Review Game Diablo Immortal

Diablo Immortal
Genre
  • Action
  • Action RPG
  • RPG
Publisher
  • Blizzard Entertainment, Hong Kong NetEase Interactive Entertainment Limited
Developer
  • Blizzard Entertainment, Hong Kong NetEase Interactive Entertainment Limited
Release Date
  • 02 July 2022
Rating
4 / 5

Sebelum baca review game Diablo Immortal, redaksi KINCIR ada di server Ghrin! Sapa kami kalau bertemu di Wortham ya!

Bagi para penggemar action-RPG, kayaknya nama Diablo sudah enggak asing di telinga. Pertama rilis di Januari 1997, game rilisan Blizzard Entertainment ini kayaknya jadi salah satu game ‘sepuh’. Dalam pengembangannya, mereka telah merilis Diablo, Diablo II, dan Diablo III. Seakan ingin meraup pangsa game mobile, awal Juni 2022 ini, Blizzard merilis Diablo Immortal yang memungkinkan kita cross-playing di PC dan mobile.

Uniknya, pada saat perilisan beta Diablo Immortal, banyak yang mengecap game ini pay-to-win. Diablo Immortal memang terasa lebih mudah ketimbang para pendahulunya. Sayangnya, game ini punya level cap pada dungeon-nya sehingga para pemain diminta untuk membeli upgrade in-game agar bisa melanjutkan jalan ceritanya. 

Laman Bellular News merinci apa yang dibutuhkan untuk bikin sebuah karakter jadi OP di Diablo Immortal. Upgrade penuh akan membuat pemain mengeluarkan biaya USD110 ribu atau sekitar Rp1,5 miliar; biaya ini di luar kosmetik. Kamu juga tetap perlu leveling, tapi prosesnya jadi dipercepat bila kamu membayarnya.

Apakah benar demikian? Untuk membuktikannya, kali ini KINCIR mencoba menjelajah dunia Diablo Immortal. Apakah game ini worth to play? Simak dulu review game Diablo Immortal oleh KINCIR berikut ini

Review game Diablo Immortal

Sebelum masuk ke transaksi mikro dalam game, kayaknya kurang sah kalau kita enggak membahas soal cerita dan gameplay-nya.

Diablo Immortal mengambil timeline di antara Diablo II dan Diablo III. Ceritanya menjadi jembatan pengisi selama dua dekade jarak antara dua game itu, Diablo Immortal mengambil waktu sekitar 5 tahun setelah Diablo II dan 15 tahun sebelum Diablo III.

Ada enam Class yang bisa kamu pilih: Barbarian, Crusader, Demon Hunter, Monk, Necromancer, dan Wizzard. Saya memilih Demon Hunter, ranged DPS dengan panah sebagai senjata utamanya. 

Sama seperti action-RPG di mobile, kamu akan disediakan 3 tombol untuk skill yang memungkinkan untuk kombo. Ketika energi cukup, kamu juga punya Ultimate yang bisa kamu pakai di masa-masa genting. Selain itu, ada pula tombol potion untuk healing.

Enggak butuh waktu lama untuk jatuh cinta sama game ini. Grafis khas Diablo dengan pergerakan yang smooth bikin kita betah. Bagi penggemar suasana dark Diablo, game ini menjawab semua kebutuhan visual kamu. Well, kamu butuh kurang lebih 11 giga penyimpanan di ponselmu.

Skill Demon Hunter di Diablo Immortal
Skill Demon Hunter di Diablo Immortal

Diablo Immortal juga membawa ciri khas kerjasama ala MMO. Ketika sampai ke kota, kamu juga bisa menyapa para player lewat chat bersama. Meminta mereka untuk membantu misi juga bisa; sekalian kenalan!

Setelah sampai di level 20, kamu juga bisa Elder Rift bareng teman-teman atau queue untuk mendapatkan party. Setiap boss punya mekanik unik, bikin kita terus bergerak, menghindar, dan menyerang. Tentu saja ini bikin kita penasaran, bagaimana mekanik boss ketika di level tinggi? Pastinya butuh kerjasama dengan para anggota party.

Perlukah pakai banyak uang untuk jadi yang terkuat?

