–Deretan poin di bawah ini merupakan analisis siapa yang akan menang di film Godzilla vs Kong.
-Menurut kalian, siapakah yang layak jadi monster terkuat se-jagat raya?
Beberapa waktu lalu, kita akhirnya diperlihatkan dengan trailer perdana dari film Godzilla vs Kong menjadi bagian dari MonsterVerse milik Legendary Entertainment. Rencananya, film tersebut akan dirilis di bioskop sekaligus layanan streaming HBOMax mulai 26 Maret 2021.
Lewat trailer perdananya tersebut, kita disajikan dengan pertarungan seru antara dua monster raksasa yang sudah terbilang ikonis di dunia perfilman, yaitu Godzilla dengan King Kong. Meski belum diketahui apa penyebab pertarungan mereka di Godzilla vs Kong, kemungkinan besar keduanya memperebutkan gelar sebagai monster terkuat di Bumi.
Lantas, siapakah yang pantas menjadi monster terkuat se-jagat raya di Godzilla vs Kong? Daripada penasaran, langsung saja kalian simak pembahasan kelebihan dan kelemahan keduanya di bawah ini!
Asal-usul
Godzilla:
Dalam versi orisinalnya, Godzilla merupakan monster yang tercipta ketika sebuah spesies reptil purbakala mengalami mutasi karena radiasi nuklir yang diciptakan oleh manusia. Namun, asal-usul tersebut enggak digunakan pada sosok Godzilla yang ada di MonsterVerse. Soalnya, dia dikisahkan sebagai makhluk raksasa yang sudah ada di Bumi sejak ratusan juta tahun yang lalu, jauh sebelum adanya manusia.
Berdasarkan teori dari Ishirō Serizawa (Ken Watanabe), Godzilla hadir di Bumi sebagai predator alpha yang mencegah spesies monster lain mengambil alih tatanan kehidupan dunia. Jadi, kalau bisa dibilang, Godzilla merupakan sosok yang menjaga keseimbangan kehidupan antara para monster dengan manusia di Bumi.
Godzilla pun dikisahkan berhibernasi selama jutaan tahun sebelum akhirnya ada uji coba nuklir pada 1954. Hal ini karena Godzilla memiliki reaksi terhadap nuklir dan bahkan kalau bisa dibilang mendapat kekuatannya dengan menyerap energi tersebut. Setelah itu, Godzilla pun kembali hibernasi dan baru lagi muncul ke permukaan pada 2014 dan 2019 ketika ada monster lain yang mengganggu tatanan kehidupan Bumi.
Kong:
Asal-usul King Kong di MonsterVerse sebenarnya hingga saat ini belum jelas meski sudah pernah muncul dalam film Kong: Skull Island (2017). Bahkan, keberadaan Kong bisa dibilang enggak diketahui oleh manusia sebelum akhirnya terungkap oleh sekelompok ilmuwan yang datang ke Skull Island yang merupakan tempat asal dari sang monyet raksasa.
Kong diduga merupakan mutasi dari spesies primata yang melakukan evolusi pada zaman purbakala atau jutaan tahun yang lalu. Meski begitu, dalam film Skull Island yang mengambil latar waktu pada 1973, Kong dikisahkan menjadi satu-satunya yang tersisa dari spesiesnya. Asal-usul ataupun alasan di balik kepunahan spesiesnya pun kemungkinan besar baru akan terungkap di film Godzilla vs Kong mendatang.
Oh ya, dalam film tersebut, usia Kong masih terbilang cukup muda dan masih dalam tahap perkembangan. Jadi, kemungkinan besar sosok Kong yang ada di MonsterVerse saat ini belum berusia ratusan juta tahun meski spesiesnya sudah ada sejak zaman dahulu.
Kesimpulan:
Godzilla dan King Kong sama-sama merupakan spesies monster yang mengalami mutasi dan sudah hidup di Bumi sejak ratusan tahun yang lalu. Meski begitu, kemungkinan besar usia dari Kong di MonsterVerse jauh lebih muda ketimbang Godzilla yang tampaknya sudah hidup selama ratusan juta tahun.
