*(SPOILER ALERT) Review film Avatar ini sedikit mengandung bocoran yang semoga saja enggak mengganggu buat kamu yang belum nonton.
Mungkin banyak dari kamu yang sudah tak asing lagi dengan film Avatar garapan James Cameron yang rilis pada 2009 silam. Yap, film ini sampai sekarang memang memegang predikat sebagai film terlaris sepanjang masa sehingga tak heran seandainya banyak orang sudah mengetahui tentang film ini.
Namun, saya sebagai penulis KINCIR belum pernah sama sekali menonton film terlaris sepanjang masa ini. Kebetulan, kami mendapatkan undangan untuk menonton Avatar versi rilis ulang yang tayang pada September 2022. Oleh karenanya, kali ini saya akan menulis ulasan Avatar (2009) dari sudut pandang orang yang belum pernah nonton sama sekali.
Sinopsis film Avatar berkisah tentang peradaban manusia pada abad ke-22 yang ingin menguasai planet bernama Pandora. Namun, proses manusia menjajah Pandora terhalang oleh keberadaan ras asli planet tersebut, yaitu Na’vi. Akhirnya, manusia pun mencoba teknologi genetik yang membuat mereka menggunakan tubuh warga Na’vi sebagai avatar untuk berinteraksi dan bernegosiasi dengan suku tersebut.
Nah, berikut ini KINCIR akan membahas review tentang film Avatar versi rilis ulang. Yuk, simak!
Review film Avatar (2009)
World-building yang apik
Sebagai sebuah film fiksi-ilmiah, Avatar berhasil membangun sebuah dunia fantasi dengan sangat rapi. Film ini benar-benar memperkenalkan segala aspek dalam filmnya dengan cara yang mendetail. Mulai dari alasan para manusia datang ke Pandora, sejarah kaum Na’vi, serta latar belakang dari sejumlah makhluk hidup yang ada dalam planet fiksi tersebut.
Proses pengenalan dunia fantasti pada film ini juga enggak berlangsung secara deskriptif sehingga mampu bikin bosan. Soalnya, penjelasan dari setiap aspek dunianya berlangsung secara bertahap sepanjang filmnya dan selalu berkaitan dengan konflik utama dari filmnya.
Rasanya enggak mengherankan jika banyak orang yang menunggu kehadiran sekuel dari film Hollywood terlaris ini. Soalnya, akan masih ada banyak hal lagi tentang planet Pandora yang masih bisa dieksplor dari dunia yang sudah terbangun ini.
Visual yang bikin mata sejuk
Salah satu faktor yang membuat Avatar menjadi film yang fenomenal ketika rilis pada 2009 lalu adalah visualnya yang terasa sangat “mewah” ketimbang sejumlah film yang rilis pada zaman tersebut. Dengan kualitas gambarnya yang sudah di-remaster ketika rilis ulang, film ini juga berhasil memberikan pengalaman menonton yang memukau, terutama karena visual 3D-nya.
Sepanjang filmnya, kita akan bisa melihat pemandangan Pandora yang penuh warna dan mampu menyejukan mata kita. Saat ini sebenarnya sudah banyak film dengan visual yang tak kalah menakjubkan berkat teknologi yang memang semakin canggih. Namun, Avatar memang layak disebut sebagai terobosan baru ketika rilis di bioskop 13 tahun lalu dengan visualnya tersebut.
Teknologi mo-cap yang digunakan untuk akting dari sejumlah pemain yang berwujud warga kaum Na’vi juga terlihat sangat realistis. KINCIR sangat merekomendasikan kamu menonton film ini pada layar yang sebagus-bagusnya, seperti IMAX atau bioskop yang menyediakan format 3D, untuk mendapatkan pengalaman menonton yang maksimal seandainya ingin menyaksikan ulang filmnya.
Momen aksi yang memuaskan
Meski memiliki durasi yang cukup lama, yaitu sekitar 2 setengah jam, kamu enggak akan merasa bosan sama sekali selama menonton Avatar. Soalnya, sepanjang filmnya kamu akan disuguhkan dengan banyak adegan aksi antara manusia dengan warga Na’vi. Kita akan merasa terpuaskan dengan pertarungan yang melibatkan teknologi senjata dari dua peradaban yang berbeda ini.
Kalau kamu ingin mendapatkan sensasi adegan pertarungan yang lebih seru ketika nonton versi rilis ulangnya Avatar, KINCIR menyarankan kamu menontonnya dalam versi 4DX. Dengan menontonnya lewat format ini, kamu akan merasakan sensasi seperti ikut bertarung menggunakan berbagai makhluk hidup pada Pandora, baik yang berwujud seperti burung atau kuda.
***
Akhir kata, Avatar berhasil memberikan pengalaman menonton yang menakjubkan sekali memuaskan, baik dari segi visual ataupun cerita. Seandainya saya menonton film ini pada 2009, kemungkinan besar nilainya akan menjadi 10/10. Oh ya, jangan buru-buru keluar bioskop ya jika kamu menonton versi rilis ulangnya, karena ada adegan post credit yang berkaitan dengan sekuelnya, yaitu Avatar: The Way of Water.
Nah, bagaimana tanggapan kamu dengan review film Avatar tersebut? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk ulasan film lainnya, ya!