Review Film Sri Asih (2022)

Sri Asih
Genre
  • superhero
Actors
  • Christine Hakim
  • Dimas Anggara
  • Jefri Nichol
  • Pevita Pearce
  • Reza Rahadian
Director
  • Upi
Release Date
  • 17 November 2022
Rating
4.5 / 5

*Spoiler Alert: Review film Sri Asih mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.

Jagat Sinema Bumilangit resmi dibuka lewat perilisan Gundala (2019). Di film tersebut, kamu bisa melihat penampilan singkatnya Sri Asih, yang menjadi petunjuk tentang film solo untuk superhero tersebut. Akhirnya tiga tahun setelah perilisan Gundala, Screenplay Bumilangit merilis Sri Asih, film kedua di Jagat Sinema Bumilangit.

Sri Asih digarap oleh Upi, sosok yang juga menyutradarai seri film My Stupid Boss dan Serigala Terakhir (2009). Sutradara Gundala, yaitu Joko Anwar, juga berpartisipasi sebagai produser dan penulis naskah Sri Asih. Film ini dibintangi oleh Pevita Pearce (sebagai Alana atau Sri Asih), Christine Hakim, Jefri Nichol, Reza Rahadian, dan banyak aktor Indonesia ternama lainnya.

Sri Asih merupakan film origin story yang memperlihatkan perjalanan Alana dalam menemukan panggilannya sebagai titisan Dewi Asih. Sejak kecil, Alana selalu dipengaruhi amarah yang terkadang sulit dia kendalikan. Hingga pada suatu hari, Alana terlibat masalah dengan salah satu pengusaha berkuasa. Dari situlah, Alana akhirnya mengetahui jati dirinya.

Review film Sri Asih

Sebuah peningkatan pesat untuk Jagat Sinema Bumilangit

Review film Sri Asih
Review film Sri Asih Via Istimewa.

Setelah menyaksikan Sri Asih, KINCIR begitu yakin bahwa Upi dan Joko Anwar benar-benar memaksimalkan waktu mereka dalam penggarapan film ini. Secara keseluruhan, apa yang ditampilkan Sri Asih merupakan peningkatan pesat dari Gundala. Apa yang terasa kurang dari Gundala benar-benar diperbaiki di Sri Asih.

Kamu yang sudah menonton Gundala pastinya tahu bahwa film tersebut langsung memperkenalkan banyak karakter sekaligus, sehingga terasa kewalahan. Nah, masalah tersebut enggak akan kamu temukan di Sri Asih. Film ini menghadirkan jumlah karakter dengan porsi yang pas, sehingga penonton bisa fokus menyaksikan perkembangan Alana dari kandungan hingga dia menemukan jati dirinya sebagai titisan Dewi Asih.

Dengan durasi 2 jam 15 menit, penceritaan yang disampaikan Sri Asih terasa begitu rapi dan tidak bertele-tele. Perkembangan karakter yang dialami Alana tersampaikan begitu jelas, tanpa terasa terburu-buru. Nilai plusnya lagi, film ini menyiapkan adegan yang khusus menjelaskan tentang sejarah Dewi Asih dengan begitu gamblang, sehingga mudah dimengerti bagi orang-orang yang tidak pernah membaca komiknya.

Tampilkan banyak aksi ciamik dan kualitas CGI memukau

Review film Sri Asih
Review film Sri Asih Via Istimewa.

Film superhero tentunya enggak akan lengkap tanpa kehadiran aksi. Sutradara Upi jelas paham dengan hal tersebut. Kamu yang mendambakan film Indonesia penuh aksi bakal terpuaskan dengan Sri Asih karena film ini bisa dibilang menampilkan adegan aksi serta fighting yang melimpah dari awal hingga akhir film.

Ditangani oleh Uwais Team, koreografi yang ditampilkan di setiap adegan fighting Sri Asih terlihat begitu rapi dan sama sekali enggak nanggung, layaknya adegan fighting di film aksi Hollywood. Berbagai aksi yang dilakukan Sri Asih pun terlihat semakin memukau karena dibarengi dengan berbagai efek CGI yang kualitasnya enggak main-main.

Ngomong-ngomong soal CGI, kualitas CGI yang ditampilkan Sri Asih bisa dibilang sebagai next level untuk industri efek visual Indonesia. Kerennya lagi, sutradara Upi mengungkapkan bahwa efek visual di film ini digarap sepenuhnya oleh anak bangsa. Efek visual yang ditampilkan Sri Asih terlihat sangat meyakinkan dan membuat kita semakin optimis dengan kemajuan penggarapan efek visual di Indonesia.

Pevita Pearce memang terlahir untuk menjadi Sri Asih

Review film Sri Asih
Review film Sri Asih Via Istimewa.

Pevita sendiri sudah mengakui bahwa Sri Asih merupakan film aksi pertamanya di sepanjang kariernya. Namun setelah menonton Sri Asih, kamu pastinya dibuat terpana dengan totalitasnya Pevita, seakan dia sudah punya banyak pengalaman dalam membintangi film aksi. Untuk masalah akting, kamu pastinya enggak perlu meragukan kualitasnya Pevita di film ini.

Selain akting, hal lainnya dari Pevita yang patut mendapatkan apresiasi adalah totalitasnya dalam beraksi di Sri Asih. Diakui Pevita, dia melakukan langsung 90% adegan aksinya. Dia bahkan membutuhkan waktu satu setengah tahun dalam persiapan fisik. Semua kerja keras Pevita benar-benar terlihat jelas di Sri Asih.

Hadirkan banyak kejutan yang mengukuhkan ekspansi Jagat Sinema Bumilangit

Review film Sri Asih
Review film Sri Asih Via Istimewa.

Bagi kamu yang baru berencana menonton Sri Asih, bersiaplah untuk mendapatkan banyak kejutan selama menyaksikan film ini. Kamu bakal menemukan kameo enggak terduga, yang bisa saja membuat kamu heboh di bioskop. Lalu, ada juga adegan yang dibuat untuk mengukuhkan timeline Sri Asih di Jagat Sinema Bumilagit. Beberapa pertanyaan kamu di Gundala bakal ada yang terjawab di Sri Asih.

Di antara semua kejutan, kejutan yang paling bikin geger adalah ketika Sri Asih menampilkan plot twist tentang secret villain atau sosok villain yang sebenarnya. Namun, ada yang terasa mengganjal dengan pengungkapan sang secret villain ini.

Apakah sang secret villain berhubungan dengan kematian orang penting yang bikin Alana dikejar-kejar? Masalahnya, enggak ada adegan yang menjelaskan tentang hal tersebut. Apakah hal tersebut memang sengaja dibuat tidak terjelaskan untuk kelangsungan Jagat Sinema Bumilangit ke depannya?

***

Sri Asih berhasil memasang standar baru bagi Jagat Sinema Bumilangit, bahkan bagi dunia film superhero Indonesia. Tidak ada lagi keraguan tentang industri perfilman Indonesia dalam penggarapan film superhero. Sri Asih dapat membuat penonton semakin optimis dengan masa depan Jagat Sinema Bumilangit.

Setelah baca review film Sri Asih, apakah kamu jadi tertarik menonton film superhero Indonesia ini? Buat yang sudah menonton, jangan lupa bagikan pendapat kamu tentang film ini, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.