The Flash menjadi salah satu film superhero dengan performa yang buruk pada Box Office. Apakah kamu sepakat dengan deretan alasan ini?
Setelah penantian yang cukup panjang, film The Flash yang dibintangi oleh Ezra Miller akhirnya rilis pada pertengahan Juni 2023 ini. Sayangnya, performa film DCEU ini pada Box Office terbilang cukup buruk. Pasalnya, The Flash mengalami penurunan pendapatan sebesar 72% pada akhir pekan kedua penayangannya sehingga membuatnya jadi film superhero dengan penurunan terbesar pada Box Office.
Selain itu, The Flash juga mendapat skor “B” dari CinemaScore yang membuatnya jadi film DCEU dengan rating terendah pada plaform tersebut bersamaan dengan Batman v Superman: Dawn of Justice (2016). Faktor yang cukup banyak dikritik terkait film ini pun berkaitan dengan kualitas CGI-nya yang cukup buruk. Namun, sebenarnya masih ada alasan lain mengapa The Flash gagal memikat penonton.
Nah, berikut ini KINCIR akan membahas sejumlah alasan mengapa film The Flash gagal pada Box Office selain faktor CGI-nya. Yuk, simak!
Alasan mengapa film The Flash gagal memikat penonton
1. Kontroversi Ezra Miller
Setelah terpilih sebagai pemeran Barry Allen alias The Flash pada 2014 lalu, Ezra Miller telah beberapa kali muncul dalam proyek DCEU. Film The Flash pun menjadi film solo pertamanya Miller setelah bertahun-tahun terlibat dalam DCEU. Sayangnya, perilisan film solo pertamanya tersebut harus terselimuti oleh berbagai kontroversi yang Miller lakukan.
Yap, pasti banyak dari kamu yang sudah tahu bahwa dalam beberapa tahun terakhir ini Ezra Miller terlibat dalam sejumlah tindakan yang kontroversial dan bersifat kriminal. Mulai dari mencekik perempuan, membuat kerusuhan pada sebuah bar, menjalin hubungan dengan anak di bawah umur, dan masih banyak lagi. Kontroversi ini bahkan sempat bikin Warner Bros. ragu merilis filmnya.
Banyaknya kontroversi yang melibatkan Ezra Miller selaku bintang utama The Flash tentunya cukup memengaruhi minat masyarakat buat menonton filmnya. Sebab, tentunya enggak sedikit masyarakat yang masih menilai Miller sebagai seorang kriminal, terlebih orang yang telah ia rugikan secara langsung.
2. Strategi promosi yang kurang berhasil
Akibat kontroversi sang pemeran utama, tim marketing The Flash harus memutar otak untuk mencari strategi promosi baru. Sebab, Ezra Miller tak bisa mengikuti rangkaian press tour seperti yang biasanya film Hollywood lakukan untuk memikat orang buat menontonnya pada bioskop. Salah satu cara promosi yang mereka lakukan adalah mengadakan fans screening beberapa bulan sebelum filmnya rilis pada bioskop.
Fans screening ini pun diadakan dengan harapan akan memberikan respons yang positif terhadap filmnya sehingga bisa jadi materi promosi menjelang perilisan luasnya. Namun, adanya fans screening ini justru berdampak buruk buat performa Box Office filmnya. Sebab, penggemar yang sudah ikut fans screening kemungkinan tak akan nonton pada pekan pertama perilisan filmnya atau bahkan mau nonton lagi.
Selain itu, adanya fans screening ini juga membuat beberapa poin penting dalam filmnya jadi bocor ke publik alias terdapat spoiler yang menyebar. Keberadaan spoiler ini juga tentunya bisa membuat minat orang buat menonton filmnya bisa berkurang karena sudah terlanjut tahu momen kejutannya.
3. Fan service yang bukan buat penonton umum
Buat kamu yang sudah nonton The Flash, pasti tahu bahwa film ini memiliki banyak momen fan service yang berisi cameo karakter DC ikonis. Momen fan service ini pun terbilang berhasil membuat penggemar garis keras DC merasa bahagia. Sayangnya, deretan momen fan service ini enggak bisa membuat puas penonton umum.
Salah satu contohnya adalah cameo Superman versi Nicolas Cage pada salah satu adegannya. Penggemar garis keras DC mungkin tahu bahwa alasan munculnya cameo ini adalah karena Nicolas Cage dulu sempat hampir jadi pemeran utama dari proyek film Superman Lives yang batal diproduksi. Namun, masyarakat umum belum tentu tahu alasan mengapa tiba-tiba Cage muncul memerankan Superman.
Bahkan, penonton umum belum tentu tahu dengan cameo dari para aktor superhero DC jadul, seperti Batman versi Adam West serta Superman versi Christopher Reeve. Rasa asing penonton umum terhadap momen fan service pun bisa jadi salah satu alasan mengapa film ini gagal pada Box Office.
Sebab, penonton umum jadi enggak terlalu merekomendasikan orang lain yang bukan penggemar DC buat menyaksikan filmnya pada bioskop. Selain itu, penonton umum juga kemungkinan enggak mau menyaksikan filmnya lebih dari satu kali buat merasakan sensasi saat melihat momen fan service yang asing buat mereka lagi.
4. Rekam jejak DCEU yang kurang baik
Mungkin banyak dari kamu yang sepakat jika DCEU memiliki rekam jejak yang terbilang cukup buruk. Bayangkan saja, dari total 14 film DCEU yang sudah rilis sejauh ini, 7 di antaranya mendapatkan predikat “busuk” pada situs Rotten Tomatoes. Selain itu, alur cerita antara setiap proyek DCEU juga dinilai kurang berkesinambungan layaknya MCU.
Film The Flash pun memiliki rating kritikus 65% dan skor audiens sebesar 84% pada situs Rotten Tomatoes yang sebenarnya berarti cukup bagus. Meski begitu, rekam jejak buruk dari proyek DCEU sebelumnya membuat masyarakat jadi ragu buat menonton The Flash pada bioskop. Jadi, makanya tak mengherankan jika performanya pada Box Office terbilang kurang baik.
5. Adanya transisi DCEU ke DCU
Seperti yang kita tahu, semesta perfilman DCEU akan mengalami perubahan menjadi DC Universe (DCU) setelah James Gunn menjabat sebagai salah satu petinggi DC Studios. Perubahan ini kabarnya juga akan me-reboot total DCEU sehingga cerita serta pemeran para superhero DC akan baru lagi pada DCU. Nah, transisi ini jugalah yang membuat orang jadi kurang minat nonton The Flash, termasuk fans DC sekalipun.
Pasalnya, The Flash adalah film yang masih tergabung dalam DCEU. Nah, banyak yang menganggap kalau jalan cerita yang ada dalam film ini akan jadi terasa percuma setelah mengalami transisi ke DCU, karena bakal mengalami reboot. Contohnya, Superman versi Henry Cavill yang muncul pada post credit Black Adam (2022) yang kini jadi percuma karena James Gunn resmi akan menggaet aktor baru buat Superman di DCU.
***
Nah, itulah sejumlah alasan mengapa film The Flash gagal pada Box Office. Apakah kamu sepakat dengan sejumlah alasan tersebut? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk artikel menarik seputar film lainnya, ya!