Info 
Film horor Indonesia ini mengangkat budaya lokal di Tanah Air dengan berbagai mitos-mitos yang mistis dan menyeramkan.
Salah satu daya tarik film horor biasanya yang diadaptasi atau berdasarkan kisah nyata dan legenda urban. Seperti di Indonesia, tak heran jika film horornya banyak yang menyoroti budaya mistis atau alam gaib yang populer di tengah masyarakat. Mulai dari santet, arwah penasaran, hingga tarian mistis.
Sebagian besar diambil dari cerita rakyat turun-temurun yang sampai saat ini masih dipercaya. Banyaknya kisah mistis mitos-mitos Indonesia membuat filmmaker tertarik menyajikannya di layar lebar. Apa saja? Simak di bawah ini.
Film Horor tentang Kisah Mistis Mitos di Indonesia
1. Satu Suro (2019)
Film Satu Suro bercerita tentang pasangan muda yang diteror terus-menerus oleh makhluk halus. Film horor ini mengingatkan kita dengan judul serupa, Malam Satu Suro (1988) yang dibintangi Suzanna. Meski judulnya hampir sama, kisah yang ditampilkan berbeda.
Malam Satu Suro dalam budaya Jawa dipercayai sebagai malam yang mistis dan menyeramkan, karena dianggap sebagai “hari raya” makhluk halus. Di film Anggy Umbara ini berbagai bentuk makhluk halus yang menyeramkan muncul. Bahkan bentuk yang selama ini tidak terbayangkan bisa membuat penonton menjerit.
2. Lampor: Keranda Terbang (2019)
Film Lampor: Keranda Terbang menyajikan kepercayaan masyarakat Jawa Tengah terhadap keranda terbang pencabut nyawa. Seseorang atau rumah yang dilewati keranda tersebut akan mendapat kesialan/bahaya. Makanya, ada mitos berkembang bahwa tidak boleh keluar rumah saat magrib tiba.
Kemudian, jika warga berani keluar malam hari setelah maghrib, dia bisa hilang dibawa lampor dan tidak bisa kembali. Meski bisa kembali, hidupnya tidak akan sama alias mengalami keadaan linglung bahkan stres seperti kerasukan makhluk halus.
3. Tembang Lingsir (2019)
Sesuai judulnya, film ini menceritakan kisah di balik lagu “Lingsir Wengi”, lagu tradisional Jawa yang dipercaya mampu memanggil makhluk halus. Namun, dalam film ini justru kebalikannya. Lagu tersebut digunakan untuk mengusir arwah jahat yang menyerang.
Memang, lagu “Lingsir Wengi” dulu biasa didendangkan Sunan Kalijaga setelah melakukan salat di malam hari. Dalam bahasa Jawa, judul tersebut artinya “Jelang tengah malam”. Dan sebagaimana lagu-lagu yang diciptakan oleh seorang wali atau ulama, lagu tersebut berisi doa-doa dan pujian.
4. Mangkujiwo (2020)
Mangkujiwo merupakan prekuel dari seri film Kuntilanak (2018). Film ini dianggap sebagai pembuka lore yang berkisah mengenai awal lahirnya Kuntilanak dan konspirasi kemunculannya.
Mangkujiwo menyajikan bahwa kuntilanak dan budaya kejawen yang saling berhubungan. Film ini cocok buat kamu yang menyukai seri film Kuntilanak dan yang ingin memahaminya lebih dalam, karena menampilkan beberapa benang merah dari film-film tersebut.
5. Kajeng Kliwon (2020)
Film Kajeng Kliwon membahas seputar ilmu Leak, ilmu hitam yang diwariskan secara turun temurun di Bali. Dalam budaya lokal Pulau Dewata tersebut ada Hari Kajeng Kliwon. Sebagian masyarakat Bali beranggapan bahwa pada hari tersebut para arwah akan memasuki dunia manusia.
Dalam film ini memang enggak membahas detail soal istilah tersebut. Film ini menceritakan ada pasangan muda yang akan menikah, tapi terkena imbas Hari Kajeng Kliwon. Sama seperti Mangkujiwo, film ini juga mengandung unsur ritual atau santet dan semacamnya dengan warna yang berbeda.
6. Kuyang the Movie (2021)
Film Kuyang the Movie mengangkat legenda kuyang, makhluk berwujud arwah perempuan nokturnal yang berbentuk kepala manusia dengan isi tubuh menempel tanpa kulit dan anggota badan. Arwah ini terbang di malam hari untuk mencari darah bayi ataupun darah perempuan yang telah melahirkan demi mencapai kehidupan abadi. Biasanya, Kuyang juga mengincar wanita hamil untuk mengambil anak yang ada di perutnya.
Film besutan Sonny Gumelar ini berlatar di sebuah desa terdalam di Kalimantan. Ceritanya berawal dari sepasang suami istri yang pindah ke suatu desa. Sang istri sedang hamil tujuh bulan. Kurang dari beberapa jam setelah kediaman ditempati, banyak kejadian janggal dan misterius.
7. Tarian Lengger Maut (2021)
Film bergenre horor thriller ini mengangkat salah satu budaya lokal dari Banyumas, yaitu Tarian Lengger. Dalam film thriller pertama kolaborasi Visinema Pictures dan Aenigma Pictures ini, Tarian Lengger dipercaya dapat mengusir petaka.
Ritual Tarian Lengger dipercaya sebagai satu-satunya yang dapat menghentikan petaka-petaka di suatu desa. Dalam film, tokoh Sukma sebagai calon penari lengger menjalani ritual demi mendapatkan anugerah Indang yang dipercaya dapat melindungi sang Penari Lengger beserta desanya.
***
Itulah daftar film Horor yang mengangkat budaya lokal di Indonesia. Dari daftar film Indonesia di atas, adakah film lain yang mengangkat kisah mistis budaya lokal? Bagikan di kolom komentar, ya.
