Review Game NBA 2K22

NBA 2K22
Genre
  • Sport
Publisher
  • 2K Sports
Developer
  • Visual Concept
Release Date
  • 09 September 2021
Rating
3.5 / 5

Review game NBA 2K22 ini dibuat dengan memainkan versi konsol Playstation 5 dan Xbox Series X|S, sehingga tidak dapat dijadikan referensi untuk menilai NBA 2K22 versi Playstation 4, Xbox One, atau PC.

Mulai awal bulan Mei yang lalu, penggemar game basket boleh berbahagia. Microsoft akhirnya berhasil memasukkan game NBA 2K22 ke dalam katalog Xbox Game Pass yang mereka miliki.

Sebagai penggemar game basket tentunya saya menyambut hal tersebut dengan senang hati. Apalagi ini merupakan pengalaman pertama menjajal game keluaran 2K Sports tersebut dalam konsol next-gen.

Sama seperti kebanyakan game olahraga lainnya, 2K Sports hanya merilis versi terbaik dari game basket tahunan tersebut. Seluruh fitur terbaik yang mereka tawarkan, hanya terdapat pada konsol next-gen seperti Playstation 5 dan Xbox Series X|S.

Sementara itu untuk konsol edisi terdahulu seperti Playstation 4 dan Xbox One, fitur-fitur yang ada tidak selengkap seperti yang terdapat pada kedua konsol terbaru tersebut. Para pemain NBA 2K di PC juga harus merasakan hal yang sama, karena fitur yang mereka dapatkan hanya setara dengan Playstation 4 dan Xbox One.

Lantas apakah 2K Sports mampu memberikan sebuah game yang dapat memuaskan para penggemar game basket? Semoga ulasan KINCIR berikut ini dapat menjawab rasa penasaran kamu ya!

Tidak adanya inovasi berarti dalam segi gameplay dari NBA 2K22

NBA 2K22 tidak memiliki perubahan inovasi yang berarti.
NBA 2K22 tidak memiliki perubahan inovasi yang berarti. Via Tangkapan Layar.

“Kok rasanya sama saja ya.,” Itulah yang pertama kali muncul dalam benak saya ketika pertama kali mencoba NBA 2K22 pada awal bulan Mei yang lalu. Sebagai orang yang juga bermain NBA 2K21, sulit rasanya untuk menemukan sebuah inovasi besar dari segi gameplay dalam game yang rilis pada tanggal 9 September 2021 ini.

Apalagi ketika membandingkannya dengan game olahraga lain seperti FIFA 22 atau Madden 22 yang sama-sama hadir dalam konsol next-gen, keduanya mampu memberikan warna baru dalam segi gameplay ketimbang edisi sebelumnya.

Mekanik gameplay yang terdapat dalam game ini masih cenderung mirip dengan NBA 2K21, yang menjadi edisi sebelumnya dari game ini. Mulai dari animasi gerakan tiap pemain di lapangan, cara bermain yang cenderung monoton, hingga pergerakaan dari AI yang masih sering membuat geleng-geleng kepala masih saya temukan dalam game ini.

Dunk Meter adalah salah satu fitur gameplay terbaru dari NBA 2K22.
Dunk Meter adalah salah satu fitur gameplay terbaru dari NBA 2K22. Via Istimewa.

Namun tidak adil rasanya jika mengesampingkan upaya dari Visual Concept untuk menambah beberapa mekanik baru dalam game ini. Salah mekanik terbaru yang saya rasa punya peran signifikan dalam game ini adalah dunk meter.

Mekanik ini membuat gerakan-gerakan slam dunk yang sebelumnya bisa dengan mudah dilakukan, menjadi jauh lebih sulit dan membutuhkan ketepatan waktu dari orang di balik controller.

Untuk bisa melakukan gerakan-gerakan menawan seperti 360 dunk, behind the back dunk, atau dunk dari garis free throw ala Michael Jordan, kini juga butuh keahlian dari para pemain yang mengendalikan di balik controller.

Jika dalam edisi sebelumnya gerakan-gerakan tersebut dapat muncul secara otomatis, kini butuh ketepatan waktu agar gerakan tersebut bisa terealisasikan dalam lapangan. Sesuai gambar di atas, kamu harus memastikan indikator berhenti tepat di warna hijau jika ingin melakukan dunk menawan seperti layaknya Zach Lavine atau Michael Jordan.

