Anime bukan cuma milik cowok, tapi juga kaum hawa. Fakta ini bisa disimpulkan dari banyaknya studio animasi yang masih rajin memproduksi serial dengan dominasi kemunculan karakter cowok berpenampilan keren. Tujuannya menjaring penonton cewek dan membentuk fanbase militan sebanyak mungkin. Merebaknya tayangan semacam ini pada akhirnya menciptakan yaoi, sebuah genre yang menampilkan relasi asmara antara dua karakter cowok.
Genre ini rupanya kerap dihinggapi oleh penggemar garis keras yang umumnya dilabeli dengan istilah fujoshi. Singkatnya, fujoshi adalah julukan yang disematkan kepada gadis-gadis yang menikmati genre yaoi. Akan tetapi, definisinya enggak terbatas pada kesukaan terhadap hubungan romantika. Ada kalanya para fujoshi justru lebih suka dengan pasangan bromance yang memang sangat dekat dan akrab, namun enggak menjurus seksual.
Setelah kemarin lo mengintip deretan husbando idaman, di bawah ini bakal dibeberin daftar pasangan yang mungkin aja jadi alasan utama mengapa serialnya enggak pernah membosankan buat ditonton (tentu bagi para fujoshi)!
1. Tetsuya Kuroko & Taiga Kagami (Kuroko no Basket)
Genre olahraga selalu jadi gerbang pertama bagi para cewek untuk mencari bibit-bibit karakter idola fiksi. Harus diakui, dari sekian puluh cabang yang ada, bola basket selalu cabang olahraga yang paling digemari. Kagami dan Kuroko adalah pasangan karakter yang digilai dari anime Kuroko no Basket.
Kuroko adalah seorang pebasket yang dianugerahi kejeniusan papan atas meski tinggi tubuhnya enggak begitu memadai. Sebaliknya, Kagami adalah cowok jangkung yang punya determinasi tinggi untuk mengalahkan Generation of Miracle. Saat bertemu di SMA Seirin, mereka lantas bersepakat bekerja sama demi jadi pemain basket terbaik di Jepang.
Kuroko dan Kagami adalah sahabat baik di luar dan tandem mematikan di dalam lapangan. Poin ini jadi nilai plus di mata cewek, selain soal tubuh kekar Kagami atau tampang cute Kuroko. Makanya, aksi dua cowok yang menyebut diri mereka sebagai pasangan “Cahaya dan Bayangan” ini kerap difavoritkan.
2. Naruto Uzumaki & Sasuke Uchiha (Naruto)
Karakter dalam genre aksi umumnya jarang diidolai oleh kaum fujoshi. Narasi yang terlalu meriah dengan adegan baku hantam serta minim bumbu romantika acap jadi penyebab. Namun, enggak dengan serial yang satu ini. Dari rentetan episodenya yang mengular panjang dan plot (juga jangan lupakan filler) yang berlapis-lapis, tersimpanlah kisah persahabatan istimewa antara dua karakter utamanya, Naruto dan Sasuke.
Dua ninja dari satu kelompok yang berlainan klan ini awalnya merupakan rival yang susah akur. Sasuke melihat Naruto sebagai saingan karena dia iri dengan limpahan kekuatan yang dimilikinya. Di sisi lain, Naruto justru enggak berhenti berangan untuk terlahir kembali sebagai seterunya itu, murid jenius yang paling digemari di lingkungan sekolah. Sejatinya, mereka punya satu kemiripan yang menyedihkan. Sasuke dan Naruto sama-sama bocah riang yang kesepian karena harus bertumbuh kembang sebagai seorang yatim piatu.
Sempat terpisahkan oleh perbedaan prinsip yang dianut, Naruto dan Sasuke dipersatukan kembali pada Perang Dunia Ninja ke-4 dalam pertarungan puncak melawan Madara dan Kaguya. Ikatan persaudaraan mereka pun semakin kukuh usai bertarung hidup mati di Lembah Kematian. Kini, dalam serial Boruto, saat keduanya resmi menjadi seorang ayah, kecintaan para fujoshi kepada dua karakter ini semakin menggebu-gebu.
3. Shoyo Hinata & Tobio Kageyama (Haikyuu!!)
Satu lagi pasangan atlet serasi beda postur tubuh, Hinata dan Kageyama. Dalam semesta serial ini, saat voli adalah satu-satunya olahraga paling diminati dan menyimpan masa depan karier yang sangat menjanjikan, Hinata dan Kageyama adalah dua individu yang paling getol untuk terus mengasah kemampuan. Saban hari merekalah yang datang paling awal dan pulang paling larut.
