Deretan film Indonesia ini harus kena sensor LSF karena elemen kontroversial. Salah satu film ini bahkan ada yang dilarang tayang karena tak lolos sensor.
Lembaga Sensor Film (LSF) Indonesia kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial Tanah Air pada paruh pertama 2021 ini. Pasalnya, lembaga tersebut melakukan pemotongan adegan besar-besaran terhadap film Mortal Kombat (2021) yang telah dinanti penggemar game-nya. Hasilnya, akun media sosial dari LSF pun diserang habis-habisan oleh netizen Tanah Air.
Ini bukanlah pertama kalinya sebuah film tersandung masalah sensor. Bahkan, masalah tersebut juga dialami oleh sejumlah film yang diproduksi oleh sineas Tanah Air. Tak cuma itu, sejumlah film Indonesia tersebut juga terpaksa mengalami pergantian judul hingga batal tayang di bioskop akibat cari gara-gara dengan LSF.
Penasaran apa saja film Indonesia yang pernah terkena masalah sensor abis-abisan hingga dilarang tayang? Langsung saja kalian simak pembahasannya di bawah ini!
1. Buruan Cium Gue (2004)
Sesuai dengan judulnya, premis dari film Indonesia yang diproduksi oleh Raam Punjabi ini mengisahkan sepasang kekasih bernama Desi (Masayu Anastasya) dan Ardi (Hengky Kurniawan). Desi yang telah berkencan dengan Ardi selama dua tahun pun memiliki keinginan untuk bercumbu dengan sang cowok sebagai pengalaman ciuman pertamanya. Pada akhir filmnya, obsesi Desi tersebut pun akhirnya terwujud.
Dari judul serta jalan cerita filmnya, mungkin kalian sudah bisa sedikit menebak mengapa Buruan Cium Gue terkena masalah dengan LSF. Yap, hal ini karena beberapa tokoh masyarakat sempat mendatangi kantor LSF setelah film tersebut dirilis di bioskop. Mereka beranggapan kalau film tersebut akan memberikan contoh buruk di kalangan remaja yang tak sesuai ajaran agama.
LSF pun awalnya membuat pembelaan bahwa film itu sudah mengalami penyensoran sebelum tayang di bioskop. Namun, untuk mencegah amarah dan protes lebih lanjut dari masyakarat serta lembaga agama lainnya, LSF akhirnya meminta produser Buruan Cium Gue untuk menarik filmnya dari peredaran. Akhirnya, film tersebut pun benar-benar ditarik dari bioskop meski baru tayang beberapa hari.
2. Pocong (2006)
Buat kalian yang suka dengan film horor Indonesia, mungkin sudah enggak asing lagi dengan film Pocong 2 (2006) yang cukup terkenal pada tahun perilisannya. Namun, tahukah kalian bahwa film yang naskahnya ditulis oleh Monty Tiwa itu enggak pernah punya film pertamanya? Yap, nyatanya hal ini benar karena film Pocong dicekal meskipun telah menyelesaikan proses produksi pada 2005.
Faktor yang membuat film pertamanya dilarang tayang adalah karena adegannya yang terlalu mengerikan serta vulgar. Mulai dari momen kekerasan saat kerusuhan Mei 1998 yang ditakutkan membuka luka lama penonton hingga adegan pemerkosaan yang ditampilkan secara brutal.
Rudi Soedjarwo selaku sutradaranya pun mengatakan bahwa mustahil untuk merevisi naskahnya atau menghapus adegan tersebut hanya untuk ditayangkan di bioskop. Sebab, sejumlah momen yang terkena masalah dengan LSF tersebut merupakan elemen yang penting bagi plot filmnya. Akhirnya, mereka pun merelekan film pertamanya dan berfokus untuk mempercepat proses produksi dari film Pocong 2.
