Info 
Padahal sudah ada hukum yang berlaku, alhasil aktor film ini menuai kontroversi atas adegan panas yang dilakoninya
Banyak aktor, bahkan yang termasuk di dalam jajaran A-list, pernah melakukan adegan panas di sepanjang karier mereka. Adegan panas, yang biasanya terdiri atas adegan ketelanjangan dan seksual, secara hukum semestinya dimainkan oleh orang dewasa.
Nyatanya ada beberapa aktor yang pernah melakukan adegan dewasa pada usia di bawah umur dan hal itu tentu menimbulkan kontroversi pada masanya. Kendati para aktor ini kini telah beranjak dewasa, tetapi apa yang mereka lakukan seolah menjadi jejak yang buruk bagi masa lalu mereka.
Age of consent yang diterapkan oleh berbagai negara dalam hubungan seks atau sex and nudity performance dalam film memang berbeda-beda. Tapi rata-rata berkisar di usia 17-18 tahun. Amerika Serikat di bawah Hukum Federal menyatakan bahwa menempatkan anak-anak di bawah usia 18 tahun dalam adegan panas adalah sebuah pelanggaran hukum.
Siapa saja aktor yang pernah melakukan adegan panas pada saat masih di bawah umur dan seberapa “parah” adegan-adegan itu? Ini dia daftarnya.
Aktor underage yang beradegan panas dalam film
Dominique Swain – Lolita (1997)
Novel Lolita karya Vladimir Nabokov memang bercerita tentang seorang pria usia 40 tahun yang menyukai dan menjalin hubungan dengan anak tirinya yang masih remaja, Lolita. Buku itu, saking kontroversialnya, sempat dilarang untuk didistribusikan di berbagai negara.
Rilisnya Lolita versi 1997 juga mengundang kontroversi, terlebih bagaimana Lolita digambarkan sebagai gadis remaja yang dandanannya agak menor dan bagaimana mereka memiliki hubungan yang panas.
Pada saat memerankan Lolita, Dominique Swain masih berusia 15 tahun. Usia 15 tahun, adalah usia minor di mana aktor seharusnya enggak memerankan peran-peran panas. Memang sih, Dominique Swain menggunakan body double dalam adegan-adegan seks intens. Namun, beberapa adegan, seperti ciuman misalnya, semestinya enggak dilakukan pada anak di bawah umur terlebih dengan lawan main pria yang usianya jauh lebih tua.
Brooke Shields – Pretty Baby (1978)
Brooke Shields semenjak masa remaja memang sudah banyak mengundang kontroversi. Pada tahun 1970, sang ibu, Teri Shields, dihujat habis-habisan lantaran menandatangani kontrak photoshoot nude sang anak, yang waktu itu berusia 14 tahun dengan riasan tebal.
Delapan tahun setelahnya, Brooke Shields membuat kontroversi baru dengan membintangi film Pretty Baby. Dalam film tersebut, Shields memerankan Violet, seorang gadis muda yang tinggal di rumah bordil bersama Hattie (Susan Sarandon), ibunya yang adalah seorang PSK. Setelah keperawanan Violet dijual, dia pun menjadi PSK. Shields baru berusia 11 tahun ketika mereka memfilmkan film tersebut, dan ia menampilkan banyak adegan topless serta adegan seks intens.
Diwawancara bertahun-tahun setelahnya, Shield merasa enggak pernah menyesal membintangi film tersebut. Namun, pada masanya, sang ibu dihujat habis-habisan karena mengizinkan anaknya untuk melakukan adegan panas pada usia remaja.
Thora Birch-American Beauty (1999)
American Beauty adalah drama komedi gelap yang jelas-jelas bernuansa seksual. Lester Burnham adalah lelaki pecundang yang enggak dihormati sang istri, takut pada istrinya, dan anaknya yang bergaya hidup bebas pun kesal kepadanya karena ia kerap terangsang pada teman-teman anaknya. Nah, pemeran anak Burnham, Jane, adalah ThoriaBirch.
Birch baru berusia 17 tahun ketika dia membintangi film tersebut, tetapi dalam satu adegan dia tampil topless.
Birch membutuhkan izin dari orang tuanya untuk melakukan adegan topless itu. Namun, saat diwawancarai, ia berkata bahwa adegan itu memang harus dilakukan untuk memperkuat plot film, dan ia enggak menyesal karenanya.
Olivia Hussey dan Leonard Whiting – Romeo&Juliet (1968)
Kedua bintang Romeo&Juliet menuntut Paramount dengan tuntutan “child abuse” atas film Romeo&Juliet yang dirilis 54 tahun lalu. Dalam film tersebut, Olivia Hussey dan Leonard Whiting melakukan adegan panas selaku kekasih, bahkan Hussey sempat memperlihatkan ketelanjangan yang frontal.
Film itu enggak masuk A-list, bahkan enggak memberikan keuntungan finansial karena cukup flop. Namun, kedua aktor film ini pada proses syuting mengalami hal yang enggak mengenakkan, mulai dari dipaksa beradegan seks hingga ditipu mengenai angle kamera. Selain itu, sebelum menandatangani kontrak, pihak rumah produksi mengatakan bahwa enggak akan ada adegan panas pada film.
Kedua bintang tersebut berhenti berakting setelah membintangi Romeo&Juliet, diduga karena trauma atas perlakuan yang diterima oleh mereka di lokasi syuting.
Jodie Foster – Taxi Driver
Inilah film yang mendapatkan pujian dari para kritikus dan merupakan salah satu film terbesar sepanjang masa. Taxi Driver berkisah tentang supir taksi yang hidupnya gloomy dan penuh rasa keterasingan. Ia merasa muak dengan banyak hal, termasuk korupsi di New York City dan juga pelanggaran hukum seperti prostitusi di bawah umur. Ia pun kemudian bermaksud untuk membebaskan PSK di bawah umur, Iris, dari mucikarinya.
Ada adegan seks yang dilakukan tokoh Iris, yang notabene diperankan oleh Jodie Foster saat ia berusia 12 tahun. Namun, meredam kontroversi yang ada, Jodie Foster mengatakan bahwa adegan seks di film tersebut digantikan oleh kakaknya yang berusia legal.
Giuseppe Sulfaro – Malena (2000)
Malena, terlepas dari kuatnya isu sosial tentang janda yang dibawakannya, ternyata juga cukup kontroversial dan bisa dibilang melakukan hal yang kurang layak. Malena sendiri berkisah tentang seorang anak remaja loper koran yang kerap berfantasi tentang Malena, perempuan yang suaminya hilang di dalam perang.
Walaupun hanya “dalam fantasi” tentu saja banyak adegan yang nyata dilakukan oleh pemerannya, Giuseppe Sulfaro. Misalnya, membelai tubuh Malena (Monica Belluci), saat Malena telanjang atau berciuman. Pada saat itu, Giuseppe Sulfaro masih berusia 16 tahun, usia yang notabene di bawah umur untuk melakukan adegan-adegan panas itu.
***
Keberadaan anak-anak di bawah umur dalam film panas ini tentu bukan sesuatu yang layak untuk dilakukan, karena jangankan dimainkan anak-anak di bawah umur, adegan-adegan di atas bahkan enggak boleh ditonton oleh anak-anak di bawah umur. Kalau kamu sendiri, setuju kah menjadikan seni sebagai alasan untuk menggunakan aktor underage dalam adegan panas?
