*Spoiler Alert: Review film House of Gucci mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.
Sebagian besar dari kalian pastinya enggak asing dengan Gucci, salah satu merek high fashion ternama di dunia. Namun, apakah kalian tahu sejarah tentang perusahaan ini? Nah, sutradara Ridley Scott menggarap film yang mengangkat kisah tentang dinasti keluarga Gucci lewat sebuah film yang diberi judul House of Gucci.
Lady Gaga, penyanyi yang telah memperlihatkan akting yang begitu memukau di A Star Is Born (2018), kembali lagi ke dunia akting lewat House of Gucci. Di film ini, Gaga berperan sebagai karakter yang didasarkan dari tokoh di dunia nyata, yaitu Patrizia Reggiani. Gaga juga beradu akting dengan Adam Driver, Jared Leto, Jeremy Irons, dan Al Pacino.
House of Gucci berkisah tentang kehidupan rumah tangga ahli waris Gucci, yaitu Maurizio Gucci, dan istrinya yang bernama Patrizia Reggiani. Selama pernikahan Maurizio dan Patrizia, terjadilah konflik yang mengacaukan hubungan di antara keluarga Gucci, sekaligus konflik yang mengancam kelangsungan perusahaan Gucci.
Review film House of Gucci
Opera sabun mewah tentang kejatuhan keluarga Gucci
Buat kalian yang belum tahu, Gucci merupakan merek high fashion yang berasal dari Italia. Enggak heran bahwa hampir semua karakter di House of Gucci berdialog menggunakan bahasa Inggris dengan aksen Italia. Penggunaan aksen yang begitu kental ini seakan-akan membuat kita seperti menyaksikan sebuah drama opera atau telenovela yang berbujet tinggi.
Latar waktu House of Gucci pun didominasi di era 1980-an hingga 1990-an. Semua karakternya pun tampil dengan dandanan ala era tersebut, sehingga nuansa telenovela terasa begitu kental di film ini. Nuansa telenovela semakin terasa karena genre House of Gucci sendiri lebih didominasi dengan drama dan penyajian kisah intrik dalam keluarga.
Walau punya nuansa telenovela yang begitu kental, House of Gucci tidak menampilkan ciri khas telenovela yang berlebihan dalam penyajian adegannya. Elemen drama dengan bumbu komedi yang ditampilkan di film ini berada di porsi yang tepat dan dengan kuantitas yang pas. Ditambah lagi dengan bumbu skandal dan pengkhianatan yang membuat ceritanya semakin penuh prahara.
Fokus cerita yang kurang konsisten
House of Gucci merupakan film yang diadaptasi dari kisah nyata keluarga Gucci. Namun, film ini lebih menitikberatkan Patrizia Reggiani sebagai tokoh sentralnya. Sebagai informasi, Patrizia merupakan dalang dari pembunuhan Maurizio Gucci di kehidupan nyata. Jadi, enggak mengherankan jika kamu berpikir bahwa film ini bakal menampilkan unsur thriller.
Kenyataannya, House of Gucci lebih didominasi dengan elemen drama. Sebenarnya enggak ada yang salah dengan dominasi elemen drama di film ini karena kita juga bisa lebih fokus pada hubungan cinta hingga konflik yang terjadi antara Patrizia dan Maurizio. Sayangnya ketika adegan pembunuhan Maurizio ditampilkan, adegan tersebut jadi terlihat terlalu biasa dan kurang memainkan emosi penonton.
Hal yang cukup disayangkan lagi adalah fokus cerita House of Gucci kurang jelas mau dibawa ke arah mana. Mulai pertengahan hingga akhir film, jalan cerita malah lebih fokus pada kisah kejatuhan keluarga Gucci, terlebih saat mulai ada masalah di antara Patrizia dan Maurizio. Padahal, awal hingga pertengahan film lebih fokus pada kisah pasangan tersebut.
Bahkan, ada satu fase di House of Gucci yang mana tokoh sentral film tiba-tiba berubah ke Maurizio. Ketika Maurizio memutuskan pisah ranjang dengan Patrizia, fokus film malah berpindah ke Maurizio dan peran Patrizia tiba-tiba berkurang begitu saja. Tampaknya, durasi House of Gucci yang bisa dibilang cukup panjang membuat sutradara Ridley Scott jadi tersesat dalam menentukan fokus filmnya.
Lady Gaga yang tampil paling bersinar
Enggak diragukan lagi bahwa Lady Gaga merupakan artis yang sangat berbakat. Enggak hanya mahir dalam bernyanyi, Gaga juga punya kemampuan akting yang mumpuni. Setelah tampil memukau di A Star Is Born, Gaga kembali menampilkan akting memukau di House of Gucci. Penampilannya sebagai Patrizia Reggiani tampil lebih menonjol di antara pemeran lainnya.
Selain tampil memukau sebagai Patrizia, Gaga juga berhasil membangun chemistry yang baik dengan Adam Driver, aktor yang memerankan Maurizio Gucci. Sayangnya, penampilan Driver sebagai Maurizio bisa dibilang enggak terlalu menonjol. Apalagi, Driver beberapa kali terdengar lupa menggunakan aksennya ketika melakukan dialog.
Aktor lain yang penampilannya patut diapresiasi di House of Gucci adalah Jared Leto yang memerankan Paolo Gucci. Leto benar-benar bikin kita pangling saat memerankan Paolo karena dia menggunakan tata rias prostetik yang menutupi wajah aslinya. Lewat film ini, Leto membuktikan dia bisa tampil komedi karena Paolo dibuat sebagai comic relief di House of Gucci.
***
House of Gucci adalah sajian yang pas buat kamu yang menyukai kisah tentang intrik keluarga kaya ala telenovela. Ditambah lagi, mata kamu bakal dimanjakan dengan berbagai fashion mewah yang ditampilkan di sepanjang film.
Setelah baca review film House of Gucci, apakah kamu jadi tertarik menonton film ini? Buat yang sudah menonton, jangan lupa tulis pendapat kamu pada kolom komentar, ya!