3. Hantu Puncak Datang Bulan (2010)
Hantu Puncak Datang Bulan mungkin bisa dibilang salah satu film Indonesia yang paling kontroversial sepanjang 2010. Pasalnya, film ini mengundang amarah yang berujung pencekalan oleh sejumlah organisasi masyarakat. Alasannya pun simpel, yaitu karena film ini berbau seksual dan menjual sensualitas Andi Soraya selaku pemeran utamanya meski bergenre horor.
Menariknya, adegan yang diprotes tersebut baru sekadar yang muncul dalam versi trailer filmnya saja. Akibatnya, LSF memanggil tim produksi dari film horor tersebut dan memperingatkan untuk tidak menayangkan adegan yang belum disensor LSF meski untuk disebar demi kepentingan promosi di internet.
LSF pun kemudian memberi pernyataan bahwa film ini telah mengalami penyensoran adegan sebanyak 100 meter rol film untuk yang ditayangkan di bioskop. Lalu, mereka juga menjanjikan bahwa sejumlah adegan erotis di trailernya yang menjadi masalah enggak akan ada pada versi bioskop. Tak cuma itu, karena kerap kena kontroversi, film ini akhirnya diganti judulnya menjadi Dendam Pocong Mupeng.
4. Prison and Paradise (2010)
Berbeda dengan sejumlah film Indonesia yang ada pada daftar ini, alasan Prison and Paradise tersandung masalah dengan LSF bukan karena adanya adegan erotis atau brutal. Namun, film dokumenter garapan Daniel Rudi Haryanto ini ditakutkan memberi pengaruh negatif terhadap generasi muda karena banyaknya dialog berbau propaganda yang menyesatkan di dalamnya.
Hal ini pun sebenarnya enggak terlalu mengherankan. Soalnya, Prison and Paradise adalah dokumenter tentang tragedi Bom Bali yang lebih berfokus pada sisi kelompok teroris yang terlibat pada insiden tersebut. Akibatnya, pihak LSF pun akhirnya memberikan surat tidak lolos sensor terhadap film tersebut sehingga dilarang beredar di sejumlah bioskop Indonesia.
Menariknya, Prison and Paradise sempat meraih nominasi sebagai “Film Dokumenter Panjang Terbaik” di Piala Citra 2011. Hal ini karena tim produksi film tersebut telah lebih dahulu mengajukan filmnya untuk berkompetisi di Piala Citra sebelum adanya surat lolos sensor oleh LSF. Namun, setelah dinyatakan tak lolos sensor oleh LSF, film tersebut pun akhirnya ditarik dari ajang Piala Citra.
5. Arwah Goyang Jupe-Depe (2011)
Dari judulnya, kalian pasti sudah bisa menebak siapa yang menjadi bintang utama dari film Indonesia ini. Yap, Julia Perez dan juga Dewi Persik. Film horor ini pun awalnya mengusung judul Arwah Goyang Karawang dan sempat ramai diperbincangkan pada tahun perilisannya. Namun, alasan film ini menjadi bahan perbincangan bukan karena kualitasnya yang baik, melainkan kontroversi yang dialami kedua pemainnya.
Tim produksi diminta untuk mengubah judul filmnya menjadi Arwah Goyang Jupe-Depe. Hal ini karena LSF kabarnya didatangi oleh kelompok masyarakat dari Karawang yang protes terkait film tersebut. Mereka beranggapan kalau film yang kontroversial tersebut akan memberikan citra buruk terhadap wilayah tersebut.
Agar enggak kena masalah lebih lanjut dan dilarang tayang, tim produksi pun akhirnya mengubah judul film. Meski begitu, mereka menegaskan bahwa kata “Karawang” yang ada di judul awalnya enggak ada maksud untuk menjelekkan wilayah tersebut.
***
Nah, itulah sejumlah film Indonesia kontroversial yang pernah tersandung masalah dengan LSF. Dari sejumlah film tersebut, manakah yang enggak kalian sangka terlibat masalah dengan LSF? Share pendapat kalian di bawah dan ikuti terus KINCIR untuk artikel menarik seputar film lainnya, ya!