Apakah Oppenheimer Menghadirkan Adegan Vulgar di Dalam Filmnya?

Salah satu sutradara terbaik di Hollywood, yaitu Christopher Nolan, kembali lagi dengan karya terbarunya yang diberi judul Oppenheimer (2023). Film ini merupakan biopik yang menceritakan kisah hidupnya J. Robert Oppenheimer, yang dikenal sebagai Bapak Bom Atom. Dia adalah sosok yang berperan dalam pembuatan bom atom di Proyek Manhattan.

Di Amerika Serikat, Oppenheimer mendapatkan rating “R (Restricted)” atau film untuk penonton usia 18 tahun ke atas karena menampilkan adegan seksual, ketelanjangan, dan bahasa kasar. Namun ketika menghadiri premier Indonesianya Oppenheimer (18/7), KINCIR mendapatkan fakta mengejutkan bahwa film ini mendapatkan rating untuk penonton 13 tahun ke atas dari Lembaga Sensor Film (LSF) Indonesia.

Setelah menonton filmnya, KINCIR akhirnya tahu mengapa Oppenheimer bisa mendapatkan rating 13+ di Indonesia. Soalnya, adegan seksual dan ketelanjangannya disensor agar tidak terlihat eksplisit. Apa yang dilakukan LSF Indonesia memang mengurangi unsur vulgar dari Oppenheimer. Pertanyaannya, apakah bisa membawa anak di bawah umur untuk menonton film ini?

Apakah Oppenheimer Menghadirkan Adegan Vulgar di Dalam Filmnya?
Apakah Oppenheimer Menghadirkan Adegan Vulgar di Dalam Filmnya? Via Istimewa.

Walau rating umurnya diturunkan untuk penonton Indonesia, KINCIR tetap tidak menganjurkan untuk membawa anak di bawah umur menonton Oppenheimer. Film ini punya durasi tiga jam yang mungkin bisa membosankan bagi anak-anak, ditambah lagi pace filmnya juga sangat lambat. Walau adegan vulgarnya disensor, tetap saja tema yang diangkat film ini bukan sesuatu yang mudah dicerna untuk anak-anak.

Christopher Nolan jelas punya alasan kuat untuk membuat Oppenheimer menjadi film untuk penonton usia 18 tahun ke atas. Lantas sebagai orang dewasa, kamu juga harus bijak dalam memutuskan tontonan yang tepat bagi anak di bawah umur. Nah, jangan lupa ikuti terus KINCIR buat dapatin berbagai informasi seputar film lainnya, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.