*(SPOILER ALERT) Review film Ngeri Ngeri Sedap ini sedikit mengandung bocoran yang semoga saja enggak mengganggu buat kamu yang belum nonton.
Pada awal Juni 2022, kita kedatangan film keluarga terbaru garapan sineas Indonesia, yaitu Ngeri Ngeri Sedap. Film garapan Bene Dion Rajagukguk ini merupakan karya pertama dari rumah produksi Imajinari yang didirikan oleh Ernest Prakasa dan Dipa Andika.
Sinopsis film Ngeri Ngeri Sedap mengisahkan sebuah keluarga Batak dengan empat anak yang tiga di antaranya kini telah sukses di perantauan. Namun, di balik kesuksesan mereka, ada orang tua yang sangat rindu dan menginginkan ketiganya untuk pulang kampung. Hasilnya, sang orang tua jadi berpura-pura akan bercerai agar ketiga anaknya mau pulang ke kampung halaman.
Nah, sebelum kamu nonton film Ngeri Ngeri Sedap, simak terlebih dahulu ulasan KINCIR berikut ini!
Review film Ngeri Ngeri Sedap
Konflik keluarga Batak yang relate dengan berbagai kalangan
Film ini berkisah tentang Mak Domu dan Pak Domu, sepasang suami-istri yang berasal dari suku Batak yang sangat merindukan tiga anak cowoknya yang pergi merantau bertahun-tahun. Ketiga anaknya itu sebenarnya rindu dengan ibunya, tapi tidak dengan sang ayah. Sebab, Pak Domu kerap meminta mereka buat hidup sesuai dengan hukum adat Batak, yang tak diinginkan oleh ketiga anaknya.
Mak Domu dan Pak Domu kemudian berpura-pura akan bercerai agar ketiga anaknya mau pulang ke kampung halaman karena perceraian bukanlah hal wajar dalam kehidupan orang Batak. Mak Domu memanfaatkan hal ini buat melepas rindu dengan anak-anaknya. Namun, Pak Domu justru kembali mengungkit pilihan hidup anak-anaknya yang menurutnya tak sesuai dengan adat Batak.
Unsur budaya Batak dalam cerita film ini terbilang terasa sangat kental. Namun, budaya Batak dalam film ini terbilang hanya menjadi “bungkus” dari konflik keluarga yang sebenarnya dialami oleh suku apapun. Konflik dalam filmnya sangat sederhana dan akan bisa relate dengan keluarga dari latar belakang suku apapun, khususnya kamu yang hidup merantau dari keluarga dalam waktu lama.
Bagi penonton yang berasal dari suku Batak, film ini akan menjadi tontonan menarik karena sesuai dengan kehidupan mereka. Namun, kamu yang bukan berasal dari suku Batak akan tetap bisa menikmati Ngeri Ngeri Sedap dan bahkan bisa belajar tentang budaya Batak berkat film ini. Sebab, penjelasan tentang budaya Batak dalam film ini terbilang cukup detail.
Jajaran pemain utama dengan chemistry yang apik
Seluruh pemain utama dalam Ngeri Ngeri Sedap adalah aktor-aktris berdarah Batak. Mulai dari Arswendy Beningswara Nasution sebagai Pak Domu dan Tika Panggabean sebagai Mak Domu selaku orang tua dari keluarga pada film ini. Lalu, anak pertama hingga terakhir diperankan Boris Bokir Manullang sebagai Domu, Gita Bhebhita Butar-butar sebagai Sarma, Lolox sebagai Gabe, serta Indra Jegel sebagai Sahat.
Terlepas dari adanya konflik dalam keluarganya, chemistry mereka terasa sangat solid dan menghibur sepanjang filmnya. Chemistry yang paling apik berada pada Arswendy dan Tika yang terbilang menjadi “partner crime” dalam menipu anak-anak mereka demi kepentingan masing-masing. Keduanya terbilang sangat sukses menggambarkan orang tua yang peduli dengan anaknya lewat cara yang berbeda.
Sukses bikin mengakak hingga terharu
Lima dari enam anggota keluarga Domu dalam film Ngeri Ngeri Sedap melibatkan aktor-aktris yang sudah langganan membintangi film bergenre komedi. Apalagi, sutradara yang menggarap filmnya adalah Bene Dion Rajagukguk yang sebelumnya lebih terkenal sebagai stand-up comedian. Makanya, enggak heran jika selain budaya Batak, film Ngeri Ngeri Sedap juga memiliki unsur komedi yang sangat kental.
Sepanjang film kamu akan tertawa terbahak-bahak lewat berbagai adegan komedi serta jokes dari para pemainnya. Candaan yang ada dalam film ini juga selalu tepat momen sehingga tak merusak suasana dramatis ketika konflik utamanya sedang berlangsung.
Namun, kamu tak cuma akan tertawa ketika menontonnya, karena ada juga beberapa adegan mengharukan yang sukses bikin mata basah. Intinya, Ngeri Ngeri Sedap terbilang sukses memainkan emosi penontonnya dari tertawa hingga terharu sekalipun. Hanya saja, menurut KINCIR penyelesaian konflik dari filmnya agak terburu-buru dan kalah emosional ketimbang momen klimaksnya.
Visual memanjakan mata dengan soundtrack yang pas
Lokasi yang menjadi latar tempat utama dari film Ngeri Ngeri Sedap adalah Danau Toba, Sumatra Utara. Sepanjang filmnya, kamu akan bisa melihat pemandangan Tanah Toba yang indah dan memanjakan mata, khususnya momen ketika keluarga Domu melakukan rekreasi. Kamu yang berasal dari wilayah Danau Toba kemungkinan akan rindu dengan kampung halaman setelah menonton filmnya.
Kerinduan akan Tanah Toba itu pun bertambah dengan berbagai soundtrack lagu Batak yang mengiringi sejumlah adegannya. Terlebih, komposer yang menjadi penata musik dalam film ini adalah Viky Sianipar yang merupakan musisi ternama asal Batak. Jadi, tema Batak dalam film ini bukan sekadar untuk promosi saja, karena dari cerita, latar tempat, hingga soundtrack-nya benar-benar bernuansa Batak.
***
Secara garis besar, Ngeri Ngeri Sedap berhasil menjadi film keluarga relateable yang kental akan unsur budaya dan juga sukses memainkan emosi penontonnya. Jika berminat, film ini bisa kamu tonton pada sejumlah jaringan bioskop Indonesia mulai 2 Juni 2022.
Bagaimana tanggapan kamu dengan review film Ngeri Ngeri Sedap ini? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk ulasan seputar film lainnya, ya!