– Apakah kalian tahu bahwa film superhero berikut ini pernah dirilis?
– Ada yang cukup sukses tetapi dikritik habis-habisan!
Sempat dianggap hanya sebagai tontonan anak-anak, kini semakin banyak orang yang mengikuti perkembangan film superhero. Marvel Cinematic Universe (MCU) bisa dibilang berjasa dalam menaikkan popularitas film superhero. Saking populernya, kini banyak orang yang menunggu perilisan berbagai film superhero setiap tahunnya, baik film Marvel maupun DC.
Film superhero sebenarnya sangat luas dan enggak hanya terbatas pada Marvel atau DC. Di balik banyaknya film superhero yang sukses saat ini, tentunya banyak juga film superhero yang mengalami kegagalan. KINCIR sebelumnya telah menyebutkan tujuh film superhero gagal yang terlupakan begitu saja. Ternyata, masih ada judul film superhero lainnya yang mengalami nasib yang sama.
Nah, film superhero apa saja yang eksistensinya mulai terlupakan karena gagal?
1. Captain America (1990)
Captain America: The First Avenger (2011) menjadi film solo pertama Captain America di MCU. Namun, tahukah kalian bahwa 21 tahun sebelum Captain America: The First Avenger dirilis, sebenarnya ada film Captain America lainnya yang diproduksi oleh 21st Century Film Corporation. Di film ini, Captain America diperankan oleh aktor yang bernama Matt Salinger.
Disutradarai oleh Albert Pyun, film Captain America juga menampilkan bagaimana proses Steve Rogers menjadi Captain America pada Perang Dunia II untuk menghadapi Red Skull. Selama pertempurannya melawan Red Skull, Captain America mengalami kecelakaan dan membeku di Alaska. 50 tahun kemudian, tubuh Captain America ditemukan dan superhero tersebut ikut dalam misi untuk menyelamatkan presiden.
Salah satu hal yang membuat Captain America kurang populer adalah karena film ini enggak dirilis di bioskop. Captain America langsung dirilis dalam bentuk VHS, LaserDisc, dan DVD. Selain itu, film ini juga dianggap kurang memuaskan, dari segi naskah, penyutradaraan, hingga akting para aktornya. Enggak heran bahwa Captain America hanya mendapatkan skor 13% di Rotten Tomatoes.
2. Howard the Duck (1986)
Film live action Marvel yang pertama kali adalah Captain America (1944). Namun setelah itu, Marvel sama sekali enggak merilis film live action selama 42 tahun. Lalu pada 1986, Lucasfilm akhirnya merilis film live action Marvel kedua, yaitu Howard the Duck. Pendiri Lucasfilm, yaitu Geroge Lucas, memilih Howard the Duck dibandingkan superhero Marvel lainnya karena dia menganggap komiknya sangat lucu, namun tetap ada unsur noir.
Howard the Duck berkisah tentang alien berbentuk seperti bebek yang berasal dari planet Duckworld. Akibat kejadian yang enggak terduga, Howard terlempar ke luar angkasa dan akhirnya mendarat di Bumi. Sesampainya di Bumi, Howard bertemu dengan seorang cewek bernama Beverly Switzler dan akhirnya malah berpartisipasi sebagai kru bandnya Beverly.
Film Marvel kedua ini ternyata enggak disambut dengan baik. Dengan bujet 37 juta dolar (sekitar Rp535 miliar), Howard the Duck hanya mendapatkan pemasukan sebanyak 38 juta dolar (sekitar Rp594 juta miliar). Saking jeleknya, Howard the Duck mendapatkan empat penghargaan dari Razzie Awards 1987, yaitu “Worst Screenplay”, “Worst New Star”, “Worst Visual Effects”, dan “Worst Picture”. Ditambah lagi, film ini hanya mendapatkan skor 13% di Rotten Tomatoes.
3. The Spirit (2008)
Penggemar komik superhero pastinya enggak asing dengan salah satu komikus ternama yang bernama Frank Miller. Dia adalah sosok yang menciptakan Elektra dan sosok yang membuat komik The Dark Knight Returns. Namun, tahukah kalian bahwa Miller ternyata pernah menyutradarai film, salah satunya adalah The Spirit.
The Spirit merupakan film adaptasi komik setrip yang berjudul sama. Film ini berkisah tentang seorang polisi muda bernama Denny Colt yang terbunuh saat bekerja. Dengan cara misterius, Denny kemudian bangkit dan beraksi sebagai penegak keadilan bertopeng. Menariknya lagi, The Spirit dibintangi deretan aktor ternama, di antaranya Samuel L. Jackson, Scarlett Johansson, dan Eva Mendes.
Walau dibintangi deretan aktor ternama dan punya visual yang unik, The Spirit nyatanya gagal menarik minat banyak penonton. Dengan bujet 60 juta dolar (sekitar Rp865 miliar), The Spirit rugi besar dengan pendapatan 40 juta dolar (sekitar Rp577 miliar). Selain itu, film ini hanya mendapatkan skor 14% di Rotten Tomatoes.
