*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran film Black Widow yang bisa saja mengganggu buat kalian yang belum menonton.
Setelah mengalami penundaan selama setahun lebih akibat pandemi, film solo Black Widow yang dibintangi oleh Scarlett Johansson akhirnya tayang pada Juli 2021 ini. Film yang disutradai oleh Cate Shortland ini merupakan sebuah prekuel dan mengisahkan Natasha Romanoff alias Black Widow yang menjadi buronan pemerintah setelah Captain America: Civil War (2016).
Sewaktu dalam pelarian, Natasha pun menghadapi kenyataan yang mengejutkan atas masa lalunya ketika masih menjadi pembunuh yang dilatih oleh divisi khusus KGB, yaitu The Red Room atau Black Widow program. Hal ini pun kemudian membuat Natasha harus menghadapi masa lalu tersebut sekaligus memperbaiki hubungannya dengan beberapa orang dari kehidupan lamanya.
Film ini pun direncanakan tayang di bioskop Indonesia pada 7 Juli, tapi terpaksa ditunda lagi akibat adanya kebijakan PPKM yang bikin bioskop harus ditutup hingga 20 Juli. Namun, pada 16 Juni lalu, KINCIR mendapat kesempatan spesial dari Disney Indonesia untuk menonton Black Widow lebih awal. Screening itu pun dilakukan di XXI Senayan City dan tentunya dengan mematuhi protokol kesehatan yang ada.
Nah, sebelum kalian nonton film Black Widow di bioskop, simak terlebih dahulu ulasan KINCIR di bawah ini!
Terungkapnya Masa Lalu Natasha Romanoff yang Misterius
Dari seluruh anggota Avengers, mungkin Natasha Romanoff menjadi satu-satunya yang memiliki masa lalu paling misterius. Sebab, sepanjang penampilannya di MCU, masa lalu Natasha hanya dijelaskan secara singkat. Dia hanya digambarkan sebagai mantan mata-mata Rusia yang membelot sebagai agen S.H.I.E.L.D. dan memiliki sebuah sejarah dengan Clint Barton alias Hawkeye di Budapest.
Nah, lewat film solonya, masa lalu dari Natasha Romanoff sebelum dia menjadi seorang Avengers pun akhirnya terungkap, termasuk insiden Budapest yang kerap dibicarakannya tersebut. Pengungkapan itu pun dilakukan dengan dua cara, yaitu adegan flashback dan juga sekadar dialog tentang masa lalunya saja. Namun, kalau bisa dibilang penjelasan lewat dialog jauh lebih banyak ketimbang adegan flashback.
Adegan flashback dengan porsi banyak pun hanya terjadi pada bagian awal filmnya saja ketika menceritakan masa kecil Natasha sebagai agen rahasia sebelum akhirnya masuk ke program Black Widow. Sedangkan, adegan flashback tentang Budapest hanya terjadi sekali saja dan secara singkat, tapi bisa dibilang menjelaskan secara garis besar apa yang dialami olehnya dan Hawkeye di sana.
Selebihnya, masa lalu dari Natasha lebih dijelaskan lewat dialog. Namun, dialog tersebut benar-benar sudah sangat mengungkap masa lalunya secara jelas, baik saat masih menjadi pembunuh hingga akhirnya bergabung dengan Avengers. Kalian yang sudah sangat penasaran dengan masa lalu Natasha pun kemungkinan akan merasa puas setelah menonton film solonya ini.
Chemistry Apik Scarlett Johansson dan Florence Pugh
Meski merupakan sebuah film superhero, Black Widow bisa dibilang punya tema kekeluargaan yang sangat kental. Sebab, di film ini Natasha dikisahkan memiliki hubungan erat dengan keluarga palsunya sewaktu menjalankan misi di Amerika. Mereka adalah Alexei Shostakov (David Harbour) sebagai ayah, Melina Vostokoff (Rachel Weisz) sebagai ibu, dan Yelena Belova (Florence Pugh) sebagai anak paling kecil.
Meski cuma keluarga palsu yang dibuat untuk menjalankan misi, chemistry mereka sangat erat sehingga terlihat seperti keluarga sungguhan. Namun, kalau bisa dibilang chemistry paling apik datang dari interaksi Natasha dengan Yelena yang terlihat seperti kakak-adik sungguhan meski enggak punya hubungan darah.
Scarlett Johansson dan Florence Pugh bisa dibilang sukses menyajikan hubungan kakak-adik yang sangat menyenangkan di filmnya. Sebab, mereka bertingkah layaknya kakak dan adik sungguhan yang kerap berkelahi dan saling ejek antara satu sama lain, tapi juga diam-diam saling peduli. Bahkan, sebenarnya agak cukup disayangkan kalau kita cuma bisa melihat chemistry kakak-adik Natasaha dan Yelena di film ini saja.
Aksi Kocak David Harbour yang Mencuri Perhatian
Pada film ini, David Harbour memerankan Alexei Shostakov alias Red Guardian yang bisa dibilang merupakan sosok Captain America-nya Rusia. Namun, sifat Alexei terbilang sangat jauh kalau mau dibandingkan dengan Captain America meski sama-sama punya serum Super Soldier. Soalnya, Alexei punya tingkah laku yang sangat konyol dan jauh dari kesan serius layaknya Captain America.
