Bedah Makna dan Adegan Paling Mencuri Perhatian dalam Film Autobiography

Autobiography adalah film yang selama tahun 2022 mendapat banyak penghargaan di luar negeri akhirnya tayang di Indonesia. Sayangnya, film karya Makbul Mubarak ini mendapatkan layar yang sedikit di Indonesia. Padahal film ini punya kualitas yang begitu mumpuni untuk dinikmati siapapun.

Enggak hanya kuat soal penceritaan dan penokohan, film ini juga menyelipkan berbagai simbol dalam banyak adegannya. Walau belum terkonfirmasi langsung oleh kreatornya, tapi beberapa simbol ini bisa jadi gambaran betapa film Autobiography benar-benar berkelas saat ditampilkan.

Makna dan adegan paling mencuri perhatian dalam Autobiography:

1. Nama Rakib dan maksud Autobiography

Kevin Ardilova yang jadi karakter utama dalam film ini diberi nama Rakib. Dalam ajaran Islam nama Rakib punya arti yang begitu luhur. Rakib adalah nama malaikat pencatat amal baik yang selalu berada di samping manusia. Apa yang dilakukan karakter Rakib dalam film ini seolah menginterpretasikani sosok malaikat Rakib sebagai malaikat pencatat.

Karakter Rakib dalam film ini selalu ada di samping Jendral Purnawinata. Ia melihat langsung dari dekat dan mencatat seluruh kelakuan Pak Purna di kepalanya. Rakib memiliki autobiografi kehidupan sang mantan jendral yang selalu tersimpan di otaknya. Bahkan dari semua orang, hanya Rakib yang tahu apa penyebab kematian sang jendral yang ia anggap sebagai ayahnya itu.

2. Pantulan bayangan Rakib

Bagi kamu yang nonton film ini, kamu pasti tahu bagaimana nasib Purnawinata di ujung usianya. Rakib adalah salah satu orang yang punya kunci terhadap kejadian tragis yang menimpa Pak Purna. Namun, kita juga tahu betapa Rakib hidup dalam tekanan yang begitu besar ketika pertama kali bertemu dengan Jendral Purnawinata.

Pergulatan batin Rakib membuat ia seperti punya dua sisi; antara senang dengan kematian sang mantan jendral namun juga sedih dengan apa yang terjadi di hadapannya. Kegamangan itu seperti dicurahkan oleh Makbul Mubarak dalam sebuah adegan di ujung film, tepatnya ketika Rakib menatap halaman luar sementara kamera menangkap Rakib dan bayangannya di kaca. Hal ini seolah bisa diterjemahkan jika kini Rakib punya dua sisi yang berbeda. Dua sisi yang dibentuk oleh kehadiran sosok Purnawinata di kehidupannya.

3. Seragam TNI yang bikin Rakib bak punya superpower

Sebelum mengenal Pak Purna, Rakib hanyalah anak muda biasa yang punya mental lembek. Sampai ia betemu dengan Pak Purna yang mengajarkan dia banyak hal. Terutama soal ketegasan dan keberanian karena memiliki wibawa dari jabatan yang pernah ia emban. Hal ini tentu membuat Pak Purna ditakutkan oleh banyak orang. Uniknya karakter Rakib dalam film ini serasa begitu berkembang dan mencapai puncaknya ketika ia mengenakan seragam tentara.

Hampir setiap kali Rakib mengenakan seragam tentara. Sosoknya terlihat lebih berani, lebih tegas, dan lebih bisa bicara lugas tanpa takut. Berbeda tatkala Rakib ketika mengenakan kaos atau kemeja biasa. Karakternya kembali seperti anak muda kebanyakan. Entah dibuat seperti itu atau enggak, tapi yang jelas karakter ini jadi terasa lebih superior ketika mengenakan seragam.

4. Makna lirik lagu ‘Kaulah Segalanya’

Tepat sebelum kejadian puncak saat Jendral Purnawinata meregang nyawa. Purna dan Rakib beserta para petinggi partai politik sempat mampir ke sebuah tempat karaoke dan bersama-sama menyanyikan sebuah lagi. Saat itu, lagu yang dipilih oleh Purna adalah lagu milik Ruth Sahanaya berjudul Kaulah Segalanya.

Lirik ini seolah menggambarkan apa yang ada dalam hati Purna terhadap Rakib. Purnawinata adalah seorang pensiunan jendral yang enggak punya anak laki-laki. Pertemuannya dengan Rakib seolah angin segar sebab Rakib sudah ia anggap sebagai anak sendiri. Maka seluruh lirik lagu Kaulah Segalanya adalah memang curahan hati Purnawinata untuk Rakib. Betapa ia menyayangi Rakib dan enggak mau jauh dari anak pembantunya itu.

5. Catur dan politik

Sejak pertama kali posternya dikenalkan, kita langsung melihat unsur catur yang tersaji sebagai tema utama. Dalam film, nuansa kotak-kotak juga terlihat di mana-mana. Juga tentu saja ada adegan di mana Pak Purna mengajari Rakib bermain catur.

Sejak dulu catur memang selalu jadi simbol yang menggambarkan politk. Kehadiran unsur catur dalam film ini seolah menegaskan jika film ini puanya muatan politik yang begitu kentara. Bahkan bisa dibilang film ini memberi gambaran pelajaran politik di mana mencapai kekuasaan itu ada seninya. Meski jalan yang ditempuh oleh Purnawianta adalah seni politik yang sangat kotor dan enggak boleh ditiru.

Pada akhirnya baik Rakib maupun Purna seolah sedang bermain catur, mereka mencoba menemukan jalan keluar bagi masalahnya masing-masing. Sampai akhirnya Rakiblah yang berhasil sekakmat Purna.

***

Autobiography hanya diputar di beberapa bioskop. Film dengan ramuan festival yang kental ini memang enggak sekedar menghadirkan cerita biasa tapi juga menyuguhkan sederet misteri yang diselipkan di dalamnya. Buat kamu yang sudah nonton filmnya, seberapa suka kamu sama semua elemen dalam film ini?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.