Review Serial Open BO Episode 8 (2023): Kali Ini Sungguhan

Open BO Episode 8 (2023): Kali Ini Sungguhan
Genre
  • drama
  • komedi
Actors
  • Ariyo Wahab
  • Cathy Fakandi
  • Elmayana Sabrenia
  • Fajar Nugra
  • Winky Wiryawan
  • Wulan Guritno
Director
  • Reka Wijaya
Release Date
  • 20 March 2023
Rating
3 / 5

*Spoiler alert: Review serial Open BO episode 8 ini mengandung bocoran yang mungkin mengganggu kenyamanan kamu dalam menonton.

Hanya ada dua masalah yang terjadi pada Open BO episode delapan. Pertama, semuanya terjadi begitu cepat. Kedua, mengapa episode tersebut baru diluncurkan saat ini? 

Setelah sekian lama bergumul dengan episode-episode dengan cerita yang enggak kuat, penokohan lemah, dan munculnya beberapa tokoh enggak penting, pada akhirnya Open BO 8 enggak cuma back on the right track tetapi memberikan win-win solution yang baik untuk semua tokoh.

Baik Ambar, Shafa, Jaka, Soleh, bahkan Nuri dan Abimanyu, semuanya mendapatkan konklusi yang adil serta realistis. Semua hal yang harusnya diceritakan sejak lama, semua ada di dalam episode ini. Penokohan masing-masing karakter pun kuat.

Sinopsis serial Open Bo episode 8

Penokohan kuat, bikin akhir memuaskan

Via Istimewa

Pada episode kali ini, semua tokoh mendapatkan porsi karakter yang pas. Jaka, misalnya, mendapatkan akhir yang memuaskan dengan ide briliannya untuk mempermainkan dan memojokkan sang produser dangkal.

Sang produser pun juga mendapatkan apa yang ia inginkan: cerita dangkal dengan tokoh-tokoh seksi, tanpa nilai moral. Bang Kubil, debt collector yang terus mengejar Jaka, mendapatkan uang yang ia butuhkan. Jaka, berbaikan dengan dua PSK yang dekat dengannya dan mendapatkan akhir yang dangkal, tetapi pas untuk mengisi slot humor dari serial komedi romantis ini.

Bagaimana dengan segmen yang lebih serius, Ambar-Shafa-Abi-Nuri? Semua mendapatkan akhir yang pantas. Banyaknya akhir dari tokoh-tokoh yang “tanpa moral” ini diseimbangkan dengan akhir yang baik dari cerita Nuri. Bahkan, episode ini menampilkan hubungan Abi-Nuri yang terbaik, yang seharusnya ditampilkan sejak lama.

Kita jadi memahami kenapa dari awal pernikahan toksik Abi dan Nuri tetap berjalan dan kenapa Abi enggak berani mengambil keputusan serta kenapa Nuri enggak kunjung bercerai dari Abi. Semuanya adalah politik, bukan cinta.

Dialog dan pertemuan antartokoh dalam episode ini juga terasa kuat dan menyenangkan.Bahkan, beberapa menggambarkan relasi dan kasta sosial para tokoh tanpa harus kebanyakan deskripsi. Soleh, misalnya, digambarkan sangat kuat sebagai laki-laki yang memang punya uang. Namun, ia juga digambarkan sebagai seseorang yang punya komitmen

Tokoh Soleh ini bukan cuma tokoh dangkal. Ia digambarkan sebagai manusia yang punya kekurangan fatal, tetapi punya kelebihan berupa komitmen. Ia enggak akan memakai PSK tanpa konsensus dan ia enggak akan meninggalkan temannya. Di balik pesona Casanova-nya yang agak norak, ia punya hati yang rapuh dan kadang sok-sokan kuat.

Via Istimewa

Pertemuan antara Nuri dan Jaka adalah salah satu interaksi terbaik. Kelas sosial mereka berdua terlihat di sini. Jaka, dari kelas menengah, terlihat enggak berpikir panjang saat bicara ke Nuri bahkan terlihat sok kuat. Sementara itu, Nuri, yang memang betul-betul punya segalanya, menghadapi apa yang ada di depannya tanpa emosi yang meluap-luap, dengan bahasa yang sopan, khas OKL (orang kaya lama) yang sudah terbiasa dengan konflik duniawi.

Sinematografi yang cukup apik

Penggambaran latar di episode ini, kendati enggak banyak, cukup pas dengan apa yang dirasakan para tokoh. Saat Shafa kabur dari rumah, Jakarta sebagai latar terasa ramai tetapi sunyi. Shafa terlihat terasing di antara kota yang sudah ia kenal dari lama. Ia enggak punya banyak pilihan, karena ia hanya remaja biasa yang enggak punya uang sendiri.

Transisi yang menggunakan gambar gedung-gedung pencakar langit Jakarta pun adalah keputusan yang baik. Dari situ, kita bisa merasakan betapa metropolitannya kota ini, betapa indah sekaligus kompleksnya. Di antara gedung-gedung tinggi itu, ada banyak masalah: para PSK, orang yang sedang bertahan hidup, ibu yang sayang anaknya, sekaligus orang kaya lama yang seolah punya segalanya termasuk rumah klasik menawan, tetapi enggak punya cinta sejati.

Open BO episode 8 adalah tayangan yang manis, menyenangkan, dan mengandung pesan moral. Dari sisi Jaka, produser, dan PSK, misalnya, kita enggak butuh pesan moral. Jaka punya akhir yang terlihat merendahkan perempuan. Kita juga enggak harus menggurui pilihan para PSK untuk mau melakukan apa saja demi kesempatan tampil di layar kaca.

Kita punya pesan moral dari Ambar, bahwa kebahagiaan sejati bukan dari uang dan kekuasaan, tetapi dari orang-orang terdekat yang tulus. Kita juga mendapatkan pesan moral dari Nuri: bahwa perempuan yang kuat bisa berdaya sendirian dan enggak harus mempertahankan pria yang toksik hanya demi status semata.

Via Istimewa

Sangat memuaskan melihat Open BO episode 8 berakhir tanpa kebanyakan drama, punya porsi komedi pas dari tokoh-tokoh pendukung, menyuarakan salah satu isu sosial dengan pas, dan memberikan konklusi yang memang layak bagi semua tokohnya. Seperti judulnya, Kali Ini Sungguhan, episode ini memang sungguh-sungguh dalam bercerita dibandingkan episode-episode sebelumnya.

Apakah kamu tertarik melihat akhir kisah Ambar, Jaka, dan lainnya? Tonton Open BO Episode 8 di Vidio, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.