7 Film yang Membuktikan bahwa Hollywood Butuh Penonton Tiongkok

– Film Hollywood berikut ini malah lebih laris di Tiongkok daripada di Amerika Serikat.
– Ada dua film live action game yang Box Office-nya diselamatkan oleh Tiongkok!


Banyak hal mengejutkan terjadi di industri perfilman selama pandemi setahun belakangan ini. Mulai dari bioskop yang harus ditutup berbulan-bulan, banyak perubahan jadwal rilis film, hingga film Tiongkok yang berhasil mengalahkan rekor film Hollywood. Paling terbaru, film Tiongkok yang berjudul Detective Chinatown 3 (2021) berhasil memecahkan rekor Avengers: Endgame (2019) sebagai film dengan pendapatan opening weekend terbesar di satu negara.

Sebagai negara dengan populasi terbesar di dunia, Tiongkok tentunya menjadi pasar sinema yang sangat menjanjikan. Dilansir The Hollywood Reporter, Tiongkok bahkan menjadi pasar sinema terbesar kedua setelah Amerika Serikat. Enggak hanya menjanjikan bagi industri perfilman Tiongkok itu sendiri, Tiongkok juga menjadi pasar yang menjanjikan buat Hollywood.

Bukan rahasia lagi bahwa enggak semua film Hollywood bisa sukses di negara asalnya, yaitu Amerika Serikat. Namun ketika dirilis di Tiongkok, film Hollywood tersebut malah memperoleh pendapatan Tiongkok yang jauh lebih besar dari pendapatan Amerika Serikat. Itulah sebabnya, Hollywood ternyata butuh Tiongkok untuk menyelamatkan Box Office film yang kurang sukses di Amerika Serikat.

Nah, film Hollywood apa saja yang membuktikan bahwa Hollywood ternyata butuh penonton Tiongkok untuk mendongkrak pendapatan?

1. Transformers: Age of Extinction (2014)

Transformers: Age of Extinction.
Transformers: Age of Extinction. Via Istimewa.

Transformers bisa dibilang sebagai salah satu waralaba film yang cukup diminati. Mengangkat kisah tentang Sam Witwicky, tiga film pertama Transformers ternyata sangat diminati oleh penonton Amerika Serikat. Buktinya ketiga film pertama Transformers berhasil mendapatkan 300—400 juta dolar (sekitar Rp4,3—Rp5,7 triliun) hanya di Amerika Serikat saja.

Namun begitu Paramount Pictures memutuskan untuk mengganti karakter utama di Transformers: Age of Extinction, minat penonton Amerika Serikat terhadap Transformers mulai menurun. Film keempat Transformers tersebut hanya mendapatkan 246 juta dolar (sekitar Rp3,5 triliun) di Amerika Serikat. Pendapatan besar yang didapatkan oleh Transformers: Age of Extinction malah berasal dari pasar internasional.

Di antara semua pasar internasional, Tiongkok ternyata yang punya andil besar dalam kesuksesan Transformers: Age of Extinction. Hanya di Tiongkok saja, film ini memperoleh pendapatan sebanyak 301 juta dolar (sekitar Rp4,3 triliun). Sekuelnya, yaitu Transformers: The Last Knight, juga mengalami hal yang sama. Tiongkok kembali memberikan pendapatan terbanyak untuk film kelimanya Transformers.

2. The Fate of the Furious (2017)

Film Hollywood yang Buktikan bahwa Hollywood Butuh Tiongkok
Film Hollywood yang Buktikan bahwa Hollywood Butuh Tiongkok Via Istimewa.

Kepergian Paul Walker nyatanya enggak menghentikan Universal Pictures untuk terus mengembangkan cerita Fast & Furious. Tanpa kehadiran Walker dan karakternya, yaitu Brian O’Conner, Universal Pictures merilis film kedelapan Fast & Furious yang diberi judul The Fate of the Furious. Sayangnya, penonton Amerika Serikat tampaknya mulai kurang antusias dengan film tersebut.

The Fate of the Furious hanya memperoleh pendapatan sebanyak 227 juta dolar (sekitar Rp3,2 triliun) di Amerika Serikat. Di sisi lain, pasar internasional memberikan pendapatan fantastis, yaitu 1,01 miliar dolar (sekitar Rp14,4 triliun). Di antara semua negara, Tiongkok yang memberikan pemasukan paling banyak, yaitu 393 juta dolar (sekitar Rp5,6 triliun).

Hal ini ternyata pernah terjadi di film sebelumnya, yaitu Furious 7 (2015). Film ketujuh Fast & Furious mendapatkan 354 juta dolar (sekitar Rp5,07 triliun) di Amerika Serikat. Sedangkan di Tiongkok, film ini mendapatkan pemasukan lebih banyak, yaitu 391 juta dolar (sekitar Rp5,6 triliun).

3. Terminator Genisys (2015)

Film Hollywood yang Buktikan bahwa Hollywood Butuh Tiongkok
Film Hollywood yang Buktikan bahwa Hollywood Butuh Tiongkok Via Istimewa.

Setelah kegagalan Terminator Salvation (2009), Paramount Pictures memutuskan untuk me-reboot waralaba Terminator dengan merilis Terminator Genisys. Film yang disutradarai oleh Alan Taylor ini berada di timeline yang berbeda yang mana Sarah Connor malah dibesarkan oleh Terminator yang telah diprogram ulang.

Konsep cerita baru yang ditampilkan oleh Terminator Genisys ternyata enggak berhasil menarik perhatian para penonton Amerika Serikat. Film ini hanya mendapatkan pendapatan sebanyak 90 juta dolar (sekitar Rp1,2 triliun) di Amerika Serikat. Pendapatan terbesar film ini didapatkan dari pasar internasional sebanyak 351 juta dolar (sekitar Rp5,02 triliun).