Sikap konyolnya itu jugalah yang kemudian kerap menghadirkan adegan kocak yang mampu mencuri perhatian penontonnya. Kehadirannya pun benar-benar menjadi sumber hiburan sepanjang filmnya. Selain itu, statusnya sebagai ayah di keluarga palsu itu pun benar-benar terasa nyata karena banyaknya dad jokes garing yang diucapkannya yang tentunya sering dianggap konyol oleh Natasha dan Yelena.
David Harbour pun bisa dibilang menjadi sosok aktor yang tepat buat memerankan Alexei karena terasa sangat natural. Malahan, menurut KINCIR, Harbour layak mendapat proyek film atau serial solonya sebagai Red Guardian di MCU berkat performanya di Black Widow, karena pasti akan banyak orang yang berminat buat menontonnya.
Porsi Adegan Pertarungan yang Kurang Konsisten
Sebagai sebuah film superhero, tentunya Black Widow dilengkapi oleh banyak adegan aksi. Well, hal ini penuh bisa dibilang terpenuhi pada paruh awal filmnya. Sebab, kita disajikan dengan adegan aksi yang menegangkan dengan koreografi serta efek visual yang memukau. Selain itu, keberadaan sosok Taskmaster juga terasa cukup mengancam pada paruh awal filmnya.
Sayangnya, porsi serta tensi adegan aksi dan pertarungan di film ini terasa kurang konsisten. Hal ini karena porsi adegan aksi di Black Widow bisa dibilang berkurang pada paruh akhir filmnya. Kalaupun ada adegan aksi, nuansanya pun terbilang enggak se-‘pecah’ sejumlah momen yang ada di paruh awal filmnya. Namun, hal ini mungkin dilakukan untuk lebih membangun chemistry karakternya, terutama keluarganya Natasha.
Villain yang Tak Terlalu Berkesan
Sosok villain yang hadir pada film Black Widow sebenarnya ada dua, yaitu Taskmaster dan juga Dreykov (Ray Winstone) yang merupakan direktur dari Red Room. Namun, kedua villain tersebut sama-sama enggak memberikan kesan yang berarti bagi penonton. Malahan, kalau bisa dibilang keduanya layak masuk ke daftar villain yang mudah terlupakan di MCU.
Hal ini tentunya cukup disayangkan, terutama bagi sosok Taskmaster. Sebab, dia memiliki kemampuan untuk meniru gaya bertarung seseorang, termasuk para anggota Avengers yang tentunya bisa jadi ancaman bagi para superhero di MCU. Namun, di film ini kemampuan tersebut hanya terasa spesial di awal saja, dan kemudian terkesan biasa saja menjelang filmnya berakhir.
Identitas asli dari Taskmaster pun sebenarnya bisa dibilang menjadi sebuah plot-twist paling besar dalam filmnya karena cukup berbeda dengan versi komiknya. Namun, menurut KINCIR penggunaan identitas tersebut sebenarnya cukup disayangkan karena membuang potensi Taskmaster sebagai villain besar dalam keberlanjutan cerita di MCU.
Tribut yang Sempurna untuk Natasha Romanoff
Seperti yang kita ketahui, sosok Natasha Romanoff sebenarnya sudah tewas setelah mengorbankan nyawanya demi mendapatkan Soul Stone di Avengers: Endgame (2019). Alasan dia bisa muncul di film solonya ini pun adalah karena merupakan prekuel yang mengisahkan perjalanannya di rentang waktu antara Civil War hingga Avengers: Infinity War (2018).
Namun, Black Widow bisa dibilang menjadi sebuah tribut atau salam perpisahan yang sempurna bagi Natasha meskipun hanya sebuah prekuel. Hal ini karena segala hal tentang Natasha benar-benar terungkap di film ini. Lewat film ini, kita pun juga jadi mengetahui betapa pentingnya sosok Natasha bagi Avengers meski cuma seorang manusia tanpa kekuatan super di kelompok tersebut.
Selain itu, Black Widow juga seolah menjawab komplain penggemar yang merasa kalau pengorbanan Natasha di Endgame seolah dilupakan begitu saja di akhir filmnya. Jawaban tersebut pun kalau bisa dibilang benar-benar terasa pada bagian post-credits film ini. Apalagi, adegan post-credits tersebut seolah menjadi cara MCU buat mewariskan identitas Black Widow ke karakter lain.
***
Secara garis besar, film ini wajib banget ditonton buat yang ngaku penggemar MCU, terutama yang penasaran dengan masa lalunya Natasha Romanoff. Belum diketahui secara pasti kapan Black Widow akan rilis di seluruh bioskop Indonesia. Namun, kemungkinan besar film superhero Marvel tersebut akan segera dirilis ketika sejumlah bioskop Tanah Air kembali dibuka. Jadi, kita doakan saja hal itu segera terwujud, ya!
Nah, apakah kalian jadi semakin antusias untuk nonton film Black Widow setelah membaca ulasan KINCIR di atas? Share pendapat kalian di bawah dan ikuti terus KINCIR untuk review menarik seputar film lainnya, ya!