*Spoiler Alert: Review film The Gray Man mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.
Penggemar Marvel Cinematic Universe (MCU) pastinya enggak asing dengan Anthony dan Joe Russo atau Russo Brothers, duo sutradara yang menggarap Avengers: Endgame (2019). Russo Brothers kini disibukkan dengan berbagai proyek film di luar Marvel, salah satunya adala The Gray Man, yang tayang secara eksklusif di Netflix.
The Gray Man merupakan film yang diadaptasi dari novel berjudul sama, yang ditulis oleh Mark Greaney. Menariknya, film ini menjadi kolaborasi kelima antara Russo Brothers dengan Chris Evans, sang pemeran Captain America. Selain Evans, The Gray Man juga dimeriahkan oleh Ryan Gosling, Ana de Armas, Billy Bob Thornton, dan aktor ternama lainnya.
The Gray Man berkisah tentang tentara bayaran CIA, dengan nama samaran Sierra Six, yang enggak sengaja mengungkapkan rahasia gelap salah satu petingginya, saat sedang bertugas. Six pun lari ke berbagai negara membawa barang bukti berisi rahasia gelap tentang petingginya, hingga dia menjadi target buronannya CIA.
Review film The Gray Man
Film aksi bertabur bintang yang tidak terasa baru
Enggak susah membuat orang tertarik untuk menonton The Gray Man. Dari sutradaranya saja; yang pernah menggarap Captain America: The Winter Soldier (2014), Captain America: Civil War (2016), Avengers: Infinity War (2018), dan Avengers: Endgame; film ini sudah punya daya tarik besar. Selain sutradaranya yang bikin antusias, The Gray Man juga dimeriahkan oleh aktor-aktor ternama.
Kamu bisa melihat kolaborasi antara Ryan Gosling dan Chris Evans di film ini. Ditambah lagi dengan Ana de Armas yang berhasil mencuri perhatian lewat aksinya di No Time to Die (2021). Kolaborasi ketiga aktor besar ini saja sudah benar-benar mencuri perhatian. Sayangnya dari segi cerita, The Gray Man tidak menyajikan sesuatu yang baru atau spesial dibandingkan film aksi lainnya.
Cerita yang ditampilkan The Gray Man terbilang klise untuk ukuran film aksi Hollywood, tentang seorang agen yang membelot dari organisasinya karena menemukan rahasia gelap. Sudah formula ceritanya bukan sesuatu yang baru, kamu juga enggak bakal menemukan kejutan plot twist di ceritanya. Walau tidak terlalu inovatif, The Gray Man merupakan film yang menghibur apalagi buat kamu yang suka dengan film aksi.
Sajikan adegan aksi yang megah dan menegangkan
Jika kita kilas balik ke berbagai film MCU yang digarap oleh Russo Brothers, enggak diragukan lagi bahwa duo sutradara tersebut memang sudah cukup ahli dalam menggarap film aksi. Nah, The Gray Man memang enggak spesial secara cerita, tetapi film ini menampilkan adegan aksi yang dijamin bakal memuaskan para penggemar film aksi.
Dengan bujet fantastis sebanyak 200 juta dolar (Rp3 triliun), Russo Brothers benar-benar memaksimalkannya untuk sajian aksi di film mereka. Kamu bahkan bisa melihat adegan aksi di pesawat dan udara, adegan tembak-tembakan yang sangat menegangkan, serta adegan duel by one yang dijamin bikin kamu geretan.
Ada salah satu adegan aksi yang menjadi highlight di film ini. Jadi, ada satu adegan berlatar di Praha yang memperlihatkan Sierra Six diborgol di sebuah bangku taman oleh polisi. Dalam keadaan terborgol, CIA menemukan keberadaannya Six dan menggerebeknya. Nah, kamu bisa melihat bagaimana Six berupaya melarikan diri di saat CIA mengepung dan menembaknya. Adegan tersebut bisa dibilang yang terbaik karena mendebarkan dan benar-benar mewah!
Chris Evans berhasil menjadi villain menyebalkan
Siapa pun pastinya setuju bahwa Evans sangat identik dengan perannya sebagai Captain America. Nah di The Gray Man, Evans mampu membuktikan bahwa dia lebih dari sekadar Captain America dengan memerankan karakter villain bernama Lloyd Hansen. Image Captain America di diri Evans benar-benar luntur ketika dia memerankan Lloyd!
Evans berhasil membuat Lloyd menjadi karakter sadis yang sangat menyebalkan. Lloyd memang tidak terlihat menyeramkan, namun kamu tetap bisa geregetan ketika melihat sosok sosiopat yang terlihat begitu menikmati ketika melakukan kekejaman ke siapa pun yang menghalangi jalannya. The Gray Man menjadi bukti bahwa Evans bisa lepas dari image Captain America-nya.
Walau penampilan Evans yang paling mencuri perhatian, kamu juga bakal terpukau dengan penampilannya Ryan Gosling dan Ana de Armas. Khusus bagi de Armas, dia tampaknya punya potensi besar menjadi aktris laga setelah tampil keren sekaligus di No Time to Die dan The Gray Man. Netflix tampaknya perlu membuat spin-off untuk karakternya Evans dan de Armas.
***
Jika menginginkan film menghibur dengan sajian aksi keren dan cerita yang enggak terlalu rumit, kamu tentunya enggak boleh melewatkan The Gray Man. Enggak diragukan lagi bahwa film ini menjadi film orisinal Netflix dengan aksi termegah.
Setelah baca review film The Gray Man, apakah kamu jadi tertarik menonton film ini? Buat yang sudah menonton, jangan lupa bagikan pendapat kamu tentang film ini, ya!