*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran cerita serial What If? Episode 3 yang bisa saja mengganggu kalian yang belum nonton.
Bagaimana jadinya ketika Avengers enggak berhasil dibentuk oleh Nick Fury karena para calon kandidatnya telah terbunuh satu per satu? MCU memberikan gambaran realitas dalam semesta alternatif tersebut melalui What If? episode 3.
Dalam Sacred Timeline, Nick Fury selaku direktur S.H.I.E.L.D. menginisiasi program “Avengers Initiative” untuk mengumpulkan para superhero. Mereka adalah Iron Man, Thor, Captain America, Black Widow, Hawkeye, dan Hulk sebagai pelindung Bumi dari ancaman yang enggak biasa.
Sayangnya, dalam salah satu realitas alternatif, Avengers ini enggak berhasil terbentuk karena satu per satu kandidat tewas secara misterius. Di penghujung episode 3, penonton baru diperlihatkan sosok pembunuh misterius tersebut ternyata adalah Hank Pym yang ingin balas dendam kepada S.H.I.E.L.D. atas kematian anaknya, Hope.
Marvel memang enggak pernah lupa akan detail sehingga episode kali ini kembali dibanjiri dengan sejumlah easter egg dan referensi menarik. Apa saja daftarnya? Langsung saja simak di bawah ini!
Easter Egg dan Referensi Serial What If? Episode 3
1. Pidato ikonis Nick Fury sebelum merekrut para superhero
“Idenya adalah mengumpulkan grup yang terdiri dari orang-orang luar biasa untuk melihat apakah mereka bisa menjadi lebih dari itu.” Dalam Sacred Timeline, kalimat ikonis ini diutarakan Nick Fury ketika menjelaskan program Avengers Initiative dan memotivasi Tony Stark dan Steve Rogers untuk bergabung.
Namun, ketika berusaha mengatakan hal yang sama kepada Natasha di semesta alternatifnya, Natasha langsung memotong kalimat tersebut dan mengatakan bahwa dirinya sudah pernah mendengarnya.
2. Nick Fury bertemu Iron Man yang sedang memakan donatnya sama persis dalam Iron Man 2 (2010)
What If? Episode 3 diawali dengan Nick Fury bersama Natasha mendatangi Tony yang saat itu sedang makan donat dalam kostum Iron Man-nya. Para penggemar tentu familier dengan adegan yang dibuat sama persis seperti dalam Iron Man 2 (2010) tersebut.
Mulai dari dialognya hingga bagaimana Natasha menyuntiknya, semua dibuat begitu mirip. Hanya saja, dalam realitas alternatif ini, Tony Stark bukannya pingsan, tetapi malah tewas.
3. Iron Man versi alternatif yang kecanduan alkohol sama seperti dalam komik
The Watcher yang menjadi narator dalam serial animasi Marvel ini menyebutkan bahwa Iron Man bergumul melawan “iblis” dari dalam dan luar. Meski berbeda dalam filmnya, kalimat ini merupakan referensi dari kesulitan Iron Man melawan kecanduan alkohol seperti yang diceritakan dalam komiknya. Enggak hanya itu, hal ini juga bisa menjadi referensi terkait pemeran sang superhero, Robert Downey Jr. yang juga pernah memiliki masalah adiksi.
4. Kehadiran Brock Rumlow alias Crossbones dan referensi terhadap Alexander Pierce
Ketika Natasha ditangkap karena dianggap membunuh Tony Stark, dia dibawa oleh agen S.H.I.E.L.D. yang salah satunya adalah Brock Rumlow alias Crossbones. Agen yang ternyata bekerja sama dengan HYDRA ini juga menyebutkan bahwa Natasha bisa menyimpan ceritanya untuk Pierce. Di sini, Brock merujuk pada Alexander Pierce, pejabat S.H.I.E.L.D. yang ternyata merupakan agen HYDRA dalam Captain America: The Winter Soldier (2014).
5. Topi Stanley’s Pizza Parlor yang merupakan tempat Bruce Banner bekerja dalam The Incredible Hulk (2008)
Ketika Natasha menghampiri Betty Ross untuk mencari Bruce Banner, terdapat adegan yang cukup jelas memperlihatkan topi bertuliskan “Stanley’s Pizza Parlor”. Topi itu sama dengan yang dikenakan oleh Bruce Banner versi The Incredible Hulk (2008) ketika bekerja sebagai pengantar pizza untuk sembunyi dari pemerintah yang mengincarnya.
6. Referensi pop-culture oleh Phil Coulson
Baik dalam Sacred Timeline maupun semesta alternatifnya, agen Phil Coulson selalu memiliki referensi budaya pop yang diutarakan dalam berbagai percakapannya. Dalam serial Agents of S.H.I.E.L.D., Coulson sempat mengejek Hive ketika berhasil mengelabuinya dengan berkata, “Help me Obi Wan Kenobi…” Kalimat ikonis ini merupakan referensi dari Star Wars.
Nah, dalam episode ketiga What If? ini, Coulson juga menggunakan referensi dari Lord of the Rings ketika menjawab “Middle-earth” saat Nick Fury minta dirinya mendeskripsikan Thor.
7. Adegan ikonis “kneel before a god” Loki dan jawaban Nick Fury yang menjadi referensi dari Black Panther
Dalam Avengers (2012), Loki memang terobsesi dengan kekuasaan dan selalu memerintahkan orang-orang untuk berlutut. Adegan ikonis “kneel before a god” ini kembali terjadi ketika Loki versi alternatif beserta pasukan Asgard menghampiri Nick Fury.
Uniknya, Nick menjawab, “Kami enggak melakukan hal itu di sini.” Jawaban tersebut tentu terasa begitu familier mengingat T’Challa menyatakan hal serupa ketika Bruce Banner membungkuk di hadapannya saat tiba di Wakanda untuk pertama kalinya.
