7 Rekomendasi Film dengan Skor 100%, Apa Kelebihannya?

Rekomendasi film ini mendapatkan skor 100% dari para kritikus Rotten Tomatoes. Padahal, sebagian kurang populer. Apa kelebihannya?


Memang enggak ada karya yang sempurna, tetapi hal itu mungkin enggak berlaku di dalam platform Rotten Tomatoes. Yap, salah satu platform terbesar penilaian film ini mencatatkan skor 100% pada beberapa jenis film. Yang terbaru adalah Escape from Mogadishu (2021), film Korea terbaru yang dapat skor 100% di platform ini.

Di RottenTomatoes, terdapat dua jenis penilaian. Yang pertama adalah Tomatometer, penilaian dari para kritikus film. Yang kedua, penilaian dari khalayak atau Audience Score. Nah, skor 100% ini biasanya terjadi dalam Tomatometer, yang notabene lebih objektif dan terstruktur daripada penilaian penonton biasa.

Suka atau enggak suka sama sebuah film, itu masalah selera. Namun, penilaian 100% di Rotten Tomatoes ini membuktikan bahwa ditinjau dari berbagai teori dan aspek sinema, film-film ini memenuhi kualifikasi sebagai film yang berkualitas. Mana aja film yang sempurna di Rotten Tomatoes dan apa alasannya?

Rekomendasi Film dengan Skor 100% di Rotten Tomatoes, Apa Kelebihannya?

1. Battleship Potemkin (1925)

Rekomendasi Film dengan Skor 100% di Rotten Tomatoes, Apa Kelebihannya?
Rekomendasi Film dengan Skor 100% di Rotten Tomatoes, Apa Kelebihannya? Via Istimewa.

Kalau kamu mau mendapatkan pengalaman menonton film yang unik, coba, deh, cari Battleship Potemkin di Internet. Film ini merupakan film bisu besutan Uni Soviet!

Perlu dipahami bahwa Battleship Potemkin diambil dari kisah nyata, tetapi merupakan film propaganda. Sudah menjadi rahasia umum bahwa film propaganda biasanya memang dibuat seniat mungkin oleh sineas dan dengan aktor-aktor berkualitas.

Mengambil latar pada 1905, film ini ingin meyakinkan para penonton mengenai betapa buruknya rezim Tsar. Idenya berasal dari kisah nyata pada saat kru kapal Potemkin memberontak. Pemberontakan itu didasarkan pada kesewenang-wenangan dari pihak atas, seperti makanan kurang layak dan kekerasan. Nah, perlawanan itu kemudian menginspirasi rakyat yang pada akhirnya membuat pembantaian Odessa meletus.

Dibagi dalam beberapa babak, ini mungkin film yang “aneh” untuk penonton zaman sekarang. Namun, ketika terlarut ke dalamnya, kamu pun akan bisa merasakan betapa kejamnya pemerintahan Tsar –terlepas dari apakah rezim berikutnya lebih baik atau enggak–.

 

2. 12 Angry Men (1957)

Rekomendasi Film dengan Skor 100% di Rotten Tomatoes, Apa Kelebihannya?
Rekomendasi Film dengan Skor 100% di Rotten Tomatoes, Apa Kelebihannya? Via Istimewa.

Layaknya Before Sunrise, mungkin bakalan ada beberapa penonton yang dilanda oleh rasa jenuh pada saat menonton 12 Angry Men. Pasalnya, kekuatan dari film yang satu ini terletak pada bagian dialognya.

Film 12 Angry Men mengambil cerita mengenai 12 warga sipil yang menjadi juri di dalam sebuah persidangan. Terdakwa pada saat itu adalah seorang remaja yang membunuh ayahnya.

Nah, di antara 12 orang yang menjadi juri, hanya satu yang mengatakan bahwa pelaku enggak bersalah. Jadi, timbul perdebatan di dalam ruangan dan keputusan enggak kunjung didapatkan.

Semua juri ngotot dengan pendapatnya dan pada prosesnya, semuanya marah. Saat melihat film ini, kita pun mempertanyakan apakah sistem juri itu benar-benar adil dan objektif? Mengingat para warga sipil ini mengambil keputusan enggak selalu berdasarkan pasal-pasal dan seringkali berdasarkan pengalaman dan sentimen pribadi.

 

3. Before Sunrise (1995)

Rekomendasi Film dengan Skor 100% di Rotten Tomatoes, Apa Kelebihannya?
Rekomendasi Film dengan Skor 100% di Rotten Tomatoes, Apa Kelebihannya? Via Istimewa.

Membosankan. Beberapa orang yang kurang suka dengan bobot dialog yang besar pada film drama ini berpotensi mengatakan hal itu saat menonton Before Sunrise. Film Hollywood ini berkisah tentang pertemuan antara seorang pria dari Amerika, Jesse, dengan seorang perempuan Prancis, Celine. Sebelum kembali ke Amerika Serikat,

Jesse dan Celine memutuskan buat menghabiskan sisa waktunya bersama, mengobrol dan menyusuri kota.

Konsepnya memang sederhana banget. Yang bikin film ini dianggap sempurna oleh para kritikus adalah bagaimana obrolan Celine dan Jesse bisa begitu natural, bagaimana rasa tertarik di antara mereka berdua digambarkan secara wajar, tetapi tetap berbobot. Selain itu, sinematografinya pun juga bagus, memperindah latar kota yang memang sudah cantik.

