Sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 2020 yang lalu, Stray menjadi salah satu game yang paling ditunggu kehadirannya. Setelah sempat mengalami beberapa kali penundaan, game ini akhirnya rilis ke pasaran pada hari Selasa (19/7) kemarin.
Antusiasme penggemar game juga sangat tinggi dalam menyambut game ini. Pasalnya cuplikan yang Annapurna Interactives tampilkan sebagai publisher game ini, tidak hanya menyita perhatian pemain game tetapi juga para pecinta kucing.
Game ini mengangkat seekor kucing sebagai pemeran utama, dan berperan seperti kucing pada umumnya. Mulai dari melompat ke berbagai tempat yang tinggi, hingga berinteraksi dengan kucing lain bisa kamu lakukan dalam game ini.
Melansir blog resmi Playstation, Bluetwelve Studio selaku pengembang dari game ini memang terdiri dari sekelompok orang yang sangat menyukai kucing. Mereka memiliki dua ekor kucing dalam studio mereka yang bernama Oscar dan Jun. Interaksi dua hewan berbulu tersebut dengan berbagai benda dalam kantor mereka, menjadi dasar inspirasi dari tiap-tiap interaksi serta gerakan yang kamu temukan dalam game ini.
Penasaran dengan sekental apa nuansa kucing dalam game ini? Simak review KINCIR berikut ini sebagai referensi sebelum kamu memutuskan untuk membeli game ini atau tidak!
Review game Stray
Game yang kucing banget!
Dua jempol rasanya ingin saya berikan kepada BlueTwelve Studio, selaku pengembang dari game ini. Perusahaan asal Prancis tersebut mampu memberikan pengalaman menjadi seekor kucing dengan sangat utuh!
Sebagai pemilik tiga ekor kucing di rumah, saya benar-benar melihat buah dari kerja keras BlueTwelve Studio dalam menghadirkan sosok kucing dalam game ini. Seluruh interaksi yang si kucing lakukan dalam game ini, serupa dengan yang kucing saya sering lakukan di rumah.
Mulai dari menggaruk-garuk karpet atau pohon, menjilati kucing lainnya, bersandar ke kaki manusia (yang dalam game ini terbentuk dalam robot humanoid), hingga ancang-ancang sebelum melompat benar-benar mirip dengan kucing pada dunia nyata.
Kemudian ketika si kucing menginjak keyboard, maka layar komputer akan menampilkan huruf-huruf yang si kucing kucing injak. Tidak hanya itu, respon yang si kucing lakukan ketika ia memakai baju untuk pertama kali juga sangat mirip dengan kucing dalam dunia nyata.
Saat pertama kali menggunakan baju, si kucing akan sedikit memberontak dan agak kesulitan untuk berjalan. Butuh sedikit waktu untuk si kucing menyesuaikan diri, sebelum akhirnya ia bisa berjalan dengan normal.
Bahkan supaya kamu benar-benar bisa menjadi seekor kucing, Bluetwelve Studios menyiapkan tombol khusus untuk mengeong. Dalam game ini, tombol O di Playstation khusus digunakan untuk mengeluarkan suara ngeongan kucing. Jika kamu mengeong ketika bersama kucing lain, maka kucing lain akan membalas ngeongan kamu. Benar-benar pemandangan yang menggemaskan, jika kamu adalah pecinta kucing.
Cerita yang simpel, namun membekas di hati
Anggapan jika game ini adalah game lucu dan imut tentang kucing, langsung sirna tak lama setelah kamu memulai cerita dari game ini. Awalnya kamu memang diperkenalkan sebagai kucing, dan bisa melakukan hal-hal di atas. Namun tak lama setelah itu, kamu harus melihat pemandangan ketika sang kucing harus terpisah dari teman-temannya.
Ia terpisah dari gerombolannya, setelah ia gagal melompati sebuah pipa. Sang kucing terjatuh dan terperangkap dalam kota bawah tanah, yang dihuni para robot dan sebuah makhluk berjenis Zurks. Makhluk tersebut adalah bentuk evolusi dari sebuah bakteri, yang kini menjelma menjadi sebuah makhluk buas yang bisa memangsa segalanya.
Si kucing harus berteman dengan para robot, untuk menyelamatkan mereka dari serangan Zurks. Selain itu si kucing juga membutuhkan bantuan dari para robot bernama B-12, untuk bisa keluar dari kota bawah tanah dan kembali berkumpul dengan teman-temannya.
Berbagai cutscene dalam game ini juga tergarap dengan baik. Kamu benar-benar merasakan kesedihan ketika si kucing terjatuh, dan terpisah dari gerombolannya. Terlebih ketika si kucing harus berjalan dengan terpincang-pincang setelah terjatuh, membuatmu akan terasa sangat terenyuh dan bersimpati dengan si kucing.
