Dengan meninggalnya T’Challa, Wakanda diceritakan sempat kehilangan sosok Black Panther untuk beberapa waktu. Nah, lewat Black Panther: Wakanda Forever (2022), kita bisa melihat bagaimana Shuri menemukan panggilannya sebagai Black Panther baru, meneruskan kakaknya. Dengan identitas barunya sebagai Black Panther, Shuri berhasil menghentikan pertikaian antara Wakanda dan Talokan.
Walau telah resmi menjadi Black Panther baru, Shuri tampaknya tidak tertarik untuk menjadi pemimpin Wakanda menggantikan ibunya. Pada akhir film, Shuri lebih memilih pergi ke Haiti daripada melakukan upacara perebutan takhta. Shuri pergi ke Haiti untuk melalui masa berdukanya setelah kematian ibunya, dengan cara membakar baju dukanya.
Nah, sebelum adegan Shuri yang sedang berada di Haiti, kita bisa melihat M’Baku tiba-tiba muncul di upacara perebutan takhta dan menantang para hadirin dalam pertarungan perebutan takhta. Pertanyaannya, apakah Shuri memberikan kesempatan bagi M’Baku untuk menjadi pemimpin baru Wakanda? Pemeran M’Baku, yaitu Winston Duke, akhirnya buka suara menjawab pertanyaan tersebut.
Lewat wawancaranya dengan kanal YouTube Esquire, Duke berkata, “Ya, itu cukup keren (bahwa M’Baku) terungkap sebagai raja Wakanda di akhir film. Itu sesuatu yang besar. Jadi, apa pun yang nanti akan terjadi, itu bakal menyenangkan.”
Berarti sudah terjawab, ya. Shuri menolak takhta Wakanda dan M’Baku adalah sosok yang menjadi pemimpin baru Wakanda. Melihat bagaimana M’Baku kini jauh lebih dewasa dan lebih bijak dari film pertama Black Panther (2018), rasanya enggak mengherankan bahwa dia satu-satunya orang yang saat ini paling mampu untuk memimpin Wakanda.
Apa pendapat kamu tentang M’Baku yang menjadi pemimpin Wakanda di akhir Black Panther: Wakanda Forever? Jangan lupa ikuti terus KINCIR buat dapatin berbagai informasi seputar film lainnya, ya!