*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran cerita serial Attack on Titan Season 4 yang bisa saja mengganggu kalian yang belum nonton.
Bukan Attack on Titan namanya kalau tak menyajikan sisi kemanusiaan yang kontras. Setelah di pilot episode sebelumnya peperangan akhirnya usai, di episode kedua Attack on Titan Season 4 ini, para Eldian akhirnya kembali ke kampung halaman mereka dan berkumpul kembali dengan keluarga.
Ini merupakan perjalanan panjang yang ujungnya sudah dinanti oleh para Eldian. Sebelumnya, mereka telah merebut kemenangan atas Aliansi Timur Tengah dengan merebut Fort Slava. Kemenangan ini pun mengakhiri perang Marley-Timur Tengah selama empat tahun.
Perlu diingat, Eldian yang tinggal di pulau utama di seberang Pulau Paradis mendapatkan perlakuan layaknya warga negara kelas dua. Mereka ditekan hingga hanya boleh berkeliaran di dalam tembok dan sering dirundung oleh bangsa Marley.
Bahkan, sekembalinya mereka ke Liberio, tatapan dingin diperlihatkan oleh komandan militer Marley ketika melihat para Eldian bertemu kembali dengan keluarga mereka. Tak peduli seberapa besar pengorbanan bangsa Eldian untuk Marley, mereka tetap dianggap “iblis”.
Karena itu, merebut Founding Titan di Pulau Paradis selalu menjadi tujuan utama Eldian di Marley. Ketika Reiner Braun bercerita tentang betapa “berbeda” dan “normal”-nya orang-orang di Pulau Paradis, ibunya langsung ketakutan karena merasa ideologi Reiner telah berubah.
Bagi para Eldian di Marley, orang-orang di Pulau Paradis adalah musuh yang harus dikalahkan. Sementara itu, bagi Reiner yang telah terlibat terlalu jauh bersama mereka, Eldian di Pulau Paradis adalah teman seperjuangannya.
Ini mungkin akan mengganggu kalian yang tahu orang-orang di Pulau Paradis menderita karena invasi Eldian dari Marley. Di satu sisi, kalian merasa tahu siapa dalang dan musuh sebenarnya. Namun, di sisi lain, Attack on Titan enggak pernah sejelas itu nunjukin mana pihak yang benar dan mana yang salah.
Kalian justru dibiarkan aja mengikuti apa yang dilakukan para tokohnya dan menilai sendiri. Di episode ini, kalian bisa lihat kontrasnya bahwa yang dianggap jahat oleh orang-orang di Marley sebenarnya adalah korban masa lalu yang diciptakan oleh Raja Fritz juga.
Kalau mau disalahkan, jelas sejarah bakal mengatakan Raja Fritz dalang dari semuanya. Keserakahan dan keegoisannya bikin banyak orang (kalau bukan seluruh dunia) menderita. Tapi, anak-cucu yang sekarang berjuang demi Eldian di Marley dan juga Pulau Paradis cuma korban keserakahan dan keegoisan Raja Fritz. Meski begitu, Raja Fritz sendiri sempat “tersadar” pada akhirnya dan melindungi Eldian dari dunia luar dengan kemampuannya.
Terlepas dari itu, Episode 2 ini jadi contoh yang jelas tentang bagaimana sejarah bisa kelihatan beda, tergantung dari siapa yang menceritakan. Ditambah lagi, mereka yang udah percaya sama sejarah versi mereka enggak bakal mau pusing-pusing mikirin sejarah versi orang lain, yang dalam hal ini adalah versinya orang Pulau Paradis.
Buktinya, Gabi dan ibunya Reiner langsung mengoreksi perkataan Reiner bahwa mereka yang ada di Pulau Paradis adalah orang jahat tanpa mau menerima sudut pandang lain yang udah dijelaskan Reiner.
Namun, yang menarik di Episode 2 ini juga adalah kemunculan Eren yang menyamar sebagai korban perang yang trauma. Keberadaan prajurit Eldian yang bunuh diri pada malamnya juga kemungkinan besar berhubungan dengan Eren. Kita tunggu saja kelanjutannya.
Di Episode 2 ini, Reiner terlihat begitu terikat dengan masa lalunya. Melihat anak-anak yang akan meneruskan misi menjadi Prajurit membuatnya melihat kembali ke masa lalunya, ketika mereka masih dalam masa pelatihan. Reiner memang bisa dibilang menjadi yang paling terpukul mentalnya dengan misi penyerangan ke Pulau Paradis.
Karena itu, dia sering melupakan perannya sebagai Prajurit dan lebih menghayati perannya sebagai Pejuang. Di beberapa situasi, keadaan ini cukup menyulitkan Annie dan Bertolt. Sebenarnya, bisa dibilang itu adalah cara Reiner melupakan begitu saja kekejaman yang sudah dilakukannya dan melupakan rasa bersalahnya.
Dikirim untuk misi pembunuhan massal saat usia 12 tahun dan mewarisi Armored Titan, Reiner adalah orang yang ingin menjadi pahlawan. Sebenarnya, kalau dilihat lagi, Reiner adalah pemeran utama dari sisi Eldian di Marley.
Dia dan Eren sama-sama punya nilai kebenaran yang tinggi, meski berbeda sudut pandang. Dia pernah mengaku kepada Eren bahwa dia senang dianggap sebagai kakak oleh teman-temannya, tapi sebenarnya dia sadar bahwa dia cuma mencoba terlihat kuat.
Di akhir episode kedua ini, sudah disebutkan soal misi selanjutnya, yaitu menginvasi Pulau Paradis dalam waktu 1 tahun. Namun, bahkan pembicaraan “santai” itu dimata-matai oleh Marley.
Bisa dibilang, terlepas dari kontribusi Eldian untuk Marley, mereka tetap tidak dipercaya dan dijadikan warga negara kelas dua. Memuakkan memang ketika tindakan heroik mereka dilakukan untuk bangsa yang bahkan menginginkan Eldian musnah.
Karena itu, langkah Eren selanjutnya akan sangat penting untuk Pulau Paradis. Jadi, kita tunggu saja, ya!
***
Itu tadi ulasan khas KINCIR untuk Episode 2 Attack on Titan Season 4. Tentunya, keseruan masih akan berlanjut di episode-episode selanjutnya. Buat kalian yang sudah nonton, bagikan pendapat kalian di kolom bawah, yuk. Tunggu ulasan episode selanjutnya hanya di KINCIR!