Dari hal ini, Godzilla bisa dibilang unggul secara pengalaman hidup. Namun, Kong yang berusia lebih muda bisa dibilang memiliki kondisi tubuh yang jauh lebih prima ketimbang Godzilla.
Kecerdasan
Godzilla:
Dari wujudnya, Godzilla kemungkinan besar merupakan mutasi atau mungkin leluhur dari spesies reptilia. Dalam ilmu biologi, hewan yang berada di kelas reptilia dianggap memiliki kecerdasan yang sangat kurang jika dibandingkan dengan binatang dari kelompok lainnya. Hal ini karena reptilia memiliki otak dengan ukuran yang lebih kecil.
Dalam penampilannya di film Godzilla (2014) dan Godzilla: King of the Monsters (2019) sang kadal raksasa memang terlihat jarang memanfaatkan keberadaan sekitarnya untuk menyerang musuh. Tak cuma itu, Godzilla juga jarang menghindari serangan musuh dan malah seolah menerima hantaman secara sukarela.
Meski begitu, setelah mendapatkan serangan dari musuh secara bertubi-tubi, Godzilla biasanya jadi mengetahui titik kelemahan dari lawannya. Hal tersebut pun kemudian dimanfaatkan olehnya untuk menyerang balik, seperti saat dia membiarkan MUTO terbang ke arahnya agar bisa dihantam menggunakan buntutnya.
Jadi, meski punya ‘otak kecil’ karena faktor spesiesnya, Godzilla masih mampu mencari kelemahan musuh dengan cara membiarkan dirinya terkena serangan terlebih dahulu. Meski begitu, teknik ini tentunya membutuhkan ketahanan tubuh yang lebih agar dirinya enggak kalah terlebih dahulu ketika bertarung.
Kong:
Seperti kalian ketahui, Kong memiliki wujud seperti primata raksasa. Nah, dalam ilmu biologi, primata berada di kelas hewan mamalia yang merupakan kelompok makhluk hidup dengan tingkat kecerdasan yang tinggi. Hal ini pun membuat mereka dapat bertahan hidup dengan memanfaatkan benda yang berada di sekitarnya.
Kecerdasan Kong sebagai bagian dari mamalia pun sudah beberapa kali terlihat dalam filmnya. Contohnya saat Kong menggunakan pohon ataupun rantai yang masih mengait dengan turbin kapal sebagai sebuah senjata untuk menyerang monster Skullcrawlers dalam film Kong: Skull Island.
Lalu, dalam beberapa adegan di trailer Godzilla vs Kong, dia juga beberapa kali terlihat menggunakan senjata berupa kapak untuk melawan sang kadal raksasa. Tak cuma itu, Kong juga beberapa kali terlihat menghindari serangan dari Godzilla.
Kesimpulan:
Secara kecerdasan, Kong lebih unggul dari Godzilla karena masih berasal dari kelompok mamalia yang dikenal sebagai kelompok makhluk hidup cerdas. Selain itu, meski Godzilla bisa mencari kelemahan musuh, Kong masih lebih unggul karena mampu memanfaatkan keadaan di sekitarnya untuk menyerang lawan.
Kemampuan Bertarung
Godzilla:
Buat kalian yang sudah menonton dua film Godzilla di MonsterVerse pasti sudah mengetahui betapa dahsyatnya kekuatan sang kadal raksasa, ‘kan? Yap, berkat ukurannya yang raksasa, Godzilla mampu dengan mudahnya menghancurkan segala objek yang ada di hadapannya. Selain itu, berkat kulit keras khas reptil miliknya, Godzilla juga memiliki ketahanan yang cukup kuat terhadap serangan langsung.
Lalu, fisik dari Godzilla juga dikenal sangat akrab dengan berbagai jenis radiasi, termasuk nuklir. Hal ini membuatnya dapat menyerap berbagai energi radiasi tersebut untuk beberapa kepentingan, seperti menyembuhkan diri atau membuat gelombang energi dari radiasi tadi buat menyerang musuh. Gelombang energi yang dimaksud seperti saat dia mengalahkan King Ghidorah pada film keduanya di MonsterVerse.
