Review Film Black Adam (2022)

Black Adam
Genre
  • superhero
Actors
  • Aldis Hodge
  • Dwayne Johnson
  • Noah Centineo
  • Pierce Brosnan
  • Quintessa Swindell
Director
  • Jaume Collet-Serra
Release Date
  • 19 October 2022
Rating
4 / 5

*Spoiler Alert: Review film Black Adam mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.

Setelah merilis The Batman (2022) pada Maret lalu, Warner Bros. merilis film superhero DC lainnya di tahun ini, yaitu Black Adam. Berhubung The Batman tidak terhubung ke DC Extended Universe (DCEU), Black Adam jadi satu-satunya film DCEU yang dirilis pada 2022. Film ini menjadi debut bagi Black Adam dan Justice Society di DCEU.

Film superhero ini digarap oleh Jaume Collet-Serra, sosok yang juga menyutradarai Jungle Cruise (2021) dan Orphan (2009). Sudah bukan rahasia lagi bahwa Black Adam diperankan oleh Dwayne Johson. Selain Johnson, film ini juga dibintangi oleh Pierce Brosnan, Aldis Hodge, Noah Centineo, Quintessa Swindell, dan deretan aktor lainnya.

Black Adam berkisah tentang kebangkitan sang jawara pelindung Kahndaq, yaitu Teth-Adam, yang telah tertidur selama 5.000 tahun. Bahkan di masa modern, Kahndaq masih mengalami penjajahan, kali ini oleh Intergang. Pertanyaannya, apakah Teth-Adam masih mau melindungi Kahndaq seperti yang dia lakukan di masa lampau? Atau, hanya peduli menghancurkan segala hal yang menghalanginya?

Review film Black Adam

Origin story yang mempertegas makna antihero dengan cara yang sedikit formulaic

Review Film Black Adam
Review Film Black Adam Via Istimewa.

Pada semesta komik, Black Adam atau Teth-Adam awalnya diperkenalkan sebagai villain, lebih tepatnya sebagai musuh bebuyutannya Shazam. Namun seiring berjalannya waktu, Teth-Adam ditampilkan sebagai antihero, walau masih sering cekcok dengan Shazam maupun superhero DC lainnya. Nah, pada film debutnya di DCEU, Teth-Adam langsung diperkenalkan sebagai antihero-nya DCEU.

Buat yang masih bingung tentang perbedaan antihero dengan superhero maupun villain, kamu tampaknya perlu menyaksikan Black Adam karena film superhero ini menjelaskan pengertian antihero dengan cara yang lebih mudah dimengerti. Apalagi, film ini menampilkan sisi hitam (villain), putih (superhero), dan abu-abu (antihero) sekaligus dalam satu film. Kamu bakal dibuat lebih mengerti tentang perbedaan ketiganya.

Sebagai film origin story, plot yang ditampilkan Black Adam bisa dibilang cukup formulaic dengan memperlihatkan pergulatan batin Teth-Adam sebagai sosok abu-abu. Namun yang cukup menarik, sutradara Jaume Collet-Serra dan tim penulis naskah memberikan sedikit twist pada kisah masa lampaunya Black Adam yang terasa fresh dan sedikit berbeda dari versi komik.

Aksi jor-joran yang mencapai batas “PG-13”

Review Film Black Adam
Review Film Black Adam Via Istimewa.

Black Adam mungkin terasa formulaic dari segi cerita. Namun, film ini menyajikan adegan aksi berlimpah yang dapat memuaskan penonton yang mendambakan film superhero penuh aksi. Black Adam memang tidak sebrutal film antihero lainnya seperti seri film Deadpool. Namun, film ini berani menampilkan kebrutalan yang mencapai batas rating “PG-13” atau film untuk penonton usia 13 tahun ke atas.

Untuk ukuran film “PG-13”, kekerasan yang dilakukan Teth-Adam bisa dibilang cukup berani. Ada beberapa adegan yang memperlihatkan potongan tubuh para korban Teth-Adam, korban yang disetrum hingga menjadi tulang belulang oleh Teth-Adam, hingga Teth-Adam yang enggak ragu berulang kali membanting hingga melempar para korbannya.

Fakta menariknya, produser Black Adam belum lama ini mengungkapkan bahwa filmnya hampir mendapatkan rating “R” atau film untuk penonton usia 18 tahun ke atas. Lewat empat kali proses pemotongan adegan brutal, Black Adam akhirnya mendapatkan rating “PG-13”. Dengan rating “PG-13” saja film ini berhasil menampilkan adegan aksi yang cukup epic, apalagi jika benar-benar menjadi film rating “R”.

Justice Society yang potensial, tetapi villain yang kurang berkesan

Review Film Black Adam
Review Film Black Adam Via Istimewa.

Black Adam juga menjadi debut bagi Justice Society di DCEU, termasuk debut bagi para superhero yang tergabung dalam tim tersebut. Namun yang perlu diingat, ini adalah film tentang origin story-nya Black Adam. Sehingga, kamu enggak akan mendapatkan kisah asal-usul tentang para anggota Justice Society di film superhero ini.

Walau origin story para anggota Justice Society belum diungkapkan lewat Black Adam, film ini membuka potensi baru tentang masa depan Justice Society. Apalagi, ada salah satu anggota Justice Society yang mendapatkan nasib cukup tragis, yang berpotensi menciptakan proyek film solo untuk mencari penerus superhero tersebut.

Namun di antara semua karakter yang muncul di Black Adam, sang villain, yaitu Sabbac atau Ishmael Gregor, bisa dibilang kurang berkesan. Pertikaian Teth-Adam dengan Justice Society bahkan terlihat lebih seru dibandingkan pertarungan dengan Sabbac. Motif dendam turun-temurun yang membuat Ishmael menjadi jahat juga terlalu klise untuk seorang villain.

***

Sebagai film debut, Black Adam jadi film enjoyable dengan sajian aksi yang sangat memuaskan. Ditambah lagi, film ini menampilkan banyak potensi untuk masa depan DCEU. Sebagai catatan, kamu jangan sampai melewatkan adegan mid credit, yang menjawab kegelisahan para penggemar tentang masa depan salah satu karakter DCEU yang paling dinantikan.

Setelah baca review film Black Adam, apakah kamu jadi tertarik menonton film superhero ini? Buat yang sudah menonton, jangan lupa bagikan pendapat kamu tentang film ini, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.