Marvel Cinematic Universe produksi Marvel Studios milik Disney telah melebarkan sayapnya ke dalam dunia serial melalui WandaVision (2021). Sebelumnya, MCU memang berfokus membangun semestanya sejak film Iron Man (2008).
Ketika pandemi melanda dunia, Disney pun akhirnya memutuskan untuk membuat proyek serial yang masih menjadi bagian dalam MCU. Melalui layanan streaming Disney+, saat ini Marvel Studios telah merilis delapan serial, yaitu WandaVision (2021), The Falcon and The Winter Soldier (2021), Loki (2021), What If? (2021), Hawkeye (2021), Moon Knight (2022), Ms. Marvel (2022), dan She-Hulk: Attorney at Law (2022).
Namun, sebenarnya banyak serial di luar MCU dan di luar produksi Marvel Studios yang begitu menarik. Hanya saja, kepopulerannya enggak setinggi serial-serial milik Disney yang memang jadi perusahaan hiburan salah satu terbesar di dunia.
Enggak hanya itu, sebagian besar serial tersebut juga non-canon terhadap MCU, jadi mungkin penontonnya enggak sebanyak serial produksi Marvel Studios. Walaupun begitu, serial Marvel ini punya rating yang cukup tinggi, baik dari sisi kritikus maupun penonton.
Langsung saja simak rekomendasi serial live-action non-Disney yang harus banget kamu tonton
1. Daredevil (2015-2018)
Sebelum debut di MCU melalui Spider-Man: No Way Home (2021) dan kembali tampil dalam serial She-Hulk: Attorney at Law (2022), karakter Daredevil pertama kali dibuatkan serial melalui Daredevil produksi Netflix.
Dengan nuansa yang cukup gelap, aksi perkelahian brutal dan penuh ‘darah’, karakter yang menarik, Daredevil jadi salah satu serial Marvel terbaik sejauh ini. Apalagi ceritanya juga ditulis dengan apik! Serial ini menampilkan Charlie Coxx sebagai Matt Murdock, pengacara buta yang punya “penglihatan” layaknya ekolokasi yang membantunya melawan kriminal di kotanya sebagai Daredevil.
Daredevil sukses meraih rating 92% menurut Rotten Tomatoes dan 8.6 menurut IMDb. Sebagai karakter yang begitu dicintai penggemar, tentunya Marvel Studios mengambil langkah yang tepat dengan memperkenalkan Daredevil ke dalam MCU dan memulai proyek serial solonya, Daredevil: Born Again yang akan tayang pada 2024 mendatang.
2. The Punisher (2017-2019)
The Punisher berhasil mencuri perhatian penggemar setelah tampil di musim kedua serial Daredevil. Karakter yang diperankan Jon Bernthal ini tampil sebagai sosok anti-hero yang cukup brutal.
Sebagai veteran perang, Frank Castle alias Punisher ini kehilangan anak dan istrinya yang tewas tertembak mafia ketika sedang berada di taman bermain. Sejak itu, Frank pun balas dendam dengan membunuh mafia serta kriminal di kota tersebut.
Melihat potensi yang dimiliki oleh karakter The Punisher ini, Netflix pun menggarap serial solonya sendiri. Serial berjumlah dua season ini menceritakan kisah Frank yang menyelami dunia kriminal di New York dan menemukan banyak konspirasi serta ketidakadilan yang enggak hanya berdampak bagi keluarganya, tetapi juga warga lainnya. The Punisher berhasil meraih rating 8.5 dari IMDb.
3. Legion (2017-2019)
Bergenre thriller-psikologi dan fiksi-sains, Legion dinilai sebagai serial superhero yang terasa ‘segar’ dan berbeda dari serial lainnya. Dalam komiknya, David Haller alias Legion ini adalah seorang anti-hero yang merupakan putra mutan dari Charles Xavier dan Gabrielle Haller.
Mengangkat tema kesehatan mental juga, serial dengan tiga season ini berkisah tentang David Haller yang memang didiagnosa mengidap schizophrenia sejak kecil. Dalam tiga musim, Legion pun berkisah tentang bagaimana David berusaha mengontrol kekuatan mutannya dan kekuatan jahat yang berusaha mengontrolnya.
Dengan visual yang ciamik, narasi yang unik, atmosfer yang terasa sureal, dan kisah yang mind-blowing, serial produksi FX Television ini pun sukses meraih rating 91% dari Rotten Tomatoes dan 8.2 dari IMDb.
4. Agent Carter (2015-2016)
Karakter Peggy Carter pertama kali muncul di layar lebar melalui film Captain America: The First Avenger (2011). Sang agen rahasia yang diperankan oleh Hayley Atwell ini pun pada akhirnya mendapat serial solonya sendiri yang diproduksi oleh ABC TV. Dalam dua musim, Agent Carter menceritakan kehidupan Peggy yang berusaha menyeimbangkan kehidupannya sebagai agen rahasia di era Perang Dunia II.
Setelah bekerja di New York, Agen Carter pergi ke Los Angeles untuk misi yang bisa dibilang paling berbahaya. Di sana, dia menemukan ancaman yang jauh lebih besar, tetapi juga menemukan sisi terang Hollywood, teman-teman baru, dan bahkan kehidupan romansa yang baru.
Serial ini pun dinilai memiliki cerita dinamis, aksi yang seru, drama yang menyenangkan ala tahun 1940-an di Amerika. Meski mendapat respons positif dan rating yang tergolong baik, yaitu 86% versi Rotten Tomatoes dan 7.9 dari IMDb, sayangnya serial Agent Carter dibatalkan setelah musim kedua.
5. Agents of S.H.I.E.L.D. (2013-2020)
Bagi penggemar Marvel, organisasi S.H.I.E.L.D. tentunya sudah enggak asing lagi. Organisasi berisikan tim agen elite yang mengatasi ancaman “luar biasa” untuk menjaga kedamaian dunia tersebut memang menjadi bagian dalam MCU. Di sini, mereka harus berhadapan dengan musuh-musuh yang enggak biasa, seperti Hydra, Inhumans, dan spesies luar angkasa seperti Kree dan Chronicoms.
Agents of S.H.I.E.L.D. juga mendapat berbagai ulasan positif. Sejumlah kritikus menyebutkan bahwa serial ini sukses memuaskan penggemar komik serta memiliki komposisi yang pas antara aksi yang seru dan bikin deg-degan, humor kocak, serta drama yang menghangatkan hati. Enggak heran, serial yang memiliki tujuh season ini berhasil meraih skor 95% versi Rotten Tomatoes dan 7.9 versi IMDb.
***
Nah, itulah deretan serial terbaik adaptasi komik Marvel yang diproduksi di luar Marvel Studios. Di antara daftar tersebut, serial Marvel manakah yang jadi favoritmu? Bagikan pendapatmu pada kolom komentar di bawah, ya! Jangan lupa ikuti KINCIR untuk informasi menarik seputar film atau serial lainnya.