Film Ancika

Review Film Ancika: Dia yang Bersamaku Tahun 1995

Review Film Ancika: Dia yang Bersamaku Tahun 1995
Genre
  • drama
  • Romance
Actors
  • Arbani Yasiz
  • Azizi Asadel
  • Daffa Wardhana
  • Ira Wibowo
  • Mathias Muchus
Director
  • Benni Setiawan
Release Date
  • 11 January 2024
Rating
3 / 5

Setelah rilis tiga Film Dilan dari tahun 2018 hingga 2020, Pidi Baiq merilis sebuah novel berjudul Ancika: Dia yang Bersamaku Tahun 1995 pada 2021. Novel ini menjadi kelanjutan dari kisah asmara Dilan yang sebelumnya kandas bersama Milea.

Adalah seorang perempuan bernama Ancika Mehrunisa Rabu yang akhirnya berhasil membuat Dilan move on dari Milea. Nah pada tahun ini, novel Ancika mendapat giliran untuk difilmkan. Bedanya MD Picture kini yang memegang lisensi untuk menggarap Film Ancika: Dia yang Bersamaku tahun 1995. Film ini pun syuting tahun 2023 dan rilis pada 11 Januari 2024.

Review film Ancika: Dia yang Bersamaku Tahun 1995

Sinopsis film Ancika: Dia yang Bersamaku Tahun 2024

Ancika Mehrunisa Rabu adalah seorang anak SMA di Bandung, ia adalah keponakan dari Anwar yang juga sahabat dekat Dilan. Suatu hari Dilan pergi ke rumah Anwar dan bertemu dengan Ancika. Pertemuan itulah yang mengubah segalanya. Dilan yang selama ini masih memiliki bayang-bayang Milea di ingatannya, mulai terpudarkan ketika ia bertemu Ancika.

Maka, selanjutnya yang kita lihat dalam film adalah upaya Dilan mendekati Ancika. Bedanya dengan Milea. Ancika punya prinsip untuk enggak berpacaran, dia juga punya perangai yang ketus dan ogah membuka hati pada setiap laki-laki. Walau dengan cara-cara uniknya Dilan merayu Ancika, perempuan berambut pendek itu enggak mudah tertarik.

Sekelumit cerita kisah cinta Dilan dan Ancika pada akhirnya tersaji. Kamu akan tahu kemana kisah cinta Dilan dan Ancika ini akan bermuara jika kamu menyaksikan nya langsung di bioskop.

Mirip dengan film-film sebelumnya

Kalau kamu nonton tiga Film Dilan sebelumnya, sebetulnya ada banyak sekali kemiripan. Mulai dari struktur cerita, film ini mirip dengan Film Dilan pertama dan kedua ketika Dilan mendekati Milea dari mulai mendapat penolakan hingga akhirnya berhasil jadian.

Rintangan yang dihadapkan oleh Dilan pun enggak jauh beda. Jika dalam Film Dilan pertama ada Kang Adi yang getol mendekati Milea dengan datang ke rumah. Dalam film Ancika ada sosok Kang Yadit yang juga punya perangai yang sama dengan Kang Adi dan kerap datang ke rumah Ancika untuk mendapatkan hati perempuan itu. Kedua sosok ini pada akhirnya menyerah pada satu nama yang sama, Dilan.

Selain struktur cerita, penggambaran Bandung tahun 90an nya juga enggak kalah menarik dibanding tiga Film Dilan sebelumnya. Salah satu hal yang menarik dari film ini adalah enggak semua karakter diperankan oleh aktor yang berbeda dari tiga film sebelumnya. Karakter bunda Dilan contohnya, sosok ini kembali dimainkan oleh Ira Wibowo.

Pembuktian Arbani Yasiz

Ketika Iqbaal Ramadhan diumumkan memerankan karakter Dilan, banyak orang ragu terhadap penunjukan Iqbaal, namun yang Iqbaal lakukan di depan layar berhasil membalikan respon negatif publik. Kini di film Ancika, Iqbaal enggak lagi perankan karakter Dilan. Arbani Yasizlah yang kemudian didapuk untuk perankan mantan panglima tempur geng motor tersebut. Seperti dejavu, banyak orang meragukan Arbani dan menyayangkan Iqbaal yang enggak lagi perankan Dilan.

Namun, sama seperti Iqbaal enam tahun lalu, Arbani menjawab respon negatif tersebut dengan aksi yang patut diapresiasi. Karakter Dilan yang Arbani perankan sama baiknya dengan apa yang dilakukan Iqbaal dalam tiga film sebelumnya. Bahkan, penonton mungkin akan memaklumi pemilihan Arbani ketika melihat Dilan versi lebih dewasa dalam Film Ancika: Dia yang Bersamaku Tahun 1995.

Karakter Dilan dalam film ini jauh lebih dewasa dari Dilan masa SMA di tiga film sebelumnya. Meski masih punya kelakuan aneh yang menghibur dan kadang masih serampangan dalam mengambil keputusan, pembawaan Dilan dalam film ini memang terasa lebih tepat. Dan hal itu dirasa cocok ketika diperankan oleh Arbani Yasiz.

Sementara itu Azizi Asadel tampil cukup baik, sebagai sosok pemeran utama yang menjadi pusat cerita dengan jumlah adegan yang banyak, Zee bisa menerjemahkan karakter Ancika dengan baik meski mungkin ini bukan penampilan terbaiknya.

Akhir kisah cinta panglima tempur

Panglima tempur geng motor Bandung ini memang punya kisah cinta yang teramat manis. Sempat sesak karena ditinggal oleh Milea, Dilan yang perlahan move on akhirnya dapat menambatkan hatinya pada Ancika. Sekaligus menjadi sosok terakhir yang ia cintai. Di akhir film ini ada satu adegan Di mana Dilan dan Ancika bertemu dengan Milea. Adegan ini penting karena rasanya Film Ancika: Dia yang Bersamaku Tahun 1995 benar-benar jadi penutup kisah cinta Dilan sang mantan panglima tempur.

Kecuali Pidi Baiq si pengarang cerita ini menulis lagi tentang spin-off atau menceritakan hal-hal lain yang belum sempat diceritakan dalam empat buku semesta Dilan. Tapi rasanya cerita cinta Dilan memang sudah tuntas dalam film ini.

***

Film Ancika: Dia yang Bersamaku Tahun 1995 tayang pada 11 Januari dan dibintangi oleh Azizi Asadel, Arabani Yasiz, Daffa Wardhana juga Kenes Andari. Film ini dibesut oleh sutradara Benni Setiawan.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.