Info 
*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran cerita serial What If? episode 2 yang bisa saja mengganggu kalian yang belum nonton.
Marvel Studios akhirnya resmi menayangkan What If? episode pertama pada 11 Agustus lalu. Pada episode perdana serial animasi Marvel Cinematic Universe (MCU) pertama ini, kalian bisa melihat semesta alternatif yang mana Peggy Carter menjadi sosok yang menerima serum Super Soldier, bukannya Steve Rogers. Alhasil, Peggy menjelma sebagai Captain Carter.
Episode kedua What If? memiliki jalan cerita yang enggak berhubungan dengan episode pertamanya. Jika ngomongin Star-Lord, kalian pastinya sudah tahu bahwa identitas tersebut dipegang oleh Peter Quill. Namun di What If? episode kedua, kalian bakal melihat semesta alternatif yang mana identitas Star-Lord malah dipegang oleh T’Challa, sosok yang selama ini kita kenal sebagai Black Panther.
Pada What If? episode kedua, kalian bakal melihat aksi T’Challa sebagai salah satu anggota Ravagers dan menjelajahi luar angkasa. Episode ini juga menampilkan beberapa karakter yang kalian kenal dari film Guardians of the Galaxy (2014). Walau begitu, episode ini menampilkan konflik baru dan sekutu Ravagers yang sama sekali enggak terduga.
Penasaran bagaimana keseruan What If? episode kedua? Yuk, simak review KINCIR di bawah ini!
Nexus Event yang Bikin T’Challa Menjadi Star-Lord
Pada Sacred Timeline, tepatnya di kejadian Guardians of the Galaxy, Yondu dan anggota Ravagers-nya pergi ke Bumi untuk mencari anak biologisnya Ego, yaitu Peter Quill. Namun di What If? episode kedua, anggotanya Yondu malah kebingungan mencari anak kecil yang sesuai dengan ciri-cirinya Peter. Alhasil, mereka tiba di Wakanda dan malah “menculik” T’Challa.
Kesalahan yang dilakukan oleh anak buahnya Yondu akhirnya menyebabkan Nexus Event untuk T’Challa. Yondu sebenarnya sadar bahwa anak buahnya mengambil anak yang salah saat mereka masih berada di Bumi. Namun, Yondu memilih enggak peduli dan akhirnya tetap membawa T’Challa pergi ke luar angkasa.
Walau mengambil anak yang salah, Yondu tetap memperlakukan T’Challa seperti anaknya sendiri, sama halnya dengan yang dilakukan Yondu kepada Peter di Sacred Timeline. Bedanya, Yondu terlihat lebih sayang kepada T’Challa dibandingkan dengan Peter. Pengalamannya sebagai pangeran Wakanda mungkin membuat T’Challa dapat mengatur sikapnya lebih baik, sehingga lebih mudah mengambil hatinya Yondu.
T’Challa, Star-Lord yang Lebih Berkarisma
Seperti yang selama ini kita lihat di berbagai film MCU, Star-Lord versi Peter punya kepribadian yang konyol, slenge’an, dan sering bertindak sesuka hatinya. Namun, Star-Lord versi T’Challa punya kepribadian yang berbanding terbalik dengan Peter. Walau enggak seserius saat menjadi Black Panther, Star-Lord versi T’Challa memiliki karisma yang begitu kuat.
Jika kalian kilas balik ke film Guardians of the Galaxy, Peter harus bertarung dengan Korath untuk memperebutkan Power Stone. T’Challa juga berhadapan dengan Korath saat hendak mengambil Power Stone. Bedanya, Korath malah begitu hormat dengan T’Challa dan mengaku sebagai penggemarnya. Saking hormatnya, Korath rela dikalahkan oleh T’Challa dan meminta untuk bergabung dengan Ravagers.
Karismanya T’Challa enggak berhenti sampai di situ. T’Challa disambut dengan baik oleh hampir semua alien yang ditemuinya di What If? episode kedua, seakan karakter tersebut sama sekali enggak punya musuh. Enggak heran bahwa Yondu terlihat begitu menyayangi Star-Lord versi T’Challa. Bahkan dengan karismanya, T’Challa mampu melembutkan hati seorang Thanos yang selama ini kita kenal sebagai villain kejam!
Ketika Thanos Diluluhkan dengan Diplomasinya T’Challa
Avengers: Infinity War (2018) dan Avengers: Endgame (2019) memperlihatkan bagaimana kekejaman Thanos untuk mencapai tujuannya menyeimbangkan semesta. Walau caranya salah, Thanos begitu meyakini bahwa apa yang dia lakukan adalah sesuatu yang benar. Siapa pun sama sekali enggak bisa menggoyahkan keinginan kuatnya Thanos untuk melenyapkan separuh populasi semesta.
Namun di What If? episode kedua, kalian bakal dibuat terkaget-kaget dengan penampilannya Thanos. Villain tersebut menjadi sosok yang bersahabat, bahkan memutuskan untuk pensiun menjadi penjahat. Mau tahu apa yang bisa membuat Thanos berubah? Siapa sangka, Thanos bertobat karena kemampuan diplomasinya T’Challa!
Jadi, kalian bisa bayangkan betapa besarnya karisma seorang Star-Lord versi T’Challa. Villain sekejam Thanos pun bisa diluluhkan hanya dengan diajak bicara oleh T’Challa. Enggak heran bahwa T’Challa berhasil menjadi idola di luar angkasa. Walau hanya sebentar merasakan pengalaman menjadi pangeran Wakanda, jiwa kerajaannya tetap enggak berubah setelah tumbuh besar bersama Ravagers.
Penampilan Terakhir Chadwick Boseman yang Begitu Berkesan
Chadwick Boseman telah menghembuskan napas terakhirnya pada 28 Agustus 2020. Walau sosoknya telah tiada, kalian masih bisa lihat penampilan terakhirnya di What If?. Sebagai informasi, proses perekaman suara dilakukan selama Agustus 2019 hingga awal 2020. Itualh sebabnya, Boseman masih sempat berkontribusi di serial ini.
Penggambaran T’Challa di serial ini bisa dibilang jauh berbeda dengan T’Challa saat menjadi Black Panther. T’Challa di serial ini tampil dengan sifat yang lebih santai, berjiwa bebas, dan cukup humoris. Walau ada perbedaan sifat, Boseman sama sekali enggak kesulitan menampilkan T’Challa yang menyandang identitas Star-Lord.
Tanpa melupakan ciri khas T’Challa dengan logat Wakanda-nya, Boseman mampu membangun image baru untuk Star-Lord versi T’Challa lewat akting suaranya. Bahkan di tengah perjuangannya melawan penyakitnya, Boseman masih memberikan yang terbaik untuk T’Challa. Episode ini bisa dibilang sebagai tribute yang pantas untuk mengenang Boseman setelah kematiannya. Kabar baiknya, T’Challa bakal muncul sebanyak empat episode di serial ini.
***
Itulah ulasan KINCIR mengenai What If? episode kedua. Apakah kalian puas dengan episode ini? Coba tulis pendapat kalian mengenai episode ini pada kolom komentar di bawah, ya!