8. Loki dan Casket of Ancient Winters
Ketika Thor terbunuh saat mengambil Mjölnir-nya dalam semesta alternatif ini, Loki datang ke Bumi untuk membalas dendam. Dia membawa Casket of Ancient Winters yang merupakan senjata milik Frost Giant Jotunheim untuk melawan pasukan Nick Fury. Casket of Ancient Winters ini juga pernah digunakan Loki untuk membekukan Heimdall ketika dia menolak mengakui Loki sebagai Raja Asgard dalam Thor (2011).
9. Adegan Bruce Banner bertransformasi menjadi Hulk yang sama dalam The Incredible Hulk (2008)
What If? Episode 3 ini benar-benar merekayasa ulang adegan transformasi Bruce Banner menjadi Hulk seperti dalam film solonya pada 2008. Semua adegannya dibuat begitu mirip.
Mulai dari Bruce melintasi jembatan kaca di Universitas Culver, Jenderal Ross bersiap menembak Hulk, Betty yang berlari untuk menghentikan ayahnya menembak Bruce, hingga Hulk melempar tank para tentara. Bedanya, di semesta alternatif ini, Hulk tiba-tiba semakin membesar hingga akhirnya meledak dan tewas mengenaskan.
10. Nick Fury mendengarkan pesan terakhir Natasha di kafe tempat Thor membanting mug kopinya dalam Thor (2011)
Sebelum dibunuh secara misterius ketika mengakses file S.H.I.E.L.D., Natasha sempat mengirimkan pesan kepada Nick Fury dengan berkata, “Semua tentang Hope.” Posisi Nick Fury ketika mendengar pesan terakhir Natasha tersebut adalah di kafe tempat Thor pertama kali ke Bumi dan mencicipi kopi bersama Jane Foster dalam Thor (2011). Adegan tersebut menjadi ikonis karena kekocakan Thor yang membanting mug kopinya sambil berteriak, “Another!”
11. Lokasi pemakaman Hope di San Francisco yang sama dengan Wall of the Vanished dalam Avengers: Endgame (2019)
Ketika menyadari pesan Natasha tersebut, Nick Fury (yang ternyata adalah Loki) bergegas menghampiri makam Hope van Dyne di San Francisco. Di sana, dia akhirnya bertemu langsung dengan pembunuh anggota Avengers, yaitu Hank Pym yang ternyata ingin membalaskan dendam kepada S.H.I.E.L.D. atas kematian putrinya tersebut
Nah, lokasi pemakaman Hope tersebut terlihat sama dengan Wall of the Vanished yang menjadi tempat “pemakaman” bagi korban yang musnah akibat jentikan jari Thanos dalam Avengers: Endgame (2019).
12. Kostum Hank Pym sama dengan Yellowjacket dalam Ant Man (2018)
Saat identitasnya sebagai villain dalam What If? Episode 3 ini terungkap, kostum Hank Pym berbeda dari kostum Ant-Man berwarna merah dan silver seperti yang kita ketahui dalam Sacred Timeline. Di sini, dia mengenakan kostum berwarna kuning yang tentu mengingatkan penonton dengan sosok Yellowjacket, musuh utama Ant-Man dalam film pertamanya yang rilis pada 2018 tersebut.
13. Kalimat ikonis “you took everything from me”
Hank Pym membunuh satu per satu calon anggota Avengers karena didorong motif balas dendam atas kematian putrinya, Hope. Dia berkata pada Nick Fury, “You took everything from me!” dengan mata berapi-api penuh amarah dan dendam.
Kalimat ikonis ini terdengar begitu familier karena Wanda alias Scarlet Witch pernah mengatakan hal yang sama kepada Thanos dalam Avengers: Endgame setelah sang “Mad Titan” membunuh Vision.
14. Misi Odessa yang membunuh Hope
Ketika Hank Pym akhirnya menjelaskan alasan di balik pembunuhannya terhadap calon anggota Avengers, Nick Fury menyebutkan bahwa Hope van Dyne terbunuh saat menjalankan misinya di Odessa, Ukraina
Dalam Captain America: The Winter Soldier (2014), Natasha menyebutkan bahwa dirinya hampir terbunuh oleh sosok misterius yang dipercaya adalah Winter Soldier. Artinya, dalam realitas alternatif ini, bisa jadi Hope terbunuh oleh Winter Soldier.
15. Loki yang berhasil menginvasi Bumi
Memiliki tujuan yang sama, Nick Fury dan Loki akhirnya bekerja sama untuk menangkap pembunuh Thor dan calon anggota Avengers lainnya. Akhirnya, mereka berhasil menangkap Hank Pym dengan kekuatan ilusi Loki. Namun, Loki ternyata enggak berhenti sampai situ. Ternyata dia memiliki tujuan lain, yaitu menginvasi Bumi, sama seperti apa yang Loki pada Sacred Timeline lakukan.
Karena para Avengers sudah tewas, enggak ada yang bisa menghentikan Loki. Terlebih, kini dia telah menjadi raja setelah Thor tewas sehingga dia memiliki pasukan Asgard di bawah kekuasaannya. Enggak heran, rencananya menginvasi Bumi pun jadi lebih mudah terwujud, berbanding terbalik dengan kenyataan pada realitas utama di mana Loki kalah telak di tangan Avengers dan gagal menguasai Bumi.
***
Nah, itulah deretan easter egg dan referensi menarik dari What If? Episode 3. Apakah kalian menemukan easter egg atau referensi lain yang enggak kalah menarik? Bagikan pendapat kalian pada kolom komentar di bawah ini, ya! Jangan lupa juga ikuti KINCIR buat dapetin informasi menarik seputar serial lainnya!