Di antara semua negara, Tiongkok yang menjadi penyumbang pendapatan terbesar untuk Terminator Genisys. Dari penonton Tiongkok saja, film ini mendapatkan pendapatan sebanyak 114 juta dolar (sekitar Rp1,6 triliun).

4. XXX: Return of Xander Cage (2017)

Film Hollywood yang Buktikan bahwa Hollywood Butuh Tiongkok
Film Hollywood yang Buktikan bahwa Hollywood Butuh Tiongkok Via Istimewa.

12 tahun setelah perilisan XXX: State of the Union (2005), Vin Diesel kembali lagi memerankan Xander Cage di sekuelnya yang berjudul XXX: Return of Xander Cage. Sempat dikira tewas di awal film XXX: State of the Union, Xander akhirnya diketahui masih hidup dan sengaja memalsukan kematiannya. CIA kemudian meyakinkannya untuk bertugas kembali.

Kembalinya Diesel di waralaba XXX ternyata sama sekali enggak menarik buat penonton Amerika Serikat. Buktinya, XXX: Return of Xander Cage hanya mendapatkan pemasukan sebanyak 45 juta dolar (sekitar Rp645 miliar) di Amerika Serikat. Di sisi lain, pasar internasional ternyata lebih tertarik dengan kembalinya Diesel di XXX.

Seperti ketiga film yang telah disebutkan di atas, penonton Tiongkok lah yang memberikan kontribusi paling besar atas pendapatan yang diterima oleh XXX: Return of Xander Cage. Hanya di Tiongkok, film ini memperoleh pendapatan sebanyak 165 juta dolar (sekitar Rp2,3 triliun)!

5. Warcraft (2016)

Film Hollywood yang Buktikan bahwa Hollywood Butuh Tiongkok
Film Hollywood yang Buktikan bahwa Hollywood Butuh Tiongkok Via Istimewa.

Siapa yang pernah atau masih main game Warcraft? Nah, tahukah kalian bahwa game tersebut telah diadaptasi menjadi film live action? Bukan rahasia lagi bahwa Hollywood telah berulang kali gagal dalam menggarap film live action dari game. Sayangnya, Warcraft juga menjadi salah satu film live action game yang gagal menyenangkan kritikus maupun penggemar gamenya.

Saking mengecewakannya, Warcraft hanya mendapatkan pemasukan sebanyak 48 juta dolar (sekitar Rp688 miliar) di Amerika Serikat. Film live action ini ternyata lebih disambut dengan baik oleh penonton di luar Amerika Serikat. Yang cukup mengejutkan, Warcraft ternyata paling diminati oleh para penonton Tiongkok.

Pendapatan Warcraft di Tiongkok ternyata berkali-kali lipat banyaknya dari pendapatannya di Amerika Serikat. Saking menariknya bagi penonton Tiongkok, Warcraft bahkan sampai memperoleh 226 juta dolar (sekitar Rp3,2 triliun) di negara tersebut.

6. Resident Evil: The Final Chapter (2016)

Film Hollywood yang Buktikan bahwa Hollywood Butuh Tiongkok
Film Hollywood yang Buktikan bahwa Hollywood Butuh Tiongkok Via Istimewa.

Seri film Resident Evil akhirnya ditutup lewat film keenamnya yang diberi judul Resident Evil: The Final Chapter. Seperti seri film Resident Evil sebelumnya, film keenamnya ini juga mendapatkan penilaian yang kurang memuaskan dari kritikus maupun penggemar gamenya. Enggak heran film ini enggak terlalu sukses di Amerika Serikat.

Yap, Resident Evil: The Final Chapter hanya mendapatkan pemasukan sebanyak 27 juta dolar (sekitar Rp387 miliar) di Amerika Serikat. Lagi-lagi, pasar internasional yang ternyata memberikan sambutan yang baik kepada film garapan Paul W. S. Anderson ini. Dari pasar internasional, Resident Evil: The Final Chapter mendapatkan 286 juta dolar (sekitar Rp4,09 triliun).

Namun kalau bukan karena penonton Tiongkok, Resident Evil: The Final Chapter mungkin bakal merugi. Bagaimana enggak? Film ini mendapatkan 160 juta dolar (sekitar Rp2,2 triliun) dari penonton Tiongkok!

7. Now You See Me 2 (2016)

Film dengan Penonton Terbanyak di Tiongkok
Film dengan Penonton Terbanyak di Tiongkok Via Istimewa.

Kesuksesan Now You See Me (2013) membuat Lionsgate percaya diri untuk mengembangkan sekuelnya yang diberi judul Now You See Me 2. Film pertamanya berhasil menarik perhatian penonton Amerika Serikat. Sayangnya, penonton Amerika Serikat tampaknya enggak begitu antusias dengan jalan cerita Now You See Me 2.

Now You See Me 2 hanya mendapatkan pemasukan sebanyak 66 juta dolar (sekitar Rp947 miliar) di Amerika Serikat. Keuntungan terbesar film ini ternyata paling banyak diberikan oleh pasar internasional, yaitu 270 juta dolar (sekitar Rp3,8 triliun). Di antara semua negara, Tiongkok lah yang memberikan pemasukan terbesar untuk Now You See Me 2, yaitu 98 juta dolar (sekitar Rp1,3 triliun).

***

Itulah deretan film Hollywood yang membuktikan bahwa Hollywood ternyata membutuhkan penonton Tiongkok untuk menyelamatkan Box Office mereka. Di antara ketujuh film di atas, manakah yang menjadi favorit kalian?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.