Implementasi Dualsense yang sangat terasa
Apabila kamu memainkan game ini controller PS5, maka kamu akan mendapatkan sensasi berbeda ketika bermain game ini. BlueTwelve Studio nampaknya benar-benar memanfaatkan seluruh fitur yang Dualsense ini miliki.
Misalnya saja ketika si kucing sedang tertidur, maka Dualsense akan bergetar seirama dengan saat ketika si kucing sedang purring. Kemudian ketika si kucing sedang menggaruk-garuk karpet atau sofa, maka fitur haptic feedback dari Dualsense akan langsung berfungsi.
Kamu akan merasakan tombol R2 dan L2 dalam Dualsense, menjadi sangat sulit untuk kamu tekan. Hal tersebut tentunya sejalan dengan yang si kucing rasakan. Ketika si kucing sedang menggaruk-garuk sofa atau karpet, pastinya permukaan kedua benda tersebut terasa berat untuk digaruk di awal-awal. Namun semakin lama kamu menggaruk sofa atau karpet, maka tombol R2 dan L2 akan menjadi semakin mudah untuk kamu tekan.
Gameplay yang terlalu sederhana
Nampaknya BlueTwelve Studios benar-benar menyasar orang yang mencintai kucing, untuk mencoba memainkan game ini. Jika kamu terbiasa memainkan game bertemakan action-adventure dan puzzle solving, gameplay dari Stray terlewat sederhana.
Kasarnya kamu tidak butuh skill mumpuni untuk bisa memainkan game ini. Puzzle yang game ini tawarkan juga tak perlu waktu lama untuk bisa kamu pecahkan. Mayoritas dari berbagai rintangan yang terdapat dalam game ini, hanya perlu mencari jalan untuk melompat dari satu tempat untuk bisa menjangkau tempat lain.
Selain itu kamu juga tidak bisa melompat dengan bebas, karena Bluetwelve Studio hanya membatasi kamu untuk bisa melompat ke tempat tertentu. Artinya ada tempat-tempat yang semestinya bisa si kucing jangkau, tapi tidak bisa kamu jangkau dalam game ini.
Memang ketika memasuki bagian akhir permainan, terdapat elemen stealth yang BlueTwelve Studio tambahkan. Namun kembali lagi setelah memahahi pola gerakan musuh, kamu bisa melewati level tersebut dengan mudah.
Ketika kamu menghadapi sekumpulan Zurks, si kucing juga terbilang tidak akan memberikan perlawanan. Ia hanya mengandalkan kecepatannya untuk berlari menghidari kejaran Zurks, atau memanfaatkan berbagai benda sekitar untuk menjebak Zurks. Elemen senjata untuk mengalahkan Zurks, bahkan hanya diberikan dalam satu chapter saja dan tidak bisa kamu bawa lebih lanjut lagi.
Kemudian game ini juga terbilang cukup singkat. Untuk bisa menyelesaikan game ini, kamu hanya butuh waktu sekitar 4 hingga 6 jam saja. Itupun dengan catatan bermain santai, dengan sebagian waktu dihabiskan untuk jalan-jalan mengeksplorasi dunia dalam game ini.
Kamu tidak akan menemukan mekanik untuk bertarung dalam game ini. Bagi sebagian penggemar game yang penuh aksi dan petualangan, mungkin hal ini akan sedikit membuatmu kecewa.
Di sisi lain, hal ini yang membuat Stray menjadi sebuah game yang spesial. Kecenderungan kucing untuk menghindari konflik tergambar dalam game ini. Game ini menawarkan pengalaman untuk menjadi kucing, tanpa mengesampingkan unsur-unsur realisme di dalamnya.
***
Secara keseluruhan game ini wajib kamu mainkan jika kamu memang merupakan pecinta kucing. Berbagai hal yang si kucing lakukan dalam game ini, akan mengingatkanmu dengan kucing yang kamu miliki.
Selain itu game ini juga bisa dengan mudah untuk dimainkan oleh siapapun. Bahkan jika kamu termasuk orang yang jarang bermain game, Stray tetap bisa kamu nikmati karena mekanik game ini tidak terlalu sulit.
Setelah baca review game Stray ini, apakah kamu tertarik untuk mencobanya? Kamu bisa membeli game ini di PS Store dengan harga USD30 atau di Steam seharga Rp150 ribu. Namun, bila kamu berlangganan PS Plus Deluxe dan Extra, kamu bisa memainkannya gratis. Jangan lupa untuk terus kunjungi KINCIR buat dapatin berbagai review game lainnya!