Serial Peaky Blinders Season 6 diharapkan hadirkan aksi yang lebih memukau sebagai penutup. Untuk menyegarkan ingatan, inilah adegan terbaik di season 5.
Serial Peaky Blinders Season 5 memang telah berakhir pada 2019, tetapi hingga kini para penggemar masih penasaran dengan kelanjutan kisah gangster kriminal asal Birmingham ini. Terlebih, season ke-5 tersebut diakhiri dengan cliffhanger yang membuat penonton bertanya-tanya, apakah yang akan terjadi pada Tommy? Siapa yang membocorkan rahasia pembunuhan Mosley hingga akhirnya gagal total?
Tentu, akhir yang menggantung tersebut sukses membuat para penonton jadi makin enggak sabar menanti season keenam yang juga jadi season finale dari serial garapan Steven Knight ini. Kabar gembiranya, produksi Peaky Blinders telah rampung pada Juni 2021 sehingga serial populer Netflix ini kemungkinan besar bakal tayang di awal 2022.
Nah, untuk menyegarkan ingatan sebelum menonton Peaky Blinders Season 6, simak dulu adegan terbaik di season 5!
Sebelum Nonton Peaky Blinders Season 6, Inilah Adegan Terbaik di Season 5
1. Tommy menemukan lahan beranjau dengan boneka mirip dirinya sebagai orang-orangan sawah
Peaky Blinders episode 2 season 5 langsung diawali dengan adegan yang begitu intens. Tommy (Cillian Murphy) sedang menjelajah ke lahan luas di depan rumahnya dan menemukan orang-orangan sawah dengan boneka yang dibuat menyerupainya.
Di kantong orang-orangan sawah tersebut, sang pemimpin Peaky Blinders ini menemukan sepucuk surat yang memerintahkannya untuk melihat ke bawah tanah. Saat itulah Tommy sadar bahwa dia telah dikelilingi oleh ranjau.
Memang, sebagai pemimpin gangster dan bisnis ilegal, Tommy memiliki banyak musuh yang selalu mencoba membunuhnya. Frustrasi dengan keadaan, terlebih setelah istri tercintanya meninggal dunia, Tommy sempat tergoda untuk meledakkan salah satu ranjau untuk membunuh dirinya sendiri.
Namun, dia melihat anaknya, Charlie berlari ke arahnya sambil berseru bahwa ada telepon untuknya. Tommy yang terkejut pun langsung berlari ke arah Charlie dan membawanya sejauh mungkin dari lahan tersebut.
Setelah memastikan putranya aman, Tommy kembali ke lahan tersebut untuk menembaki ranjau yang tertanam di tanah. Dia juga menembaki orang-orangan sawah di hadapannya tersebut.
Adegan ini benar-benar menggambarkan kefrustrasian Tommy yang punya banyak masalah dan diincar banyak musuh. Akan tetapi, dia bangkit untuk tetap kuat menghadapi mereka semua melalui strategi-strateginya yang cerdik.
2. Tommy bertemu Alfie yang ternyata masih hidup
Tommy Shelby dan Alfie Solomons (Tom Hardy) menjadi salah satu duo paling karismatik dalam serial Peaky Blinders. Keduanya adalah pria yang kuat dan berprinsip sehingga interaksi di antara kedua karakter ini selalu menarik.
Terkadang, Alfie menjadi teman dan bekerja sama dengan Tommy melawan musuh yang sama. Di lain waktu, Alfie berpaling ketika mendapat tawaran yang lebih menguntungkan sehingga bos mafia Yahudi ini enggak segan-segan membunuh Tommy.
Di episode terakhir season 4, Tommy mencari Alfie untuk membunuhnya karena dia mengkhianati Tommy dan berpihak pada Luca Changretta yang jadi musuh besar Tommy. Alfie pun sengaja memilih pantai Margate sebagai tempat kematiannya.
Namun, sebelum Tommy menembaknya, Alfie telah terlebih dahulu menarik pelatuknya untuk menembak Tommy sebelum akhirnya Tommy menembaknya di wajah dan berakhir tergeletak tak berdaya di pantai.
Hal ini membuat para penonton mengira Alfie sudah meninggal. Namun, ternyata sosok karismatiknya kembali hadir di season kelima. Percakapan antara Tommy dan Alfie yang ternyata masih hidup ini menarik karena chemistry di antara kedua pria ini begitu kuat.