Apabila indikator berhenti di luar warna hijau dan berhenti di warna kuning, maka gerakan yang keluar cenderung dunk biasa. Bahkan jika kamu gagal menghentikan indikator pada kedua warna tersebut, maka kamu akan gagal melakukan slam dunk meskipun posisi kamu sudah bebas tidak terkawal.

Hal ini tentunya memberikan unsur risk vs reward dari segi mekanik pertandingan. Apabila kamu berhasil melakukan dunk tersebut, kamu akan mendapat momentum yang luar biasa. Sedangkan apabila gagal, maka kamu baru saja kehilangan dua poin dengan mudah.

Fitur yang sangat detail mampu menambal minimnya inovasi

Jika inovasi yang 2K Sports berikan sangatlah minim, lantas apa yang membuat game ini tetap seru untuk dimainkan? Jawabannya jelas adalah fitur-fitur yang terdapat dalam game ini.

Terdapat tiga fitur utama yang menjadi andalan 2K Sports dalam menjual game olahraga andalan mereka ini. Ketiga fitur tersebut adalah MyCareer, MyLeague, dan MyTeam. Semuanya akan KINCIR bahas secara mendalam dalam artikel ini.

MyCareer: sebuah mode simulasi atlet terbaik

MyCareer kini berubah menjadi sebuah mode open world yang sangat mengasyikkan.
MyCareer kini berubah menjadi sebuah mode open world yang sangat mengasyikkan. Via Tangkapan Layar.

Visual Concept dan 2K Sports masih menjadi raja dalam menciptakan sebuah permainan yang dapat mensimulasikan kehidupan seorang atlet olahraga. Hal tersebut terbukti dari edisi terbaru dari MyCareer yang mereka bawa dalam game ini.

Demi menunjang fitur tersebut, mereka menciptakan sebuah kota dengan konsep open-world, dimana kamu dapat menjelajahi seluruh jengkal kota yang terdapat dalam game ini.

Bayangkan jika kamu hidup dalam sebuah game open world seperti Grand Theft Auto, namun memiliki nuansa basket yang kental. Itulah yang saya rasakan ketika pertama kali mencoba fitur yang satu ini.

Misalnya ketika kamu ingin bertanding, maka kamu harus berjalan menuju stadion untuk bisa memainkan pertandingan. Atau ketika harus menghadap pelatih, kamu harus menuju markas tim yang terdapat di dalam kota.

Terdapat banyak sekali tempat dalam kota ini yang dapat kamu kunjungi. Mulai dari apartemen tempat kamu tinggal, berbagai macam toko dengan brand ternama untuk membeli pakaian, serta berbagai lapangan untuk bermain basket di jalanan.

Kamu mengawali karier sebagai seorang pebasket jalanan, yang harus memutuskan apakah akan bermain basket sembari kuliah atau langsung menjadi pemain profesional dengan bergabung ke NBA G Leau. Pilihan menjadi pemain profesional sendiri merupakan pertama kalinya NBA G League, yang merupakan developmental league dari NBA hadir ke dalam layar video game.

Seiring dengan berjalannya cerita, kamu akan dihadapi dengan berbagai skenario yang harus dilalui layaknya atlet di dunia nyata. Misalnya perselisihan dengan pelatih, memilih endorsement dari brand ternama, hingga menentukan jalan kariermu ke depan dengan berpindah tim.

MyLeague: Pengalaman menjadi lebih dari sekadar pelatih

MyLeague menawarkan pengalaman bermain yang jauh lebih dalam ketimbang edisi sebelumnya.
MyLeague menawarkan pengalaman bermain yang jauh lebih dalam ketimbang edisi sebelumnya. Via Tangkapan Layar.

Menangani sebuah tim NBA tentunya menjadi salah satu hal yang pastinya ingin dilakukan oleh setiap penggemar NBA. 2K Sports sepertinya sangat mengerti keinginan para penggemar, dan membawa hal tersebut ke dalam NBA 2K22 ini.

Dalam edisi sebelumnya MyLeague sering dianggap sebagai sebuah fitur yang dianaktirikan oleh 2K Sports. Namun untuk edisi kali ini, 2K membawa banyak sekali perubahan ke dalam fitur ini.

Salah satunya adalah menawarkan pengalaman bermain sebagai seorang general manager, dan mengatur segala hal mulai dari perpindahan pemain hingga menyusun anggaran tahunan.

