T’Challa jadi Star-Lord di What If?. Lantas, apa yang membedakan T’Challa dengan Peter Quill?
What If? episode kedua akhirnya ditayangkan di Disney+ Hotstar pada 18 Agustus 2021. Episode pertama mengajak kalian untuk melihat bagaimana jadinya jika Peggy Carter yang menggunakan serum Super Soldier. Nah, di episode kedua, kalian bisa melihat bagaimana jadinya jika T’Challa, sosok yang kita kenal sebagai Black Panther, malah menjadi Star-Lord.
Seperti di Guardians of the Galaxy (2014), episode kedua memperlihatkan Yondu dan anak buahnya pergi ke Bumi untuk mencari anak kandungnya Ego, yaitu Peter Quill. Namun, anak buahnya Yondu malah menculik T’Challa yang masih kecil dan membawa dia ke luar angkasa. Akibat tumbuh besar besama Ravagers, T’Challa yang sudah dewasa pun dijuluki sebagai Star-Lord.
Lantas, apa yang membedakan Star Lord versi T’Challa di What If? dengan Star Lord versi Peter Quill di Guardians of the Galaxy?
1. T’Challa Punya Banyak Penggemar
Guardians of the Galaxy dibuka dengan adegan yang memperlihatkan Peter pergi ke planet Morag untuk mengambil Power Stone. Baru saja menyentuh Power Stone, Peter langsung diadang oleh Korath dan pasukannya. Seperti halnya yang terjadi di Guardians of the Galaxy, What If? episode kedua juga dibuka dengan adegan T’Challa yang pergi ke Morag untuk mengambil Power Stone dan diadang oleh Korath.
Korath sama sekali enggak mengenal Peter, bahkan mereka saling memperebutkan Power Stone. Namun di What If?, Korath langsung mengenali T’Challa, mengaku sebagai penggemarnya, bahkan rela dikalahkan oleh T’Challa. Dari sini bisa disimpulkan bahwa T’Challa ternyata punya reputasi yang lebih baik dari Peter, bahkan sampai disegani oleh pihak musuh.
Enggak hanya Korath yang terlihat tergila-gila dengan T’Challa. Saat T’Challa sedang bersantai dengan Ravagers di sebuah bar, Drax yang menjadi bartender juga langsung mengenalinya dan minta foto bareng. Dibandingkan Peter, T’Challa tampaknya jauh lebih populer dan punya banyak penggemar di luar angkasa.
2. T’Challa Lebih Disayang oleh Yondu
Baik di Guardians of the Galaxy maupun What If?, Yondu memperlakukan Peter dan T’Challa seperti anaknya. Walau begitu, tetap ada perbedaan sikap Yondu terhadap Peter dan T’Challa. Jika kalian kilas balik ke dua film Guardians of the Galaxy, Yondu bersikap cukup keras kepada Peter walau pada akhirnya Yondu mengaku menyayangi Peter sebelum kematiannya.
Di sisi lain, T’Challa mendapatkan perlakukan yang jauh lebih lunak dari Yondu. Saat di Morag, Yondu sama sekali enggak muncul saat Peter dikejar-kejar oleh Korath. Namun saat T’Challa terdesak di Morag, Yondu pun datang memberikan bantuan.
Selain itu di What If?, Yondu sempat menolak pekerjaan dari Nebula karena enggak mau menghadapi Collector. Namun karena bujukannya T’Challa, Yondu akhirnya setuju menerima tawarannya Nebula. Yondu bahkan berkata bahwa dia selalu sulit menolak permintaannya T’Challa. Dari sini bisa disimpulkan bahwa Yondu jelas lebih sayang kepada T’Challa dibandingkan kepada Peter.
3. T’Challa Punya Prinsip seperti Robin Hood
Peter dikenal dengan sikapnya yang konyol, slenge’an, dan sering bertindak sesuka hatinya. Mungkin itulah salah satu alasan mengapa Yondu selalu bersikap keras kepada Peter. Ditambah lagi, Peter melakukan berbagai pencurian bersama Ravagers tanpa didasari dengan prinsip “mulia”. Seperti halnya Peter, T’Challa sebenarnya juga melakukan berbagai pencurian bersama Ravagers.
Yang membedakannya adalah T’Challa memiliki prinsip “mencuri dari yang berkuasa untuk diberikan kepada yang lemah”. Prinsip tersebut kurang lebih mirip dengan prinsipnya Robin Hood. Saat berhasil mendapatkan Power Stone, T’Challa sama sekali enggak ingin menjual benda tersebut. T’Challa malah ingin menggunakan Power Stone untuk menyalakan bintang yang sekarat.
Enggak heran Yondu begitu menyayangi T’Challa karena dia selalu memiliki misi yang mulia. Korath bahkan kagum kepada T’Challa karena prinsip Robin Hood-nya tersebut. Drax juga mengidolakan T’Challa karena dia berhasil mencegah pembantaian di planetnya Drax.
4. T’Challa Jago Berdiplomasi
Thanos menjadi ancaman besar bagi superhero MCU di Avengers: Infinity War (2018) dan Avengers: Endgame (2019). Siapa pun rasanya sulit mengubah pendiriannya Thanos yang ingin menjaga keseimbangan semesta dengan cara yang ekstrem. Namun, siapa sangka Thanos akhirnya tersadar akan kesalahannya di What If?.
Cara membuat Thanos tersadar akan kesalahannya pun sama sekali enggak menggunakan kekerasan. Kalian pastinya dibuat terkejut saat mengetahui Thanos tobat setelah berargumen dengan T’Challa. Ini membuktikan bahwa T’Challa jelas memiliki kemampuan diplomasi yang sangat baik, sampai Thanos pun mau mendengarkan omongannya.
5. T’Challa Jago dalam Menyusun Taktik
Di antara semua anggota Guardians of the Galaxy, Peter bisa dibilang sebagai karakter yang kurang ahli dalam menyusun strategi karena sering bertindak gegabah. Peter bahkan pernah membuat penggemar MCU geregetan karena menggagalkan superhero MCU lainnya yang sedang menghabisi Thanos di Avengers: Infinity War.
Kebalikan dari Peter, T’Challa menyusun strategi yang matang sebelum melakukan aksinya. Di What If? episode kedua, Ravagers menerima tawaran kerja dari Nebula untuk menyerang Collector dan mencuri Embers of Genesis. Sebelum masuk ke tempat Collector, kalian bisa melihat adegan yang memperlihatkan Nebula, T’Challa, dan Ravagers yang sedang menyusun taktik.
Taktik yang dipersiapkan T’Challa dan Nebula bahkan sangat kompleks. Tanpa diketahui Ravagers lainnya, mereka menyusun taktik yang seakan-akan Nebula berkhianat dan menyerahkan T’Challa kepada Collector. T’Challa bahkan masih bisa menyusun strategi bersama Yondu di tengah pertarungannya dengan Collector.
***
Itulah deretan perbedaan Star-Lord versi T’Challa dengan Star-Lord versi Peter Quill. Buat yang telah menonton What If? episode kedua, siapakah yang lebih kalian pilih? T’Challa atau Peter Quill?