5 Rekomendasi Film Indonesia yang Enggak Mungkin Tayang di Televisi Pas Liburan

Ada banyak rekomendasi film layar lebar Indonesia yang akhirnya tayang di televisi nasional. Apalagi pada musim-musim liburan; lebaran, natal, dan tahun baru. Kayaknya semua televisi nasional berlomba menayangkan film-film panjang sebagai sajian spesial mereka.

Tapi, enggak semua film dalam negeri dapat peluang untuk ditayangkan di televisi nasional. Ada banyak isu, misalnya jalan cerita yang sensitif sampai dengan sensor yang ketat. Beberapa lolos, dengan adegan yang serba disensor. Alasannya banyak, salah satunya adalah kemungkinan penonton di bawah umur yang mengonsumsi acara di televisi.

Kali ini, KINCIR merangkum beberapa film yang mustahil tayang di televisi nasional. Film apa saja? 

Rekomendasi film Indonesia yang enggak mungkin tayang di televisi pas liburan

1. Tanda Tanya

Jangankan dirilis di televisi, perilisan film ini di bioskop sudah menuai pro dan kontra. Film besutan Hanung Bramantyo ini sebetulnya punya premis yang menarik yaitu tentang sebuah perkampungan dengan masyarakatnya yang memiliki keyakinan beragam.

Film ini dituding menyebarkan pluralisme, sehingga ditentang. MUI juga sempat mengimbau agar film ini tidak boleh tayang di televisi nasional. Jadi, enggak mungkin banget nih!

2. Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak

Film karya Mouly Surya ini menang banyak penghargaan baik di dalam dan luar negeri. Film Marlina berkisah tentang seorang janda yang hendak diperkosa oleh sekelompok bandit. Marlina melawan dengan menebaskan parang ke leher si kepala bandit hingga terputus. Setelah itu, Marlina pergi ke kantor polisi yang letaknya sangat jauh dari rumahnya dengan menenteng kepalanya.

Film Marlina memang agak mustahil untuk tayang di televisi mengingat lebih dari separuh film kita akan dipertontonkan adegan ekstrem. Pun kalau ditayangkan, akan banyak sensor yang justru menurunkan esensi dari film ini.

3. Something in the Way

Film ini bercerita tentang seorang sopir taksi bernama Ahmad yang berpenampilan kalem ddan disukai banyak perempuan. Namun dibalik sifatnya yang kalem dan lemah lembut, Ahmad memiliki hasrat seksual yang tinggi. Ia kecanduan film dan buku porno.

Suatu ketika Ahmad jatuh cinta pada seorang pelacur. Padahal, ia sudah dijodohkan dengan seorang perempuan yang juga berpenampilan lemah lembut.

Dari banyaknya adegan ‘panas’ dan berani di film ini, nampaknya mustahil film ini lolos tayang di televisi nasional. Bahkan, film ini belum pernah tayang di tanah air. Bikin penasaran, ya?

4. Menculik Miyabi

Ide mendatangkan Maria Ozawa, penampil film dewasa asal Jepang, kayaknya sudah menuai kontroversi duluan. Produksi film Menculik Miyabi bahkan sempat tersendat walau akhirnya rampung dan tayang di bioskop.

Meski jumlah penontonnya gak sebesar senasinya, Menculik Miyabi cukup mendatangkan atensi masyarakat. Tentu saja, televisi akan mikir seribu kali untuk menayangkan film ini di Indonesia. Selain karena akan banyak adegan yang dipotong, alih-alih mendapat rating tinggi, film ini justru bisa membuat stasiun televisi digruduk masyarakat.

5. Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas

Filmnya masih tayang di bioskop ketika tulisan ini dibuat. Film karya Edwin yang disadur dari novel berjudul sama ini mengangkat cerita tentang percintaan Ajo Kawir dan Iteung.

Dalam dua jam film ini tayang ada banyak sekali adegan dewasa yang ditampilkan. Beberapa adegan sadis juga ditunjukan dengan sangat bar-bar. Barangkali film ini akan sulit jika tayang di televisi, terlalu banyak sensor yang akan mengurangi kekuatan film tersebut.

***

Gimana pendapat kamu? Kira-kira rekomendasi film Indonesia apa lagi yang bisa jadi mustahil ditayangkan di televisi Nasional? Yuk, diskusi di kolom komentar!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.