Duncan Idaho mencuri perhatian dalam film Dune dan tampaknya masih punya masa depan di Dune Saga. Mari mengenal Duncan Idaho lebih lanjut.
Buat penggemar film fiksi ilmiah, Dune (2021) enggak perlu diragukan lagi menjadi salah satu film yang paling diantisipasi. Pasalnya, film garapan Denis Villeneuve ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Frank Herbert pada 1965 yang berhasil raih berbagai penghargaan. Dune pun disebut bakal hadirkan fenomena budaya pop ikonis, seperti Star Wars dan The Lord of the Rings.
Film bertabur bintang ini berkisah tentang Keluarga Atreides yang diperintahkan Kaisar untuk mengambil alih Planet Arrakis dari Keluarga Harkonnen. Planet gurun tersebut menjadi rebutan karena kaya akan Spice melange, rempah yang bisa memperpanjang hidup hingga bisa digunakan untuk pergi ke luar angkasa. Karena itu, Keluarga Harkonnen berencana menghabisi Keluarga Atreides.
Salah satu karakter yang paling menarik perhatian adalah Duncan Idaho (Jason Momoa), seorang ahli pedang sekaligus tangan kanan Duke Leto Atreides (Oscar Isaac). Dia pun bersahabat akrab dengan Paul (Timothée Chalamet), anak dari Duke Leto. Meski menjadi karakter pendukung, Duncan tampaknya memiliki peran yang sangat besar dan penting di masa depan saga Dune.
Mari mengenalnya lebih lanjut di bawah ini. Fakta ini berdasarkan film dan novelnya. Yuk, Langsung saja simak fakta menariknya di bawah ini!
Fakta dan Masa Depan Duncan Idaho di Dune Saga
Terkenal dengan keahlian, ketampanan, dan kesetiaannya terhadap House Atreides
Dalam novel trilogi prekuel Prelude to Dune (1991—2001) karya Brian Herbert dan Kevin J. Anderson, Duncan Idaho lahir di bawah pemerintahan keluarga Harkonnen. Dia pun begitu membenci Harkonnen setelah orang tuanya dibunuh oleh Glossu Rabban (Dave Bautista). Dari situ, dia kabur dan akhirnya mengabdi kepada keluarga Atreides, karena kagum dengan cara kepemimpinan yang jauh berbeda dengan keluarga Harkonnen.
Setelah belajar pedang dan mendapat gelar “Swordmaster”, Duncan pun mengabdi dengan setia hingga rela mati demi melindungi keluarga Atreides. Dia pun diutus Duke Leto untuk melatih putranya, Paul, untuk bertarung, baik dengan tangan kosong maupun dengan pedang.
Keahliannya memang enggak perlu diragukan lagi sehingga menyebut namanya saja sudah bisa membuat para musuh gentar. Dalam film yang diangkat dari novel pertamanya, Duncan berhasil membunuh 19 Sardaukar, super-soldier kuat milik Kaisar.
Selain itu, Duncan juga dideskripsikan sebagai pria tampan dengan rambut hitam ikal yang dengan mudahnya menarik atensi para wanita. Sosoknya begitu berkarisma dan dikagumi, termasuk oleh ibu Paul, Lady Jessica (Rebecca Ferguson) dalam Dune Messiah (1969). Dia menyebutkan bahwa Duncan adalah pria petarung mengagumkan yang kemampuannya sangat baik dalam bertarung, menjaga, dan mengawasi.
Satu-satunya karakter yang muncul di keenam novel Dune karya Frank Herbert
Jason Momoa mendeskripsikan karakter yang diperankannya tersebut mirip seperti Han Solo dalam saga Star Wars: karakter samping yang begitu menarik perhatian dan memiliki peran yang penting. Uniknya, Duncan Idaho menjadi satu-satunya karakter yang selalu muncul di keenam seri novel Dune karya Frank Herbert. Perjalanan karakternya memang menarik. Selain menjadi ahli pedang, Duncan juga pernah menjadi Mentat, filsafat Zensunni, dan pernah dilatih menjadi Bene Gesserit.
Dalam novel pertamanya, Duncan mati ketika melindungi Paul dan Lady Jessica yang diserang tentara Harkonnen yang bersekutu dengan Sardaukar. Namun, karakternya “dilahirkan kembali” sebagai ghola, makhluk cloning buatan Bene Tleilax yang sama persis seperti Duncan aslinya. Hanya saja, ghola enggak memiliki ingatan kehidupan sebelumnya. Ghola Duncan ini sempat mati berkali-kali dan dihidupkan kembali hingga akhir cerita Dune.