 

4. Deliver Us from Evil (2006)

Rekomendasi Film dengan Skor 100%
Rekomendasi Film dengan Skor 100% Via Istimewa.

Menggunakan konsep dokumenter, Deliver Us from Evil menyorot kasus terpidana pedofil Oliver Grady yang merupakan seorang pendeta di California utara. Ia diduga menganiaya anak-anak di parokinya, dan sepertinya hal itu sepengetahuan atasannya di keuskupan.

Amy Berg selaku sutradara film ini melacak O’Grady di Irlandia, di mana dia hidup bebas di bawah perlindungan gereja. Hal ini tentu memb­uat publik geram.

Apa yang menarik dari dokumenter ini? Yang pertama adalah isu yang sangat menghebohkan. Lembaga agama seharusnya bisa menjadi penjaga etika dan moral, tetapi justru malah melakukan hal yang sangat hina dan merendahkan martabat manusia.

Kedua, bagaimana dokumenter ini bisa mengupas masalah secara mendalam dari berbagai sisi, termasuk dari sisi pelaku. Inilah alasan kenapa ia mendapatkan skor sempurna 100% dari para kritikus di Rotten Tomatoes. Film ini mampu menyajikan lebih dari sekadar seni: ia mengungkap realita.

 

5. Still Walking (2008)

Still Walking (2008)
Still Walking (2008) Via Istimewa.

Suka dengan konflik keluarga kayak perbedaan idealisme orang tua-anak dan sinematografi minimalis nan sunyi khas Jepang yang mengaduk hati? Inilah rekomendasi film 100% Rotten Tomatoes yang cocok buat kamu.

Still Walking bercerita tentang seorang ayah yang kecewa karena anak keduanya enggak mengikuti jejaknya sebagai seorang dokter. Di sisi lain, sang anak juga kesal karena ayahnya memaksa ia untuk menjadi seorang dokter. Mereka menyayangi satu sama lain, tetapi rasa sayang itu salah karena tercampur sama ego pribadi dan perbedaan generasi.

Bagaimana hubungan ayah dan anak ini berjalan adalah hal yang menarik dari film ini. Alih-alih digambarkan secara berlebihan, jalinan hubungan mereka berdua berjalan secara alamiah dan bikin kamu menyadari satu hal: hidup itu singkat, nikmati waktu bersama orang terdekat.

Satu hal yang mungkin kurang disukai penonton pada saat menyaksikan film ini adalah ritme film yang lamban. Namun, jika kamu fokus pada alur cerita sejak awal, kamu pasti akan terbawa sama ceritanya. Justru, alur lambat ini sengaja dipakai supaya penonton bisa terbawa sama suasana yang disajikan.

 

6. The Age of Shadow (2016)

The Age of Shadow (2016)
The Age of Shadow (2016) Via Istimewa.

The Age of Shadow memang bukan film drama Korea Selatan biasa. Terinspirasi dari sejarah nyata pendudukan Jepang di Korea tahun 1920, film ini berkisah tentang Lee Jeong-chul (Song Kang-ho), mantan anggota gerakan kemerdekaan Korea–The Righteous Brotherhood–yang sekarang menjadi perwira polisi Jepang.

Suatu hari, ia mendapatkan tugas buat menyelidiki kelompok gerakan kemerdekaan Korea itu. Dalam proses penyelidikan, ia pun mulai bimbang, antara memilih setia pada pekerjaannya, atau untuk mendukung gerakan yang bakalan memberikan pengaruh besar.

Konflik semacam ini kerap terjadi pada negara-negara yang dijajah. Beberapa orang di negara yang dijajah bergabung ke pihak penjajah, tetapi kemudian mempertanyakan eksistensi dan tujuannya. The Age of Shadow mampu menceritakan kegalauan Lee Jeong-chul dengan menarik dan enggak membosankan. Ditambah, aktor Korea bertalenta, seperti Gong Yoo, Han Ji-min, dan Uhm Tae-goo juga membuat Audience Score film ini sebesar 83%.

 

7. Escape from Mogadishu (2021)

Escape from Mogadishu (2021)
Escape from Mogadishu (2021) Via Istimewa.

Film Escape from Mogadishu sempat trending di Twitter di saat momen bioskop buka di Indonesia. Nyatanya, film Korea ini dapat skor 100% Rotten Tomatoes yang mengejutkan sebagian orang. Tak heran, film ini jadi salah satu incaran saat bioskop buka mulai 16 September.

Beberapa kritikus menyebutkan film ini adalah dramatisasi menarik dari peristiwa nyata pelarian hidup dan mati yang melibatkan para diplomat dalam misi Korea Selatan dan Utara di Mogadishu, Somalia, selama perang saudara pada 1991. Hal itu menjadikan film ini sebagai salah satu film aksi terbaik 2021.

Selain itu, kritikus dari Deadline juga menganggap bahwa film kisah nyata ini sajikan sinematik yang alami. Baginya, film thriller ini juga memadukan aksi dengan humor yang menyenangkan penonton. Nah, apakah kamu salah satu yang tertarik nonton Escape from Mogadishu?

***

Kalau menurut kamu selaku penonton, apakah film-film di atas layak mendapatkan nilai sempurna? Ataukah, menurut kamu film-film itu cuma bagus saat dianalisis, tetapi enggak bikin nyaman saat ditonton?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.