Serba-serbi jalinan persahabatan antara Hinata dan Kageyama pasti bakal bikin lo teringat kepada Naruto dan Sasuke. Saling jutek dan saling cuek, padahal aslinya mereka peduli banget! Buktinya bisa diilihat saat mereka berlaga. Hinata yang kemampuannya bertumpu pada kecepatan kakinya yang lincah hanya bisa diimbangi oleh “pelayanan” Kageyama, si setter jenius harapan baru timnas voli Jepang.
Di antara dua remaja ini, ada semacam chemistry yang sulit dijabarkan. Perpaduan dahsyat yang sulit dicapai meski telah melewati proses latihan panjang. Sumbernya adalah rasa saling peduli dalam dosis tinggi dan dorongan untuk saling dukung. Bak mi goreng dan telor ceplok, Hinata dan Kageyama baru akan benar-benar menunjukkan kesempurnaan mereka saat dipadukan dalam satu wadah.
4. Haruka Nanase & Makoto Tachibana (Free!)
Jika basket dan voli sudah punya wakilnya, cabang olahraga apa lagi yang sekiranya lebih “panas” dan sanggup menyedot perhatian para fujoshi? Jawabannya adalah renang! Soalnya, hanya dalam olahraga ini mereka dapat menyaksikan karakter jagoan mereka bertelanjang dada dan unjuk diri hanya dengan celana renang yang ketatnya kebangetan.
Jika berbicara soal anime renang, mustahil untuk tidak menyebut Free! sebagai yang terbaik. Satu elemen paling vital dalam anime ini yang membuat para fujoshi berteriak “kyaaa, kyaaa” enggak karuan adalah kemunculan sejumlah pasangan bishounen. Sang protagonis utama, Haruka Nanase, dengan Makoto Tachibana adalah sejoli yang paling difavoritkan.
Mereka saling peduli dan mendukung. Sikap-sikap yang diperlukan dalam menopang hubungan yang berkelanjutan juga mereka pertontonkan secara alamiah. Jika Haruka sedang kesulitan untuk mengembangkan permainan, Makoto siap untuk jadi pemandunya. Begitu pun saat Makoto berkubang dalam depresi dan berniat pensiun dini. Haruka mampu membuat dia menganulir keputusannya yang gegabah itu.
5. Yuuri Katsuki & Victor Nikiforov (Yuri!!! on Ice)
Jalan karier Yuuri sebagai atlet seluncur es tidak begitu mulus dan licin. Dia cenderung kurang pintar dalam menyikapi kekalahan. Emosinya enggak begitu stabil dan dia sering kali gugup terutama menjelang digelarnya pertandingan. Victor pun hadir ke dalam kehidupan Yuuri. Idola masa kecilnya inilah yang mengubah dia menjadi olahragawan yang bertalenta seperti sekarang.
Dengan kematangan sikap dan kesempurnaan teknik, Victor enggak ubahnya seorang mentor dan sahabat karib bagi Yuuri. Manakala Yuuri sedang gundah dan gamang, dia tahu ke mana dirinya mesti bersandar. Begitu pula sebaliknya. Saat temperamen Victor sedang liar tak terkendali, keberadaan Yuuri ampuh menenangkan hatinya.
Puncaknya adalah Grand Prix Final Barcelona, Spanyol. Sebelum pertandingan, Yuuri menyerahkan cincin tunangan bersepuh emas kepada Victor. Victor dan Yuuri adalah duo karakter yang saling melengkapi. Jenis hubungan yang diidamkan para cewek yang mendamba pasangan pengertian dan bisa menerima kekurangan masing-masing.
***
Seperti yang telah diungkit, sindrom fujoshi enggak melulu “terpelatuk” dari hubungan romantika antara dua cowok yang begitu eksplisit dihadirkan. Keindahan bromance antara dua karakter yang saling mendukung dan melengkapi kekurangan partner mereka juga bisa memicu imajinasi liar para fujoshi yang hanya bisa terwujud dalam doujinshi.
Nah, lo punya teman fujoshi? Atau, kalau lo cewek, mungkin lo sendiri fujoshi? Apakah daftar pasangan di atas sudah memuaskan? Kalau belum, silakan sumbang nama di kolom komentar, ya!