Ketika mendengar soal perilisan Diablo Immortal, beberapa rekan dari sesama pemain action dan MMORPG mulai ramai. “Pay-to-win! Ini cuma jadi lumbung uang Blizzard buat nambah dana World of Warcraft: Dragonflight,” kata mereka.

Memang, konsep belanja mikro dalam game di Diablo Immortal jadi sorotan. Bayangkan saja, di Metacritic, Diablo Immortal mendapatkan nilai sebesar 0,5 dari para pemain yang telah mencoba memainkannya. Dengan nilai serendah itu, Diablo Immortal menjadi game keluaran Blizzard Entertainment dengan nilai terburuk dalam situs tersebut. Namun, hal ini berbanding terbalik dengan skor kritikus game yang mencapai 75

Memang, sejak pertama main, kamu sudah ditawarkan The Empowered Battlepass. Dengan harga Rp249 ribu, karakter akan langsung naik ke level 14 plus kamu bisa mendapatkan beberapa item juga. Di sisi lain, kamu hanya perlu main kurang dari 3 jam untuk mendapatkan level 15. 

Kebetulan, saya sudah tiga tahun main World of Warcraft, MMORPG yang juga buatan Blizzard. Gold dari farming di WoW bisa kita konversi menjadi Blizzard Balance. Setelah mengecek laman Battle.net, rupanya hanya ada opsi membeli Eternal Orbs yang lebih banyak digunakan untuk kosmetik.

Masalah terbesarnya adalah di Legendary Emblem dan Legendary Gems. Kekuatan Legendary Gems jauh berbeda antara bintang 1, 2, dan yang paling tinggi; 5. Sayangnya, Legendary Gems level 5 hanya mungkin melalui Legendary Emblem. Crest ini adalah item premium yang dapat dibeli dengan uang sungguhan dengan jaminan Legendary Gems akan di-drop bersama dengan Elder Rift (dungeon). Sayangnya, Legendary Emblem hanya memberikan 5% peluang untuk menjatuhkan Legendary Jewel bintang 5.

Kalau kamu hanya mengandalkan battlepass dan bundle, kamu hanya berpotensi mendapat beberapa Legendary Crest. Mau lebih banyak, top up dulu, gan!

Sementara untuk kamu yang pengin main kasual, sebenarnya kamu bisa mengadalkan Rare Crest yang sama sekali enggak ada Legendary Gems Bintang-5-nya. Bisa jadi ketika kamu menyelesaikan Elder Rift, kamu tidak dapat Legendary Gems apa pun. 

Jadi, bisakah saya free-to-play di Diablo Immortal?

Bisa, tapi tidak untuk jadi yang terkuat. Bagi kamu yang suka mode Player vs Enemy (PvE), Diablo Immortal bisa jadi pilihan terbaik. Jalan cerita yang seru dan perjalanan panjang karakter bisa kamu nikmati. Apalagi menyelesaikan dungeon bareng teman-teman, seru banget, sih!

Blizzard memang punya pengalaman untuk membuat game yang bikin para pemain gratisan harus grinding keras. Bagi yang hobi, rasanya tantangan ini walau menjengkelkan tetap seru dilakukan.

Namun, buat kamu yang suka mode Player vs Player (PvP), siap-siap dompetmu terkuras! Menjadi yang terkuat itu kadang bukan cuma soal investasi waktu, tapi juga biaya. Kamu enggak akan bisa melawan mereka yang membayar untuk mendapatkan Legendary Gems Bintang 5. Bisa jadi, mereka yang protes soal seberapa boros game ini adalah mereka yang getol PvP.

***

Itu dia review game Diablo Immortal dari KINCIR. Sebagai catatan, saya adalah pemain free-to-play dan lumayan ketagihan dengan game ini. Fitur cross-save yang memungkinkan kamu melanjutkan petualangan dari PC ke perangkat mobile juga jadi sebuah entertainment yang menyenangkan. Enggak mungkin dong, bawa PC ke kantor atau acara keluarga?

Catatan berikutnya adalah soal bug! Sama seperti saat awal World of Warcraft: Shadowlands muncul, kita bisa tiba-tiba menembus tembok dan enggak bisa gerak. Beberapa kali saya juga mengalami stuck ketika main dan harus relog.

Tertarik untuk main Diablo Immortal? Redaksi KINCIR ada di server Ghrin. Sapa kami kalau bertemu dalam game ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.