*(SPOILER ALERT) Review film Freelance ini sedikit mengandung bocoran yang semoga saja enggak mengganggu buat kamu yang belum nonton.
John Cena bisa dibilang cukup aktif muncul di layar lebar sepanjang 2023 ini. Mulai dari tampil sebagai saudaranya Dominic Toretto di Fast X, bertarung berdampingan dengan Jackie Chan di Hidden Strike, hingga jadi cameo di film Barbie. Nah, menjelang akhir Oktober 2023 ini Cena akan kembali membintangi film terbaru yang berjudul Freelance.
Sinopsis film Freelance berkisah tentang Mason Pettits, mantan anggota pasukan militer khusus yang kembali menjalani profesi sebagai kontraktor keamanan karena bosan dengan kehidupan normalnya. Mason pun mendapat tugas untuk mengawal jurnalis bernama Claire Wellington yang ingin mewawancarai Juan Venegas selaku presiden negara Paldonia.
Namun, ketika sampai di Paldonia, ketiganya mendapatkan serangan dari kelompok misterius yang ingin menumbangkan pemerintahan Venegas. Di sisi lain, Mason memiliki hubungan buruk dengan Venegas karena sang presiden adalah sosok yang membunuh teman-temannya sewaktu jadi anggota pasukan militer khusus.
Nah, sebelum kamu nonton film Freelance di bioskop, simak terlebih dahulu ulasan KINCIR berikut ini!
Review film Freelance (2023)
Jalan cerita yang enggak digarap dengan rapi
Premis tentang mantan militer yang kembali beraksi karena bosan dengan kehidupan normalnya yang dimiliki oleh Freelance sebenarnya sudah cukup sering digunakan oleh sejumlah film aksi lainnya. Mungkin hal yang membedakan Freelance ketimbang film aksi lainnya adalah adanya elemen politik serta komedi yang cukup banyak. Sayangnya, hal ini gagal dieksekusi secara sempurna dalam filmnya.
Penggabungan elemen politik dan komedi dalam film ini benar-benar enggak ‘dijahit’ dengan rapi ke jalan ceritanya. Konflik politik yang ada dalam film dijamin akan bikin bingung, bahkan buat orang yang paham politik sekalipun karena sebab-akibatnya yang enggak nyambung. Sementara itu, unsur aksi-komedinya memang padat, tapi umumnya terasa sangat hambar sehingga kurang seru dan gagal menghibur.
Film ini memang menjadi debut penulisan naskah bagi Jacob Lentz. Namun, rasanya Jacob Lentz benar-benar belum terlalu siap untuk menggarap naskah dengan cerita yang punya arah jelas dalam debut penulisannya. Hal tersebut pun tergambar jelas lewat plot film ini yang sangat berantakan.
Juan Pablo Raba yang berhasil tampil menonjol
Film ini memang dibintangi aktor Hollywood ternama seperti John Cena dan Alison Brie sebagai pemeran utamanya. Namun, di luar dugaan, penampilan Juan Pablo Raba sebagai Presiden Venegas benar-benar menjadi yang paling menonjol dalam film ini. Penampilan Raba sebagai presiden yang punya sifat konyol, tapi ternyata seorang jenius, bisa dibilang jadi satu-satunya elemen komedi yang sukses menghibur dalam film ini.
Sementara itu, penampilan John Cena dan Alison Brie sebagai Mason Pettits dan Claire Wellington sebenarnya terbilang baik. Hanya saja, keduanya sama sekali enggak memiliki chemistry sebagai pemeran utama pria dan pemeran utama perempuan. Entah ini karena performa akting mereka saat berada dalam satu adegan yang sama, atau memang masalah penulisan karakternya.
Selain itu, sosok Claire Wellington yang diperankan oleh Alison Brie juga rasanya adalah karakter yang belum ditulis dengan matang. Soalnya, keberadaan Claire kurang terasa penting sepanjang filmnya, dan bisa dibilang hanya jadi ‘objek’ untuk memasukkan elemen seksual dalam filmnya. Hal ini pun membuat kemampuan akting Alison Brie jadi terasa terbuang percuma.
Visual dan scoring yang enggak terasa spesial
Film Freelance sempat berhasil mencuri perhatian KINCIR secara sinematografi pada adegan pembukanya. Soalnya, adegan pembuka dari film ini menggunakan sudut pandang dari orang pertama ketika sedang menceritakan masa lalunya Mason, termasuk momen aksinya. Sayangnya, setelah itu sudah enggak ada lagi adegan yang menggunakan visual dari sudut pandang orang pertama.
Sinematografi yang digunakan pada sejumlah adegan aksi berikutnya di film ini pun enggak terasa spesial sehingga gagal membuatnya terasa lebih seru. Begitu juga dengan scoring-nya yang gagal membuat adegan aksinya lebih menegangkan, serta momen komedinya terkesan lebih konyol.
***
Secara garis besar, Freelance menjadi film yang terasa serba tanggung secara eksekusi dan juga terasa hambar dari segi aksi dan komedi. Jika kamu tertarik, film ini sudah bisa kamu saksikan di sejumlah bioskop Indonesia mulai 25 Oktober 2023.
Nah, bagaimana tanggapan kamu dengan review film tersebut? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk ulasan film lainnya, ya!