Tokoh-tokoh sinetron Indonesia ini kebangetan, deh, jahatnya, tetapi, ada yang bisa diteladani dari mereka!
Melihat culasnya tokoh antagonis wanita di Indonesia memang bikin sebel. Rasanya, keberadaan mereka enggak ada gunanya sama sekali. Namun, pernahkah kamu menyadari bahwa dibandingkan sama tokoh-tokoh protagonis yang ‘gitu-gitu aja’, tokoh-tokoh antagonis di bawah ini memiliki karakter yang lebih bisa diteladani?
Yap, di antara segala keburukan yang ada pada sifat mereka, sebetulnya ada hal baik yang bisa kamu pelajari dari mereka. Ambil baiknya, buang buruknya, simak hal-hal keren dari tokoh-tokoh antagonis sinetron Indonesia ini!
1. Mischa (Cinta Fitri) – Enggak Punya Malu
Salah satu cara buat menjadi sukses adalah berani buat menjadi malu, dan hal itu seenggaknya bisa kamu pelajari dari tokoh Mischa (Dinda Kanya Dewi). Ya, Mischa si antagonis legendaris dari Cinta Fitri itu.
Walaupun kejahatannya sudah sering ketahuan dan sudah dibenci sama seluruh anggota keluarga Hutama, tetapi Mischa enggak pernah menyerah. Boro-boro merasa enggak enak, dia enggak punya malu! Sifat dan kelakuan Mischa memang enggak perlu ditiru, tetapi dari Mischa, kamu bisa belajar buat berhenti enggak enakan sama orang.
2. Adriana (Anak Jalanan) – Memperjuangkan Cinta sampai Titik Darah Penghabisan
Dalam sinetron Anak Jalanan, perjalanan cinta Boy dan Reva kerap dihalangi oleh beberapa hal, salah satunya adalah Adriana (Cut Meyriska). Adriana adalah mantan pacar Boy (Stefan William) yang terobsesi banget sama Boy. Dia melakukan segala cara buat bisa deket sama Boy, termasuk menikahi ayah Boy!
Adriana merupakan orang yang gigih dalam memperjuangkan cinta. Nah, kalau kamu cinta sama seseorang, semangat Adriana bisa ditiru. Namun, kalau si dia sudah enggak suka sama kamu, jangan dipaksa, karena kamu hanya akan menurunkan harga dirimu seperti Andriana!
3. Haji Muhidin (Tukang Bubur Naik Haji) – Rajin Menabung
Masih ingat sama sosok Haji Muhiddin? Dia adalah representasi sempurna dari tetangga yang rese. Selain sombong, Haji Muhidin juga pelit, doyan bergosip, dan suka merendahkan orang lain. Saking ngeselinnya tokoh ini, para penonton sampai benci betulan bahkan stasiun televisi yang menayangkannya dikritik karena menampilkan representasi tokoh haji yang menyebalkan.
Namun, ada sedikit banget, nih, hal yang bisa ‘diteladani’ dari tokoh Haji Muhidin. Pak Haji cukup pandai menabung dari hasil jual-beli di minimarketnya, sehingga dia bisa punya uang banyak dan bisa naik haji dua kali.
4. Kinta (Anugerah Cinta) – Punya Nurani
Dalam Anugerah Cinta (2016), Kinta diceritakan sebagai cewek yang cinta mati sama Arka. Obsesinya ini didukung sama ibu Arka dan ibu Kinta yang licik banget, padahal Arka suka sama Naura dan menikah dengannya. Segala cara ditempuh Kinta buat memfitnah Naura dan membuat Arka suka kepadanya.
Namun, Kinta punya sedikit kelebihan, nih. Jadi, dalam suatu episode, Kinta hamil sama orang lain. Ibunya memaksa Kinta buat membuang bayi itu di taman. Kinta sebetulnya menolak, tetapi ibunya memaksa. Ketika bayi itu enggak sengaja ditemukan oleh Naura dan dibawa pulang, Kinta selalu menyusui anaknya diam-diam. Sebetulnya, kejahatan Kinta ini dipengaruhi ibu kandungnya yang bener-bener enggak punya hati dan cinta butanya sama Arka.
5. Novi (Samudera Cinta) – Istri yang Sabar
Mama Novi dalam Samudera Cinta adalah tokoh antagonis yang mudah dibenci. Omongannya pedes dan juga licik. Namun, Novi adalah korban dari lelaki yang berengsek. Suami Novi, Rusdi, pernah memakai jasa PSK bernama Lila dan menghamilinya. Pada suatu hari, Lila menitipkan anak ke Rusdi dan Novi, terbukalah aib Rusdi di masa lalu.
Wajar banget sih, kalau Novi jadi kesel dan bahkan sering menginginkan suaminya mati. Namun, kesabaran Novi buat mau menerima Cinta di rumahnya ini sebetulnya wajib diacungi jempol, sih.
Special Mention: Elsa (Ikatan Cinta) – Tangguh
Mencoba untuk mengagumi Elsa Ikatan Cinta adalah hal yang mustahil dilakukan. Tokoh antagonis ini adalah penyebab dari segala konflik di dalam sinetron Ikatan Cinta. Dia bahkan rela memfitnah dan menghasut orang demi kepentingannya. Segala dosa di dunia kayaknya diambil sendiri sama Elsa, deh.
Namun, Elsa adalah korban dari orang tua enggak bener serta pria yang enggak bertanggung jawab. Dengan segala background yang mengecewakan, Elsa tetap tangguh dan enggak mau menyerah sama nasib. Akalnya jalan terus!
***
Karena naskah yang dibuat berlebihan, tokoh-tokoh di atas jadi kelihatan jahat banget, padahal, mereka juga punya value yang bisa dicontoh, bukan? Gimana, setuju enggak?