Para pemain jadinya hanya menonton karakternya saja—tanpa bermain langsung.
Muncul di bawah rilisan GTarcade, enggak heran, kalau konten iklan dari League of Angels cukup menyesatkan—sama halnya dengan Legacy of Discord. Dalam iklannya, League of Angels digambarkan sebagai game RPG dengan sentuhan action yang sangat intens.
Pemain seakan-akan dapat bertarung mengeluarkan skill melawan monster besar a la gameplay Monster Hunter. Padahal, League of Angels hanyalah game MMO-linier yang seluruh progresnya berjalan dengan fitur automatis.
7. The Legend of Neverland
The Legend of Neverland merupakan game MMORPG mobile open-world yang baru saja dirilis pada awal Juli lalu. Game besutan GameArk Studio tersebut sempat ramai diperbincangkan, karena mengambil beberapa aset permainan dari Genshin Impact untuk media iklan.
Karena langkah tersebut, banyak pemain yang tertarik menunggu perilisan dari The Legend of Neverland. Mereka pun berharap game ini punya gameplay seperti Genshin Impact. Setidaknya, mekanik pertarungan yang menarik—tanpa adanya bantuan fitur auto dalam melawan monster.
Sayangnya, The Legend of Neverland hanyalah game MMORPG mobile “pada umumnya” yang jauh berbeda dengan Genshin Impact. Alih-alih menyamai Genshin Impact, game ini malah menjadi game mobile yang monoton dan minim kesegaran dari banyak segi permainan, mulai dari fitur, gameplay pertarungan, sampai sistem questing.
***
Berkaca dari deretan judul di atas, kita sebagai konsumen game mobile sudah seharusnya tidak mudah percaya dengan konten iklan dari game mobile. Upaya promosi yang bagai ucapan manis dapat berbuah kekecewaan bagi para gamer. Beruntung, game-game mobile tersebut dapat dimainkan secara gratis—dengan in-game purchase. Setidaknya, kita tidak merasa tertipu secara materi.
Bagaimana menurut kalian dengan game-game yang memiliki iklan menyesatkan di atas? Apakah kalian punya masukan iklan game mobile lain yang juga menyesatkan dan menipu? Silahkan tulis pendapat kalian di kolom komentar. Serta, ikuti terus informasi terkini mengenai game mobile hanya di KINCIR, ya!
