Mendominasi Golden Globe, Ini 5 Alasan Harus Nonton The Power of the Dog

 The Power of the Dog (2021) baru saja mendominasi Golden Globe Awards 2022 dengan memenangkan tiga dari tujuh nominasi.

Film garapan Jane Campion ini juga jadi film Netflix pertama yang memenangkan penghargaan “Best Picture” dalam ajang bergengsi tersebut. Memang, The Power of Dog sejak awal sudah digadang-gadang bakal jadi film fenomenal peraih penghargaan.

Film adaptasi dari novel berjudul sama karya Thomas Savage ini berkisah tentang dua cowboy bersaudara, Phil Burbank (Benedict Cumberbatch) dan George Burbank (Jesse Plemons).

Phil adalah sosok pemimpin yang mendeskripsikan toxic masculinity: karismatik, mengintimidasi, dan bisa dibilang kejam. Dia enggak jarang bikin Rose (Kirsten Dunst), istri baru George serta putranya enggak nyaman dengan tingkah dan perkataannya yang menyakitkan. Namun, semua perlahan berubah ketika Phil mulai dekat dengan Peter (Kodi Smit-McPhee), putra Rose tersebut.

Nah, apa saja alasan yang bikin The Power of the Dog ini wajib ditonton? Langsung simak di bawah, ya!

Alasan kamu harus nonton The Power of Dog:

1. Dipenuhi gambar sinematik yang memanjakan mata

The Power of the Dog memenangkan penghargaan Golden Globe untuk kategori “Best Picture” bukan tanpa sebab. Berlatar di Montana pada 1925, film bergaya western ini menyajikan gambar-gambar ciamik yang memang nyaman dipandang. Kekuatan gambarnya terasa intens dan bahkan mampu bercerita meski sedang enggak diisi dialog oleh para pemainnya.

Engga heran, soalnya adegan sinematik tersebut memang diambil oleh sineas peraih Oscar, Ari Wegner. Sineas yang langganan memenangkan kategori “Best Picture” ini memang mampu menyajikan “gambar yang bercerita”. Mulai dari lanskap khas Montana di era 1925-an hingga cara tiap karakter berinteraksi, gambar-gambar tersebut mampu menceritakan kisah sang cowboy dengan menarik. 

2. Kisah drama-psikologi detail dan kompleks dengan ending yang bikin penonton berpikir 

The Power of the Dog memang bukan film yang ringan. Film drama-psikologi ini punya narasi padat, intens, dan menegangkan yang dibagi ke dalam beberapa bagian. Bisa dibilang, enggak ada bagian yang enggak penting dalam film ini. Kompleks dan penuh detail, film ini mengemas tema cinta, kesedihan, kecemburuan, kebencian, dan seksualitas dengan apik. 

Menonton film bergaya slow-burn ini memang butuh konsentrasi. Soalnya, film ini menyelipkan berbagai detail yang enggak dijelaskan secara eksplisit dalam film. Ending-nya pun bagaikan puzzle yang bikin penonton berpikir dan harus mencari “petunjuk” di sepanjang film untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. 

3. Performa akting yang memukau dari pemainnya

Benedict Cumberbatch dalam The Power of Dog
Benedict Cumberbatch dalam The Power of Dog

Enggak bisa dimungkiri, salah satu daya tarik dari The Power of the Dog adalah akting para pemainnya yang memukau. Benedict Cumberbatch mampu menggambarkan karakter Phil Burbank dengan baik dan membangun ikatan emosional dengan para penonton melalui kemampuan aktingnya. Bisa dibilang, film ini jadi salah satu film terbaik aktor asal Inggris ini. Perannya sebagai Phil juga membuatnya masuk dalam daftar nominasi “Best Actor” di Golden Globe Awards.

Namun, enggak hanya Benedict Cumberbatch yang patut mendapat pujian. Kodi Smit-McPhee juga tampil memukau dalam film garapan Jane Campion ini. Karakter Peter yang diperankannya menjadi salah satu karakter paling menarik.

Laki-laki yang diejek Phil karena kurang ini ternyata punya rencana mengerikan yang diam-diam dia lakukan. Smit-McPhee mampu dengan baik membawakan karakter Peter, baik melalui tatapan hingga bahasa tubuhnya. Jadi, enggak heran kalau aktor asal Australia ini berhasil memenangkan “Best Supporting Actor” di ajang Golden Globe Awards.

4. Skoring yang terasa pas dan bikin merinding

Enggak hanya gambar sinematik, alur yang padat dan intens, serta akting para pemainnya yang bikin The Power of the Dog jadi salah satu film terbaik di 2021. Skoring atau pilihan musik di tiap adegan pun bikin film ini semakin menarik. Soalnya, setiap iringan instrumentalnya terasa pas di tiap adegan. Terkadang terasa damai, terkadang bikin perasaan enggak enak, dan terkadang bikin merinding.

Nah, sosok yang bertanggung jawab di balik skoring tersebut adalah Jonny Greenwood. Musikus asal Inggris yang merupakan gitaris band Radiohead ini memang terkenal berprestasi. Buktinya, dia berhasil memenangkan tiga Grammy Awards dan berbagai penghargaan bergengsi lainnya.

Greenwood juga pernah meraih nominasi Oscar kategori “Best Original Score” untuk Phantom Thread (2017). Film The Power of the Dog ini juga mengantarkannya meraih nominasi Golden Globe untuk kategori yang sama. Jadi, enggak heran kalau skoring dalam film ini terasa pas dan benar-benar bisa menimbulkan keterikatan emosional dengan penontonnya.

5. Digarap oleh sutradara peraih Oscar dan Palme d’Or

Nama Jane Campion memang sudah enggak asing lagi dalam industri perfilman. Soalnya, Campion menjadi sutradara wanita kedua yang meraih nominasi Oscar dalam kategori “Best Director”. Enggak hanya itu, Campion bahkan menjadi sutradara perempuan pertama yang meraih penghargaan Palme d’Or, yaitu hadiah tertinggi yang diberikan kepada sutradara terbaik dalam Festival Film Cannes. 

Sutradara asal Selandia Baru yang debut karier di bidang perfilman ini sejak 1980-an ini memang sempat vakum membuat film feature sejak 2009. Jadi, film comeback-nya ini benar-benar dinantikan. Untungnya, The Power of the Dog memang enggak mengecewakan. Selain bersinar di berbagai ajang penghargaan bergengsi, film ini juga meraih rating yang tinggi, yaitu 95% dari kritikus dan 82% dari penonton versi Rotten Tomatoes.

***

Nah, itulah sejumlah alasan kenapa film The Power of the Dog jadi salah satu film yang menarik untuk ditonton. Apakah kamu jadi tertarik menontonnya? Buat kamu yang sudah menonton, apa bagian film yang jadi favorit kamu? Bagikan di bawah, ya! Jangan lupa ikuti KINCIR untuk informasi menarik seputar film lainnya.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.