*Spoiler Alert: Review film Perfect Strangers mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.
Apakah di antara kamu ada yang sudah pernah menonton Perfect Strangers (2016), yang merupakan film produksi Italia? Falcon Pictures ternyata membuat remake versi Indonesia dari Perfect Strangers dan merilis film drama tersebut secara eksklusif di Prime Video.
Perfect Strangers versi Indonesia disutradarai oleh Rako Prijanto, sosok yang juga menyutradarai seri film #TemanTapiMenikah. Enggak main-main, film ini dibintangi oleh tujuh aktor ternama, di antaranya Vino G. Bastian, Adipati Dolken, Darius Sinathrya, Denny Sumargo, Clara Bernadeth, Nadine Alexandra, dan Jessica Mila.
Perfect Strangers berkisah tentang tujuh orang sahabat yang berkumpul dalam sebuah jamuan makan malam. Di tengah makan malam, Eva (Nadine Alexandra) tiba-tiba membuat sebuah permainan yang melibatkan handphone mereka. Gara-gara permainan tersebut, rahasia gelap ketujuh orang tersebut akhirnya terungkap satu per satu.
Review film Perfect Strangers
Hadirkan berbagai konflik yang intens dan mengejutkan
Sebagai catatan, saya menonton Perfect Strangers versi Indonesia dalam keadaan tidak pernah menonton versi Italianya. Jadi, review ini tidak akan membandingkan versi Indonesia dengan versi Italia. Perfect Strangers bisa dibilang sebagai film drama yang penuh kejutan, apalagi buat kamu yang juga belum pernah menonton versi Italianya.
Enggak hanya satu atau dua, kamu bisa menemukan banyak sekali kejutan di film yang berdurasi 2 jam 6 menit ini. Pada 30 menit awal, kamu mungkin menganggap Perfect Strangers merupakan film drama pada umumnya, yang menampilkan karakter yang bahagia dan karakter yang berkonflik. Namun setelah 30 menit berlalu, kamu bakal menemukan deretan konflik yang begitu intens hingga akhir film.
Kamu bakal mengerti kenapa film ini sampai memiliki durasi hingga 2 jam karena konfliknya dibangun satu per satu dan perlahan-lahan setelah 30 menit awal film. Menariknya lagi, intensitas konflik yang dibangun Perfect Strangers terasa semakin naik di tiap detiknya. Ketika kamu pikir ada satu konflik yang begitu pelik, kamu malah bakal menemukan konflik lain yang lebih mengejutkan lagi.
Semua karakter yang ada di jamuan makan tersebut memiliki konfliknya masing-masing yang terbagi rata. Selain konflik yang bersifat pribadi, ketujuh karakter tersebut bahkan punya konflik yang saling berhubung dan enggak terduga. Begitu emosi kamu udah dibawa naik dengan melihat berbagai konfliknya, kamu bakal dibuat begitu terkejut dengan ending yang enggak terduga.
Tujuh karakter utama yang semuanya unggul dan saling mengimbangi
Film dengan dua atau tiga karakter utama mungkin sudah biasa. Namun, Perfect Strangers menghadirkan tujuh karakter utama sekaligus dalam satu film. Karakter yang diperankan oleh Vino G. Bastian, Adipati Dolken, Darius Sinathrya, Denny Sumargo, Clara Bernadeth, Nadine Alexandra, dan Jessica Mila mendapatkan porsi yang sama ratanya di film drama ini.
Bukan hanya karena porsinya yang sama banyak, ketujuh karakter utama di film ini bisa sama-sama unggul tentu saja enggak lepas dari para aktornya yang berakting sangat baik dan saling mengimbangi. Tidak ada aktor yang lebih baik atau lebih buruk karena semuanya berhasil menampilkan karakternya masing-masing dengan sangat tepat.
Vino tampil cukup mengejutkan karena penampilannya benar-benar dibuat pangling dengan menggunakan tata rias prostetik. Lalu, ada Denny dan Jessica yang harus beradegan cukup berani sebagai pasangan yang baru menikah. Belum lagi, Adipati, Clara, Darius, dan Nadine yang karakternya sejak awal sudah diperlihatkan mempunyai konflik.
Sebagian besar berlatar pada satu lokasi, tetapi tidak menjenuhkan
Sejak ketujuh karakter Perfect Strangers berkumpul dalam jamuan makan malam, film drama ini hanya berlatar tempat pada satu lokasi, yaitu di rumahnya Enrico (Darius) dan Eva (Nadine). Yap, 85% jalan cerita di film ini berlatar di satu tempat, khususnya di ruang makan rumahnya Enrico dan Eva. Walau begitu, kamu enggak bakal merasakan kejenuhan selama mengikuti jalan cerita filmnya.
Jelas saja kita enggak bakalan jenuh. Soalnya, konflik intens yang ditampilkan film ini membuat kita terhanyut pada jalan ceritanya dan mungkin bakal membuat kamu lupa bahwa latarnya hanya berlangsung di satu tempat. Selain itu, pengaturan set latarnya juga dibuat semenarik mungkin, sehingga mata kita juga dimanjakan dengan keindahan rumahnya Enrico dan Eva.
***
Perfect Strangers menghadirkan sajian drama dengan konflik yang begitu intens dan penuh kejutan. Begitu permainannya dimulai, rasanya selalu ada hal-hal mengejutkan yang terungkap dari ketujuh karakter utamanya, apalagi buat kamu yang belum pernah menonton versi Italianya.
Setelah baca review film Perfect Strangers, apakah kamu jadi tertarik menonton film drama ini? Buat yang sudah menonton, jangan lupa bagikan pendapat kamu tentang film ini, ya!