*Spoiler Alert: Review serial Secret Invasion Episode 5 ini sedikit mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum nonton.
Serial Secret Invasion kembali dengan episode kelimanya pada pekan ini. Pada akhir episode sebelumnya, Gravik melakukan serangan secara langsung kepada Presiden Ritson untuk memicu Perang Dunia III antara Amerika Serikat dengan Rusia. Selain bikin hubungan AS dengan Rusia semakin tegang, insiden ini juga membuat Talos tewas setelah dibunuh secara langsung oleh Gravik.
Sinopsis serial Secret Invasion, episode 5
Episode kelima Secret Invasion dibuka dengan momen Nick Fury yang membawa Presiden Ritson ke rumah sakit setelah serangan Gravik. Fury pun kerap membisikan ke telinga Presiden Ritson bahwa serangan tersebut bukan dilakukan oleh Rusia, melainkan oleh ras alien Skrull. Selain itu, Fury juga memberitahu Ritson bahwa Rhodey adalah Skrull, walau tak terungkap apakah sang presiden mendengarnya.
Sementara itu, Gravik mendapatkan konfrontasi dari Pagon serta beberapa anggota kelompok Skrull-nya karena misi membunuh Presiden Ritson yang gagal. Para Skrull juga menyalahkan Gravik mengapa ia justru membunuh Talos, bukan Fury yang jelas-jelas ingin menghentikan rencana mereka.
Hal ini kemudian membuat Gravik langsung membunuh Pagon sebagai ancaman bagi para Skrull yang ingin menentangnya. Selain itu, terungkap juga bahwa ada satu alasan khusus mengapa Gravik belum membunuh Fury sampai saat ini, yaitu adanya “The Harvest.”
Keberadaan “The Harvest”
Pada episode kelimanya ini, semakin jelas alasan mengapa Nick Fury enggak mau meminta bantuan dari Avengers untuk menghentikan invasi para Skrull. Pasalnya, invasi para Skrull ini pada dasarnya memang merupakan masalah pribadi antara Nick Fury dengan Skrull. Selain akibat Fury yang gagal dalam menemukan rumah baru bagi kaum Skrull, masalah ini juga terjadi karena “The Harvest.”
The Harvest merupakan kumpulan darah dari para anggota Avengers, termasuk Carol Danvers alias Captain Marvel, pada saat Battle of Earth dalam film Avengers: Endgame (2019). Nick Fury pun mengirim tim, termasuk Gravik, untuk mengambil tetesan darah para Avengers yang jatuh di lokasi Battle of Earth. Sayangnya, enggak terungkap apa alasan Fury mengumpulkan darah para Avengers tersebut.
Terlepas dari hal tersebut, Gravik yang kini sudah jadi jahat berencana untuk menggunakan The Harvest. Sebab, kumpulan darah para Avengers yang ada pada The Harvest turut mengandung DNA mereka, termasuk kekuatan super para Avengers. Nah, Gravik berencana menggabungkan The Harvest dengan DNA dalam tubuhnya agar bisa menjadi Super Skrull dengan kekuatan sejumlah anggota Avengers.
Hingga akhir episodenya The Harvest masih berada pada tangannya Fury. Namun, Fury berencana menggunakan The Harvest sebagai alat negosiasi untuk menghentikan rencana jahatnya Gravik. Belum terungkap apakah Fury akan benar-benar memberikan The Harvest kepada Gravik atau hanya tipuan saja. Sebab, seandainya The Harvest jatuh ke tangan Gravik, maka ia akan semakin sulit buat Fury kalahkan.
Sosok misterius yang ditelepon Fury
Menjelang akhir episodenya, Nick Fury menelepon seseorang dan berkata sudah waktunya untuk mengakhiri segala masalah yang ada dalam serialnya. Namun, enggak terungkap siapa sosok misterius yang Fury telepon tersebut. Bisa jadi, orang tersebut adalah rekan lama Fury saat ia masih jadi pemimpin organisasi S.H.I.E.L.D.
Hal ini karena pada episode kelima serial Secret Invasion, kita juga bisa melihat cameo dari Rick Mason. Buat kamu yang mungkin lupa, Rick Mason adalah penyelundup andal yang membantu beberapa agen organisasi S.H.I.E.L.D., seperti Nick Fury serta Natasha Romanoff di film Black Widow (2021). Makanya, bisa jadi Fury menelepon rekan lamanya, seperti Phil Coulson atau Daisy Johnson alias Quake.
Selain itu, ada kemungkinan juga kalau sosok yang Fury telepon adalah Monica Rambeau. Sebab, Monica juga memiliki hubungan erat dengan para Skrull pada film Captain Marvel (2019), khususnya G’iah. Tak cuma itu, Monica juga sempat bertemu dengan sesosok Skrull pada akhir serial WandaVision, yang bisa jadi merupakan petunjuk kalau ia adalah sosok yang bakal membantu Fury pada episode selanjutnya.
***
Durasi episode yang terlalu singkat membuat proses penceritaan episode kelima serial Secret Invasion terasa berlangsung dengan sangat buru-buru. Hal ini bikin beberapa momen pada episodenya jadi kurang terjelaskan dengan detail.
Meski begitu, episode ini cukup berhasil membangun antusiasme penonton untuk menyaksikan penyelesaian konflik yang akan terjadi pada season finale serialnya. Semoga saja episode keenam yang tayang pada pekan depan memiliki durasi yang cukup panjang sehingga tidak terasa buru-buru, karena masih ada banyak konflik yang harus diselesaikan oleh serial ini.
Nah, bagaimana tanggapan kamu dengan episode kelima serial Secret Invasion ini? Share pendapat kamu dan nantikan review episode selanjutnya, ya!