elemen klise film aksi liam neeson

5 Hal Klise yang Hampir Selalu Ada di Film Aksinya Liam Neeson

Pada September 2023 ini, ada film bergenre aksi yang dibintangi oleh aktor Hollywood papan atas, yaitu Liam Neeson. Film tersebut adalah Retribution yang sudah rilis di bioskop Indonesia sejak 13 September lalu. Keterlibatan Neeson sebagai pemeran utamanya pun sempat membuat film Hollywood ini dinantikan, tapi ternyata Retribution kurang berhasil memberikan pengamalan menonton yang memuaskan.

Sebagian besar penonton pun sepakat kalau Retribution enggak jauh berbeda ketimbang sejumlah film aksi yang pernah dibintangi oleh Liam Neeson sebelumnya. Pasalnya, terdapat banyak elemen dari film sebelumnya yang muncul lagi di Retribution, seperti di Taken (2008), The Grey (2011), The Commuter (2018), banyak lagi. Hal ini pun menandakan kalau film-film aksi Liam Neeson memiliki elemen klise yang hampir selalu ada di tiap filmnya.

Nah, berikut ini KINCIR akan membahas deretan elemen klise yang hampir selalu ada di film aksinya Liam Neeson. Yuk, simak!

Hal klise di film aksinya Liam Neeson

1. Latar belakang karakter Liam Neeson yang kurang-lebih sama

Istimewa

Dalam setiap film aksinya, Liam Neeson selalu menjadi protagonis yang bisa dibilang memiliki latar belakang yang hampir sama. Karakternya hampir selalu dikisahkan sebagai mantan agen dari sebuah lembaga intelijen yang sudah pensiun karena keluarganya. Kalaupun bukan mantan agen, karakternya Neeson akan tetap digambarkan sebagai pria badass yang punya skill layaknya seorang agen intelijen yang entah ia dapat dari mana.

Selain itu, karakternya Neeson juga selalu dikisahkan sebagai figur ayah atau suami dan memiliki sebuah keluarga. Sekalipun keluarganya enggak ada, Neeson akan tetap digambarkan sebagai figur ayah dari remaja yang ia temui, contohnya di film A Walk Among the Tombstones (2014). Karakter Neeson pun selalu memiliki latar belakang di atas, termasuk pada film Retribution.

2. Karakter Liam Neeson teleponan dengan antagonis

Istimewa

Antagonis dalam film Retribution pertama kali memberi tahu karakternya Liam Neeson bahwa di dalam mobilnya ada bom lewat telepon seluler. Sepanjang filmnya, kita juga bisa melihat karakternya Neeson mendapatkan instruksi dari sang antagonis lewat telepon sambil mengemudikan mobilnya. Bahkan, kita juga bisa melihat momen karakternya Neeson dan sang antagonis saling ancam antara satu sama lain lewat telepon.

Kamu tentunya sepakat kalau momen komunikasi antara karakternya Neeson dengan sang antagonis lewat telepon tersebut mengingatkan kita dengan film Taken. Yap, pada film Taken memang terdapat adegan karakternya Neeson mengancam sang antagonis lewat telepon yang jadi momen ikonis di dunia perfilman. Bahkan, di film Taken 2 (2012) adegan teleponan ini ada lagi, walau konteksnya aga berbeda.

3. Keluarga karakternya Liam Neeson disandera oleh antagonis

Istimewa

Keluarga dari karakternya Liam Neeson dalam film aksi yang ia bintangi hampir selalu terlibat dalam konflik utamanya. Contohnya dalam film Taken ketika karakternya Neeson harus menyelamatkan anak perempuannya yang telah diculik oleh sang antagonis. Bahkan, formula ini diulang kembali di Taken 2, karena anak perempuannya kembali diculik, dan kini ditambah dengan mantan istrinya juga.

Formula yang terbilang sama pun bisa kita temui lagi dalam film Retribution. Soalnya, di Retribution kedua anak dari karakternya Neeson berada dalam mobil yang bisa diledakkan oleh sang antagonis kapan pun ia mau. Hal ini pun membuat karakternya Neeson harus tetap menyelamatkan keluarganya, walaupun mereka enggak diculik.

Keterlibatan keluarga dalam konflik utama filmnya sebenarnya juga memiliki tujuan. Pada umumnya, hal ini terjadi untuk memperbaiki hubungan ayah dan anak yang sempat renggang karena sang ayah terlalu sibuk menjalani profesinya.

4. Adanya elemen psikologis

Istimewa

Selain momen berkelahi dan kejar-kejaran, film aksi yang dibintangi Neeson juga hampir selalu memasukkan elemen psikologis. Keberadaan elemen psikologis ini sebenarnya terkadang jadi daya tarik dari film-filmnya Neeson. Soalnya, keberadaan elemen ini membuat penonton merasa ikut berpikir untuk memecahkan puzzle konflik layaknya karakter Neeson di filmnya.

Selain itu, keberadaan elemen psikologis ini juga terkadang membuat penonton mempertanyakan hal yang sebenarnya. Contohnya di Retribution ketika penonton sempat dibuat ragu kalau dalang di balik segala konflik sesungguhnya adalah karakter Neeson itu sendiri. Elemen psikologis yang kurang-lebih sama seperti yang sudah dijelaskan juga bisa kita temukan lewat film Unknown (2011).

5. Selalu berhasil menyelesaikan masalah di ending

Terlepas dari konflik apa yang harus dihadapi karakternya Neeson dalam filmnya, ia selalu berhasil menyelesaikan masalah tersebut di ending-nya. Yap, sesulit apapun masalahnya, film aksi yang dibintangi oleh Neeson selalu memiliki happy ending. Hal ini pun sebenarnya membuat setiap film aksi yang dibintangi Neeson jadi terkesan memiliki ending yang mudah ditebak.

Bahkan, walaupun karakternya bukan seorang agen badan intelijen, karakternya Neeson tetap bisa menyelesaikan masalah dengan cara yang badass. Contohnya dalam film Retribution, di mana karakternya Neeson hanyalah pebisnis biasa, tapi tetap bisa menyelesaikan konflik terorisme dengan cara yang badass di ending-nya.

***

Nah, itulah sejumlah hal klise yang hampir selalu ada di film aksinya Liam Neeson. Apakah kamu sepakat dengan sejumlah poin tersebut? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR buat kabar terbaru seputar film lainnya, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.