*(SPOILER ALERT) Review film My Sassy Girl ini sedikit mengandung bocoran yang semoga saja enggak mengganggu buat kamu yang belum nonton.
Penggemar tontonan Korea mungkin sudah enggak asing lagi dengan film My Sassy Girl (2001). Yap, film yang melibatkan Jun Ji-hyun dan Cha Tae-hyun sebagai pemainnya tersebut memang sangat populer sampai menjadi film komedi Korea terlaris sepanjang masa. Kesuksesannya ini pun membuat My Sassy Girl mendapat remake pada sejumlah negara, termasuk Indonesia dengan digarap oleh Fajar Bustomi.
Sinopsis film My Sassy Girl versi Indonesia bercerita tentang Gian (Jefri Nichol) yang seharusnya pergi untuk penjodohan dengan mantan kekasih dari almarhum anak tantenya. Namun, Gian malah terjebak dalam situasi harus mengurus gadis mabuk bernama Sisi (Tiara Andini) hingga harus membawanya ke hotel. Meski sempat terjadi salah paham, hal ini justru membentuk sebuah hubungan unik antara keduanya.
Nah, sebelum kamu nonton film My Sassy Girl pada bioskop, simak terlebih dahulu ulasan KINCIR berikut ini!
Review film My Sassy Girl (2022)
Desain produksi yang sangat berwarna
Buat kamu yang suka film dengan desain produksi yang penuh warna cerah nan memanjakan mata, mungkin kamu akan senang saat nonton film My Sassy Girl. Soalnya, latar tempat serta berbagai properti yang ada dalam film ini punya warna yang sangat cerah.
Pakaian dari Gian dan Sisi juga selalu jauh lebih berwarna cerah serta punya gaya yang lebih unik ketimbang sejumlah karakter lainnya. Hal ini kemungkinan besar disengaja untuk menegaskan bahwa keduanya merupakan tokoh utama dalam filmnya.
Well, sebenarnya masalah pewarnaan ini balik lagi ke selera masing-masing penonton. Namun, bagi KINCIR, pewarnaan cerah dengan saturasi yang tinggi ini membuat filmnya jadi lebih enak dilihat dan menambah kesan menyenangkan terhadap ceritanya.
Kisah cinta yang cheesy dan longkap-longkap
My Sassy Girl versi Indonesia sebenarnya memiliki jalan cerita yang cukup ringan dan terbilang sangat sama versi Korea. Kisahnya benar-benar berfokus pada Gian dalam memahami Sisi, gadis yang latar belakangnya penuh misteri. Nuansa romansa anak muda antara mereka berdua juga sangat terasa antara mereka berdua.
Namun, menurut KINCIR tema romansa dalam film ini terasa cukup cheesy. Hal ini terjadi akibat dialognya yang cukup kaku serta beberapa adegan romansa yang rasanya enggak dilakukan oleh sepasang kekasih pada dunia nyata. Akibatnya, film ini seolah jadi terkesan maksa dalam menghadirkan hubungan romantis antara Gian dan Sisi.
Lalu, transisi antara satu adegan ke adegan lainnya juga terasa kurang rapi. Hal ini membuat ceritanya seolah menjadi longkap-longkap karena penonton kurang mengetahui jarak waktu dari satu adegan tertentu ke adegan berikutnya.
Chemistry yang menyenangkan, tapi kurang emosional
Bintang utama dari film ini adalah Jefri Nichol dan juga Tiara Andini dalam debut aktingnya setelah lebih terkenal sebagai seorang penyanyi. Chemistry mereka sebenarnya cukup mengalir dalam adegan yang memiliki nuansa menyenangkan. Namun, menurut KINCIR chemistry mereka kurang terasa dalam sejumlah momen bernuansa emosional dalam filmnya, khususnya Tiara Andini.
Dalam debut aktingnya, Tiara Andini tampak masih kesulitan ketika harus melakoni adegan menangis. Aktingnya sewaktu menangis terkesan sangat dipaksakan dan enggak terlihat natural sama sekali. Wajar karena ini adalah pertama kalinya Tiara berakting. Namun, alangkah baiknya jika Tiara mau belajar lebih dalam lagi jika memang ingin berkarier di dunia akting juga.
Komedi yang momennya kurang tepat
Selain karena akting serta chemistry pemainnya, ada satu faktor lagi yang membuat My Sassy Girl kurang terasa emosional. Yap, hal tersebut adalah momen komedinya. My Sassy Girl memang merupakan film yang bergenre komedi-romantis, sehingga cukup wajar jika sepanjang filmnya banyak lelucon yang keluar lewat dialog atau tingkah laku karakternya.
Namun, menurut KINCIR kehadiran unsur komedi dalam film ini kurang tepat momen. Ada banyak momen yang seharusnya bernuansa sangat serius atau sedih justru malah bikin penonton tertawa karena adanya lelucon receh pada adegan tersebut. Akibatnya, enggak ada momen yang mampu benar-benar membuat penonton merasa emosional sewaktu menyaksikannya.
***
Akhir kata, My Sassy Girl memang film romcom yang menyenangkan. Namun, kesenangannya tak bisa memberikan momen emosional yang mampu meninggalkan kesan bagi penonton. Jika kamu tertarik, film ini bisa kamu saksikan pada sejumlah jaringan bioskop Indonesia mulai 23 Juni 2022.
Nah, bagaimana tanggapan kamu dengan review film My Sassy Girl ini? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk ulasan seputar film lainnya, ya!