Presiden DC Films, yaitu Walter Hamada, resmi mundur dari jabatannya pada 19 Oktober 2022, setelah empat tahun menjalani jabatan tersebut. Campur tangan Hamada di semesta film DC bisa dibilang cukup kontroversial di kalangan penggemar. Enggak hanya kontroversial bagi penggemar, Hamada bahkan pernah berselisih dengan salah satu bintang DC Extended Universe (DCEU).
Dimulai pada Juni 2020, pemeran Cyborg, yaitu Ray Fisher, mulai mengungkapkan perilaku buruk sutradara Joss Whedon selama proses syuting ulang Justice League (2017). Fisher kemudian sedikit demi sedikit mengungkapkan kejadian buruk selama syuting ulang Justice League, termasuk mengungkapkan bahwa Hamada membiarkan perilaku toksik Whedon.
Saking peliknya prahara antara Fisher, Whedon, dan Hamada; Fisher, lewat Twitter-nya pada Desember 2020, dengan lantang mengumumkan bahwa dia tidak mau terlibat pada proyek film yang ditangani oleh Hamada. Berhubung Hamada telah mundur sebagai presiden DC Films, kira-kira bagaimana tanggapan Fisher tentang hal tersebut?
Lewat Twitter-nya, Fisher berkata, “Walter Hamada berusaaha melindungi rekan-rekannya yang toksik dan diskriminatif. Dia gagal. Dia mencoba mengubur saya (dan investigasi Justice League) dengan kebohongan. Dia gagal. Dia adalah produk dari kronisme Hollywood lama. Semoga kita tidak bakal lagi mengalami seperti yang dia lakukan. Maju!”
Buat yang sudah menonton Black Adam (2022), kamu pastinya tahu bahwa Superman versi Henry Cavill akhirnya comeback setelah penampilan terakhirnya di Justice League (2017) dan Zack Snyder’s Justice League (2021). Cyborg sendiri juga terakhir muncul di DCEU lewat kedua film tersebut.
Apakah dengan mundurnya Walter Hamada, Ray Fisher bakal punya kesempatan lagi memerankan Cyborg di DCEU? Jangan lupa ikuti terus KINCIR buat dapatin berbagai informasi seputar film lainnya, ya!