4. Turbo: A Power Rangers Movie (1997)
Kalian yang lahir atau tumbuh di era 1990-an pastinya enggak asing dengan Power Rangers. Selain hadir dalam bentuk serial, Power Rangers juga pernah dibuatkan tiga film, salah satunya adalah Turbo: A Power Rangers Movie. Film ini merupakan sekuel dari film pertama Power Rangers, yaitu Mighty Morphin Power Rangers: The Movie (1995).
Turbo: A Power Rangers Movie berlatar waktu setelah kejadian di serial Power Rangers Zeo. Film ini bisa dibilang sebagai pengenalan pemeran dan karakter baru untuk serial Power Rangers Turbo. Turbo: A Power Rangers Movie bisa dibilang cukup unik karena film ini memperkenalkan seorang anak berusia 12 tahun menjadi salah satu anggota Power Rangers Turbo.
Beberapa anggota Might Morphin Power Rangers sebenarnya muncul di film ini. Namun, hal tersebut ternyata enggak berhasil membuat penonton terkesan. Para aktornya sebenarnya telah memberikan akting terbaik mereka, sayangnya enggak didukung dengan alur cerita dan dialognya. Alhasil, Turbo: A Power Rangers Movie hanya mendapatkan skor 15% di Rotten Tomatoes.
5. Underdog (2007)
Sebelum memiliki MCU, Disney cukup sering membuat film superhero, salah satunya adalah Underdog. Alih-alih manusia, Underdog menghadirkan superhero dalam bentuk anjing jenis beagle. Sebagai informasi, Underdog merupakan film yang diadaptasi dari serial kartun berjudul sama yang ditayangkan pada era 1960-an.
Underdog berkisah tentang seekor anjing beagle yang sempat melakukan kesalahan saat bergabung dengan tim penjinak bom. Merasa malu, anjing tersebut kemudian pergi meninggalkan timnya, hingga dia ditangkap oleh ilmuwan jahat. Saat berusaha kabur, anjing tersebut kemudian terpapar berbagai bahan kimia dan membuatnya memiliki kekuatan super.
Dengan bujet 25 juta dolar (sekitar Rp361 miliar), Underdog bisa dibilang cukup untung dengan pendapatan 66 juta dolar (sekitar Rp952 miliar). Sayangnya, film ini sama sekali enggak menawarkan sesuatu yang berkesan dan mudah terlupakan. Buktinya, Underdog hanya mendapatkan skor 16% di Rotten Tomatoes.
6. The League of Extraordinary Gentleman (2003)
Sean Connery dikenal sebagai aktor pertama yang memerankan James Bond. Setelah pensiun memerankan Bond, Connery tampil di banyak film, salah satunya adalah film superhero bertema dieselpunk yang berjudul The League of Extraordinary Gentleman. Film tersebut ternyata diadaptasi dari komik berjudul sama.
Demi bisa mendapatkan Connery sebagai pemeran utama The League of Extraordinary Gentleman, 20th Century Fox sampai harus menggaji Connery sebanyak 17 juta dolar (sekitar Rp246 miliar). Akibatnya, sutradara Stephen Norrington enggak bisa menarik aktor ternama lainnya untuk membintangi film ini. Ditambah lagi, Norrington ternyata sering berselisih paham dengan Connery selama proses syuting.
Dengan bujet 78 juta dolar (sekitar Rp1,1 triliun), The League of Extraordinary Gentleman bisa dibilang cukup untung dengan pendapatan 180 juta dolar (sekitar Rp2,5 triliun). Premis film ini sebenarnya dianggap cukup potensial, sayangnya enggak tereksekusi dengan baik. Enggak heran bahwa film ini hanya mendapatkan skor 17% di Rotten Tomatoes.
7. Ghost Rider: Spirit of Vengeance (2011)
Film pertama Ghost Rider (2007) memang dikritik habis-habisan. Namun, film tersebut bisa dibilang cukup sukses. Alhasil, Sony Pictures cukup percaya diri merilis sekuelnya yang diberi judul Ghost Rider: Spirit of Vengeance. Nicolas Cage pun kembali lagi untuk memerankan Johnny Blaze di sekuelnya.
Di Ghost Rider: Spirit of Vengeance, Johnny kali ini berhadapan dengan villain bernama Blackout. Namun, tim produksi film ini memutuskan untuk membuat Blackout versi film punya kekuatan yang berbeda dengan Blackout versi komik. Di film ini, Johnny berusaha menyelamatkan seorang anak bernama Danny Ketch yang terjebak dalam konspirasi iblis.
Seperti film pertamanya, Ghost Rider: Spirit of Vengeance kembali sukses secara pendapatan. Dengan bujet 57 juta dolar (sekitar Rp822 miliar), film ini memperoleh pendapatan sebanyak 133 juta dolar (sekitar Rp1,9 triliun). Namun, film keduanya malah lebih banyak mendapatkan kritikan dari film pertamanya. Ghost Rider: Spirit of Vengeance bahkan hanya mendapatkan skor 18% di Rotten Tomatoes.
***
Itulah deretan film superhero yang eksistensinya terlupakan begitu saja karena kegagalannya. Di antara ketujuh film di atas, manakah yang kalian telah tonton dan sebenarnya kalian cukup menikmati filmnya?