Hal ini tentunya menjadi suntikan angin segar yang 2K Sports berikan, mengingat fitur simulasi general manager dalam edisi sebelumnya hanya sebatas mengatur hal yang berkaitan dengan operasional basket saja, seperti perpanjangan kontrak pemain atau mendatangkan pemain yang diinginkan.

Tidak hanya bertugas untuk membawa sebuah tim sukses dalam lapangan, kamu juga harus membawa tim kamu untuk sukses di luar lapangan dengan meraup keuntungan sebesar-besarnya. Hal tersebut dapat kamu lakukan dengan mengalokasikan dana untuk keperluan promosi atau meningkatkan harga tiket.

Selain itu untuk pertama kalinya, 2K Sports juga menawarkan mode MyLeague secara online. Kamu dapat bermain bersama hingga 30 orang sekaligus dalam sebuah save-an yang sama di mana tiap-tiap orang menangani timnya masing-masing.

Fitur tersebut tentunya sangatlah luar biasa, dan dapat menghidupkan komunitas MyLeague yang sudah lama terpuruk akibat kalah popularitas dari MyCareer atau MyTeam yang dasarnya sudah bersifat online.

MyTeam: Kembalinya isu pay-to-win.

Sama seperti game olahraga lainnya, MyTeam dipenuhi oleh unsur pay-to-win lewat sistem gacha.
Sama seperti game olahraga lainnya, MyTeam dipenuhi oleh unsur pay-to-win lewat sistem gacha. Via Tangkapan Layar.

2K Sports dan mikrotransaksi, dua sejoli yang nampaknya tidak akan pernah terpisahkan hingga ujung hari. Sejak kemunculan mode bertajuk Ultimate Team yang diprakarsai oleh EA Sports, sekarang fitur card collecting dengan unsur gacha sangat menjamur dalam game olahraga.

2K Sports tentunya tidak mau ketinggalan untuk meraup keuntungan dari lahan basah tersebut. MyTeam adalah fitur kedua selain MyCareer, yang terdapat unsur mikrotransaksi di dalamnya.

Namun bedanya dalam fitur ini, terdapat unsur gacha yang sangat kental. Untuk bisa mendapatkan pemain basket terbaik, kamu harus membeli packs yang ditawarkan oleh 2K Sports.

Memang kamu dapat grinding dengan menyelesaikan berbagai macam tantangan yang terdapat di sini. Namun pemain yang kamu dapatkan secara gratis dari grinding tersebut, tidak sebagus pemain-pemain yang eksklusif hanya bisa didapat dari gacha.

Terdapat dua mata uang berbeda yang terdapat dalam MyTeam. Pertama adalah MyTeam Points, yang hanya bisa kamu dapatkan dengan memainkan pertandingan dan menyelesaikan berbagai tantangan. Dengan mengumpulkan MyTeam Points, kamu dapat membeli pemain basket secara langsung lewat auction house yang dijual oleh player lain.

Mata uang kedua adalah Virtual Currency (VC), yang digunakan untuk gacha serta meningkatkan overall dalam fitur MyCareer yang sudah dibahas sebelumnya. Bedanya adalah mata uang ini dapat kamu beli menggunakan uang sungguhan melalui kartu kredit.

Hal itu tentunya membuat pemain basket terbaik seperti Michael Jordan, Kobe Bryant, atau Lebron James biasanya terhalang oleh sistem paywall. Alternatif lainnya selain gacha adalah dengan membelinya secara langsung lewat auction house, namun tentunya harga pemain tersebut sangatlah mahal dan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mengumpulkan MyTeam Points untuk membeli pemain tersebut.

***

Secara keseluruhan NBA 2K22 memiliki beberapa poin positif serta negatif. Minimnya inovasi yang 2K Sports berikan sepertinya sudah menjadi konsekuensi dari sebuah game olahraga, yang harus merilis edisi terbaru setiap tahunnya.

Namun 2K Sports nampaknya benar-benar berfokus untuk memberikan fitur-fitur terbaik, demi menanggulangi minimnya inovasi dalam soal gameplay tersebut. Terbukti dari fitur seperti MyCareer dan MyLeague yang jauh lebih baik ketimbang edisi sebelumnya.

Jangan lupa untuk terus kunjungi KINCIR untuk mendapatkan informasi terbaru seputar video game, esports, dan film!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.