Layaknya teman lama, mereka berbincang serius mengenai rencana Tommy yang membutuhkan bantuan Alfie. Tentu, seperti biasa, Alfie selalu berhasil menyelipkan humor khasnya dalam setiap percakapan dengan Tommy.
3. Tommy dan Polly menarik dana dari panti asuhan St. Hilda
Salah satu adegan paling badass dari duo Tommy dan Polly (Helen McCrory) adalah ketika mereka bertemu para biarawati dari panti asuhan St. Hilda. Dengan dingin, mereka membahas kejadian-kejadian yang terjadi dalam panti asuhan.
Tommy mengungkapkan bahwa anak-anak menceritakan penganiayaan dan hal-hal berbau rasisme yang dilakukan para biarawati, seperti menyuruh anak yang berkulit hitam untuk mandi dengan sabun yang berbeda. Selain itu, ada juga anak yang sampai bunuh diri karena takut menghadapi kemarahan para suster.
Sempat mengelak beberapa kali, Tommy akhirnya kesal dan membanting kacamata seorang suster sambil mengatakan bahwa mereka akan menarik seluruh dana yang diberikan Grace Shelby Foundation ke panti asuhan tersebut. Mereka juga mengatakan bahwa anak-anak tersebut akan dibawa ke institusi Shelby sendiri.
Sempat enggak terima dan berniat membantah, sang suster langsung berhadapan dengan Polly yang mengancam menggunakan pisaunya. Tommy dan Polly tampil begitu mengintimidasi lewat kata-kata dingin yang diucapkannya kepada sang suster.
4. Kematian Bonnie Gold
Salah satu adegan yang paling enggak disangka adalah kematian Bonnie, putra satu-satunya Aberama Gold yang begitu sadis dan menyayat hati. Saat sedang berkemah di hutan, tiba-tiba mereka diserang oleh Billy Boys. Aberama ditembak di pundaknya hingga jatuh tak berdaya.
Selanjutnya, Bonnie dihajar oleh gangster asal Skotlandia yang jadi musuh Peaky Blinders tersebut hingga lemas dan akhirnya diikat di atas salib. Pemimpin Billy Boys tersebut kemudian memperkenalkan namanya sebagai Jimmy McCavern.
Melihat putranya disalibkan, Aberama hendak melawan McCavern dan anggota Billy Boys tersebut. Sayangnya, pundaknya telah tertembak dan dia pun diinjak di tanah sehingga enggak bisa bergerak ke mana-mana.
Jimmy pun akhirnya menembak Bonnie tepat di hadapan Aberama yang kemudian histeris melihat kematian putra kesayangannya tersebut. Jimmy pun mengungkapkan bahwa kedatangannya hanya bertujuan untuk memberikan ancaman untuk Tommy agar enggak serakah dan mau berbagi keuntungan.
5. Rencana pembunuhan Mosley yang gagal
Klimaks Peaky Blinders Season 5 berada pada episode terakhir di mana Tommy melaksanakan rencananya untuk membunuh Oswald Mosley, lawan politiknya.
Semua “anak buahnya” sudah berada dalam posisi, siap membuat keributan dan membunuh Mosley di saat yang tepat. Namun, ketika Barney, sniper suruhan Tommy hendak menembak, ada orang lain yang terlebih dulu menembaknya.
Aberama yang saat itu sedang menyelinap untuk balas dendam membunuh McCavern pun tiba-tiba diserang, ditusuk berkali-kali hingga tergeletak bergelimang darah. Arthur yang berada di sisi panggung tempat Mosley berpidato pun juga tiba-tiba diserang, tetapi untungnya kakak dari Tommy ini berhasil menyerang balik.
Rencana pembunuhan yang telah Tommy siapkan matang-matang tersebut berubah gagal total dan hal ini membuat sang pemimpin Peaky Blinders tersebut frustrasi. Dia bahkan berhalusinasi bertemu dengan Grace, istrinya yang sudah meninggal dunia. Tommy seakan-akan mendengar Grace berkata bahwa pekerjaannya di dunia ini sudah selesai.
Pikiran tersebut membuat Tommy menodongkan pistol di kepalanya sendiri sambil berteriak. Adegan terakhir yang begitu menggantung dari season 5 inilah yang membuat penonton semakin penasaran dengan kelanjutan kisah Peaky Blinders di musim berikutnya.
***
Itulah beberapa adegan terbaik dari Peaky Blinders musim 5. Di antara daftar tersebut, adegan manakah yang paling berkesan buat kalian? Kita makin antusias dengan Peaky Blinders Season 6 yang tentunya bakal hadirkan adegan lebih epik dan menarik.