Review Film Ticket to Paradise (2022)

*Spoiler Alert: Review film Ticket to Paradise mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.

Julia Roberts dan George Clooney cukup sering melakukan kolaborasi di sepanjang karier mereka, di antaranya lewat film Ocean’s Eleven (2001), Confessions of Dangerous Mind (2002), Ocean’s Twelve (2004), dan Money Monster (2016). Enam tahun setelah perilisan Money Monster, Clooney dan Roberts kembali berkolaborasi di film terbaru mereka yang berjudul Ticket to Paradise.

Sekian lama berkolaborasi di film bergenre heist dan aksi, Ticket to Paradise menjadi kolaborasi Clooney dan Roberts yang berbeda karena film ini memiliki genre komedi romantis. Film ini digarap oleh Ol Parker, sosok yang juga menyutradarai Mamma Mia! Here We Go Again (2018). Fakta menariknya lagi, aktor Indonesia Maxime Bouttier juga turut membintangi Ticket to Paradise.

Ticket to Paradise berkisah tentang David dan Georgia Cotton yang telah lama bercerai. Pada suatu hari, anaknya David dan Georgia, yaitu Lily, tiba-tiba mengundang orang tuanya untuk menghadiri pernikahannya di Bali. Padahal, Lily baru mengenal cowok Bali tersebut dalam waktu singkat. Takut anaknya mengalami hal yang sama dengan mereka, David dan Georgia berusaha menggagalkan pernikahannya Lily.

Review film Ticket to Paradise

Hadirkan vibes romcom era 2000-an yang begitu kental, tetapi ceritanya cukup klise

Era 2000-an bisa dibilang sebagai eranya romcom atau film komedi romantis. Buat kamu yang suka atau kangen dengan kejayaan romcom era 2000-an, Ticket to Paradise adalah jawabannya. Soalnya, Ticket to Paradise memenuhi syarat sebagai film feel-good tanpa adanya agenda-agenda politik yang dipaksakan, yang terkadang menjadi permasalahan untuk film-film masa kini.

Premis Ticket to Paradise memang cukup simpel, yaitu tentang pasangan bercerai yang takut anaknya memiliki kehidupan pernikahan yang sama dengan mereka. Pada bagian awal hingga pertengahan, komedinya cukup mendominasi. Namun begitu masuk pertengahan hingga akhir film, pace filmnya menjadi lebih lambat karena mulai banyaknya konflik yang dihadapi para karakter di film ini.

Jangan berharap kamu bakal menemukan kejutan pada plot film ini. Ticket to Paradise menampilkan plot klise romcom pada umumnya, sehingga jalan ceritanya cukup terprediksi. Film ini jelas mengajak penontonnya untuk fokus pada pembangunan hubungan antara karakternya dan fokus pada indahnya pemandangan yang ditampilkan di hampir sepanjang filmnya.

Budaya Bali ditampilkan secara maksimal, bukan hanya sekadar latar tempat filmnya

Sebagian besar jalan cerita yang ditampilkan Ticket to Paradise mengambil latar tempat di Bali. Namun faktanya, proses syuting film ini sebenarnya dilakukan di Australia, loh. Walau tidak melakukan syuting langsung di Bali, sutradara Ol Parker dan krunya cukup berhasil mereplika keindahan dan suasana Bali, sehingga terlihat cukup meyakinkan jika mereka memang benar-benar ada di Bali.

Usaha sutradara Parker dan krunya dalam menampilkan Bali di film ini patut mendapatkan apresiasi. Bukan bermaksud overproud, tetapi terlihat jelas bahwa Parker melakukan riset yang mendalam tentang Bali sebelum menggarap film ini. Bali enggak hanya sekadar menjadi latar tempat Ticket to Paradise, kebudayaan Bali juga ditonjolkan secara signifikan di film ini.

Kamu memang bakal mendengarkan bahasa Indonesia, tetapi penggunaan bahasa Bali lebih banyak dipakai di film ini. Bukannya bir, para karakternya diperlihatkan meminum arak. Kerennya lagi, tata cara adat pernikahan Bali juga ditampilkan secara maksimal. Bahkan, ada adegan khusus yang memperlihatkan prosesi pernikahan Bali dengan durasi yang tidak singkat.

Chemistry George Clooney dan Julia Roberts yang tidak perlu diragukan

Sudah pernah berkolaborasi sebanyak empat film, tentunya kamu enggak perlu meragukan chemistry George Clooney dan Julia Roberts di Ticket to Paradise, yang merupakan film kelima mereka. Terlihat jelas mereka begitu effortless memerankan pasangan bercerai yang tidak akur selama bertahun-tahun. Dinamika kedua aktor ini benar-benar mendominasi di film ini.

Di luar karismanya Clooney dan Roberts, aktor-aktor lainnya juga mengerjakan bagiannya masing-masing dengan sangat baik. Aktor Indonesia Maxime Bouttier, yang berperan sebagai Gede, kekasihnya Lily, tampil dengan cukup baik di debut Hollywood-nya ini. Bukan hanya sekadar karakter yang hanya sekadar muncul, karakter yang diperankan Maxime bahkan punya jatah tampil yang cukup banyak.

Aktor-aktor Indonesia yang berperan sebagai keluarganya Gede dan masyarakat Bali juga cukup mencuri perhatian, walaupun porsi dialog mereka tidak banyak. Inilah yang membuat nuansa Bali terasa cukup kental di Ticket to Paradise karena situasi sosial masyarakat Bali ditampilkan, enggak hanya sekadar menjadi latar.

***

Ticket to Paradise menampilkan komedi romantis yang terasa begitu hangat dengan cerita yang ringan dan visual yang memanjakan mata. Walau tidak syuting di Bali, film ini berhasil mereplika Bali dan menampilkan kebudayaannya secara niat. Maxime Bouttier juga tampil dengan cukup baik di film Hollywood debutnya.

Setelah baca review film Ticket to Paradise, apakah kamu jadi tertarik menonton film ini? Buat yang sudah menonton, jangan lupa bagikan pendapat kamu tentang film ini, ya!