Sebagai ghola, Duncan pernah diprogram untuk membunuh Paul Atreides dan pernah berniat membunuh anaknya, Leto II
Setelah mati di tangan Sardaukar, mayatnya dijual kepada Bene Tleilax, kaum yang bisa membuat cloning sama persis bernama ghola. Bene Tleilax berencana untuk menghancurkan keluarga kerajaan Atreides dengan memberikan hadiah ghola Duncan Idaho yang diberi nama Hayt.
Ghola ini sebelumnya telah diprogram untuk membunuh Paul. Namun, pada akhirnya Hayt mengingat kembali semua memorinya sebagai Duncan Idaho sehingga dia enggak jadi membunuh Paul dan kembali mengabdi setia kepada keluarga Atreides.
Sebagai ghola, Duncan juga pernah hidup di bawah kepemimpinan Leto II, anak dari Paul yang dijuluki “God Emperor” karena berhasil menguasai sejumlah galaksi dan bisa bertransformasi menjadi cacing gurun. Leto II sangat menyukai Duncan karena keahlian dan kesetiaannya sehingga dia selalu membuat ghola Duncan baru setelah Duncan sebelumnya mati.
Namun, dalam reinkarnasi kesekian, ghola Duncan ini berniat membunuh Leto II. Soalnya, Duncan melihat Leto II penuh korupsi dan penindasan, berbeda dengan ayahnya, Paul yang selalu menjunjung keadilan. Namun, niatnya tersebut gagal karena dia dibunuh terlebih dahulu oleh Leto II sendiri.
Kisah cinta yang menyedihkan dengan adik Paul, Alia Atreides
Dalam filmnya, Paul yang bisa melihat masa depan mengetahui bahwa ibunya, Lady Jessica sedang mengandung. Anak tersebut adalah Alia Atreides yang dalam novel ketiganya, Children of Dune (1976) menjadi wali dari anak-anak Paul, Leto II dan Ghanima.
Ghola Duncan pun jatuh cinta pada Alia dan akhirnya menikahinya. Namun, Alia dirasuki memori leluhurnya, Baron Vladimir Harkonnen yang merupakan musuh bebuyutan yang ingin menghancurkan keluarga Atreides.
Menyadari hal ini, Duncan yang tetap setia melindungi keluarga Atreides melarikan diri ke gurun dan menemui Stilgar, pemimpin salah satu kelompok Fremen. Di sana, Duncan membujuk Stilgar (Javier Bardem) untuk bergabung dengan kelompok oposisi Fremen terhadap pemerintahan Alia untuk menghentikan istrinya tersebut.
Awalnya enggak mau, tetapi Duncan punya cara lain: menghina Stilgar hingga marah besar dan membunuhnya. Kematian Duncan berjalan sesuai rencana, Stilgar pun terpaksa bergabung dengan kelompok oposisi Fremen untuk melawan Alia dan menyelamatkan keluarga Atreides dari serangan Harkonnen melalui Alia.
Dalam sekuelnya, Duncan Idaho menjadi the Ultimate Kwisatz Haderach
Setelah enam novel berhasil digarap, kisah Dune dilanjutkan dalam sekuel karya Brian Herbert dan Kevin J. Anderson. Dalam sekuel tersebut, ghola Paul Atreides mengungkapkan bahwa Duncan adalah The Ultimate Kwisatz Haderach, makhluk super yang bisa “menerobos” ruang dan waktu.
Sejak awal, Paul dan keturunannya dianggap sebagai Kwisatz Haderach oleh Bene Gesserit karena kemampuannya melihat masa depan. Namun, setelah hampir mati melawan Paolo, ghola dirinya sendiri, Paul menyadari bahwa sosok Kwisatz Haderach yang sebenarnya adalah Duncan Idaho.
Duncan pun memiliki kekuatan dan kecepatan super, dan dia baru menyadari bahwa dia juga bisa melihat masa depan. Dia pun pada akhirnya menjadi makhluk yang hampir sempurna dan menjadi pemersatu antara Thinking Machine dan kerajaan manusia. Tidak ada lagi manusia yang melarang mesin berpikir dan tidak ada lagi mesin yang berusaha memperbudak atau menghancurkan umat manusia dalam semesta Dune.
***
Nah, itulah sejumlah fakta menarik tentang Duncan Idaho. Di antara fakta tersebut, manakah yang paling mengesankan buat kalian? Apakah kamu punya prediksi soal Duncan Idaho di masa depan saga Dune?