Oh ya, Godzilla juga punya ‘jurus’ ampuh untuk menyerang musuh, yaitu napas atomik yang berwujud radiasi berwarna biru dan disemburkan dari mulutnya.Selain itu, Godzilla juga dikenal memiliki gerakan ikonis dengan cara melibaskan ekor raksasanya untuk menyerang musuh.
Meski begitu, Godzilla juga memiliki kelemahan yang terbilang cukup fatal, yaitu ukuran tangannya yang pendek. Hal ini akan berakibat musuh dapat dengan mudahnya menyerang Godzilla dari bagian atas karena dia enggak akan bisa menangkapnya pakai tangan pendeknya tersebut. Tak cuma itu, tangan pendeknya tersebut juga menyulitkan dia untuk menyerang musuh dengan cara meninjunya.
Kong:
Dalam film Kong: Skull Island, sang monyet raksasa masih berumur cukup muda dan berukuran belum terlalu besar dibanding saat Godzilla vs Kong nanti. Meski begitu, kemampuan bertarung dari Kong dalam film tersebut sudah bisa dibilang sangat mumpuni. Hal ini terlihat dari dengan mudahnya dia mengalahkan sejumlah monster mengerikan di Skull Island tanpa bantuan orang lain.
Faktor paling berpengaruh dalam kemampuan bertarung Kong yang dahsyat masih berkaitan dengan tingkat kecerdasannya yang tinggi. Sebab, seperti yang sudah dibahas pada poin sebelumnya, kecerdasannya tersebut membuat Kong dapat memanfaatkan situasi di sekitarnya untuk menyerang musuh. Hal ini dapat dilakukan dengan menjadikan sejumlah objek di sekitar sebagai sebuah senjata.
Selain itu, berkat bentuk tubuhnya yang seperti primata pada umumnya, Kong memiliki mobilitas atau pergerakan yang jauh lebih luwes ketimbang Godzilla. Hal ini bisa dilihat pada film pertamanya di MonsterVerse ketika dia dengan mudahnya melompat ke sana-ke mari ataupun memanjat bebatuan. Lalu, bentuk tangannya yang panjang juga memudahkan Kong untuk memukul musuh jika berhadapan langsung.
Namun, Kong juga punya kelemahan yang sama fatalnya, yaitu kulitnya yang enggak sekeras Godzilla sehingga dapat dengan mudahnya mengalami luka. Contohnya seperti bagian dadanya yang terluka akibat serangan Skullcrawlers dalam film Skull Island. Oleh karena itu, Kong harus pintar-pintar menghindari serangan dari musuh agar enggak terluka sangat parah.
Kesimpulan:
Meski sama-sama punya kemampuan bertarung yang dahsyat, Godzilla rasanya jauh lebih unggul dalam hal ini ketimbang Kong. Soalnya, meski Godzilla punya tangan yang pendek, dia masih memiliki kemampuan berupa energi radiasi yang dapat melumpuhkan musuh dengan sangat mudah. Apalagi, kalau dia sudah menggunakan mode energi seperti pada akhir pertarungannya dengan King Ghidorah.
Di sisi lain, Kong memang punya kelebihan dalam memanfaatkan situasi sekitar sewaktu bertarung. Namun, hal tersebut tak akan berguna jika dia terkena serangan yang sangat fatal karena kulitnya yang tidak keras. Meski begitu, enggak menutup kemungkinan kalau kemampuan bertarung Kong akan bertambah pada film Godzilla vs Kong mendatang karena sudah berlatar sekian tahun dari kemunculan pertamanya.
Kemampuan Bertahan Hidup
Godzilla:
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, Godzilla memiliki reaksi terhadap berbagai energi radiasi. Hal ini pun membuatnya menjadi kebal terhadap radiasi apapun dan justru menjadikannya sebagai sumber energi dari kekuatannya. Bahkan, jika dia sekarat usai pertarungan, Godzilla dapat dihidupkan kembali dengan cara meledakkan sebuah energi radiasi di sekitarnya agar diserap oleh sang kadal raksasa.
Selain itu, Godzilla juga merupakan jenis reptilia amfibi. Hal ini pun membuatnya dapat hidup di dua alam yang berbeda, yaitu daratan dan juga dalam air. Makanya, Godzilla dapat dengan mudahnya ‘bertualang’ mengelilingi Bumi dengan cara berenang.
Kong:
Berbeda dengan Godzilla yang mampu berkeliling dunia, Kong lebih bisa dibilang ‘anak rumahan’ karena menghabiskan masa hidupnya di Skull Island. Kong pun baru keluar dari pulau kelahirannya tersebut pada film Godzilla vs Kong mendatang, itupun dengan bantuan transportasi kapal. Hal ini karena Kong adalah spesies hewan darat saja, bukan amfibi yang bisa hidup di dua alam.
Selain itu, belum diketahui apakah Kong kebal terhadap berbagai energi radiasi karena asal-usulnya hingga saat ini masih belum terungkap. Namun, bisa saja spesies Kong di Skull Island tewas karena sebuah radiasi dan sang monyet raksasa menjadi satu-satunya menjadi yang selamat karena kebal karena hal tersebut.
Hal tersebut tentunya masih bersifat spekulasi. Namun, jika melihat Kong yang merupakan terakhir dari spesiesnya, seharusnya dia mempunyai kemampuan survival yang sangat tinggi karena dapat bertahan hidup seorang diri dalam jangka waktu yang sangat lama.
Kesimpulan:
Dalam hal bertahan hidup, lagi-lagi harus diakui kalau Godzilla jauh lebih unggul ketimbang Kong. Soalnya, dia dapat ‘bersahabat’ dengan dengan berbagai jenis radiasi yang bisa dibilang merupakan energi yang sangat mematikan bagi seluruh kehidupan di Bumi. Selain itu, kemampuannya untuk hidup di dua alam juga memudahkannya dalam hal pertarungan jika melawan monster yang hanya tinggal di darat.
Lalu, meski Kong berhasil bertahan hidup seorang diri selama puluhan atau bahkan ratusan tahun, enggak diketahui apakah dia juga kebal dengan radiasi. Dari hal ini saja, Kong bisa dibilang sudah kalah jauh dari Godzilla. Tak cuma itu, Kong yang merupakan monster daratan juga kemungkinan besar akan kalah jika diajak bertarung dengan Godzilla di dalam air.
***
Berdasarkan sejumlah poin di atas, Godzilla terlihat lebih unggul dengan skor 2-1 dari Kong. Sebagai salah satu raksasa ikonis di dunia perfilman, Godzilla layak menjadi raja monster berkat kemampuan bertarung dengan memanfaatkan energi radiasi serta kemampuan bertahan hidupnya yang sangat dahsyat.
Di lain sisi, Kong lebih unggul dalam hal kecerdasan, baik dari segi bertahan hidup ataupun dalam pertarungan. Namun, hal ini juga sebenarnya menjadi sebuah keuntungan yang sangat besar ketika bertarung, bahkan dengan lawan dengan kekuatan dahsyat sekalipun seperti Godzilla.
Kalau diibaratkan, Godzilla adalah Superman yang punya kekuatan super, sedangkan Kong adalah Batman yang lebih mengandalkan kecerdasan dan strategi. Di beberapa kesempatan, Batman yang kekuatannya kalah jauh dari Superman dapat menang dengan hanya bermodal otaknya yang pintar. Jadi, enggak menutup kemungkinan juga kalau pada akhirnya Kong yang menang dalam film Godzilla vs Kong, ‘kan?
Nah, kalau menurut kalian, siapakah yang lebih cocok disebut sebagai raja monster di jagat raya? Godzilla atau Kong? Share pendapat kalian di bawah, ya!