5 Film Anime Studio Ghibli yang Bikin Air Mata Berlinang

Di antara sekian banyaknya studio animasi di Jepang, Studio Ghibli jadi salah satu yang mendunia. Anime-anime dua dimensi yang dihasilkan oleh Studio Ghibli enggak cuma menarik. Selain visualisasi yang segar dan unik, kisah-kisahnya pun menyentuh hati dan memberikan pandangan hidup yang baru bagi penontonnya.

Telusuri juga Studio Animasi Paling Jawara Bikin Anime Populer.

Beberapa waktu lalu, salah satu pendiri Studio Ghibli, Isao Takahata, meninggal dunia di usianya yang ke-82. Hal ini tentu meninggalkan rasa duka yang berat bagi para penggemar. Soalnya, selama hidup, udah banyak banget film anime Studio Ghibli yang bikin penonton tersedu sedan. Yap, film-film anime Studio Ghibli memang dikenal punya cerita yang begitu mengharukan dan menyentuh sisi kemanusiaan kita.

Nah, apa ajakah film-film besutan Studio Ghibli yang paling sukses membuat kita banjir air mata? Siap-siap bermata sembab setelah nonton film-film ini.

 

1. Grave of the Fireflies (1988)

Via Istimewa

Layaknya kunang-kunang, film animasi ini begitu indah dan menghangatkan hati. Ketika kunang-kunang itu mati dan harus dikubur, kehangatannya pun hilang, berganti menjadi kesedihan. Itulah yang kita rasakan waktu nonton film ini.

Film anime yang digarap oleh Takahata ini berkisah tentang kakak beradik Seita dan Setsuko. Dalam film ini, lo bakal lihat betapa getirnya perang dan dampak yang dialami warga. Karena bom atom yang dijatuhin ke Jepang, dua kakak beradik ini harus kehilangan ibu mereka dan hidup terlunta-lunta usai "diusir" oleh bibi mereka sendiri.

Setiap adegan yang ditampilkan dalam film ini betul-betul menyayat hati. Apalagi adegan saat kunang-kunang terbang menerangi mereka berdua kala tidur. Sinarnya memang redup. Namun, cinta platonik antara kakak beradik ini terang nyalanya.

Selama ini, kita banyak melihat indahnya Jepang dalam anime. Nah, dalam film ini, lo bisa melihat sisi pahitnya Jepang pada masa perang dulu. Lo bakalan menyadari bahwa perang itu cuma menguntungkan para penguasa. Sementara itu, rakyat kecil cuma bisa menerima kepedihan. Susah buat enggak nangis sekaligus marah kala nonton film ini.

Lihat juga Momen-momen Paling Memilukan dalam Anime.

 

2. The Wind Rises (2013)

Via Istimewa

Film ini juga menggunakan latar waktu Perang Dunia II. Masih tentang cinta, tapi kali ini adalah cinta antara Jiro dan Naoko. Mengidolakan Giovanni Caproni, seorang perancang desain pesawat terbang, Jiro ingin sekali membuat desain pesawat terbang yang kuat dan mumpuni.

Mimpi itu sama kuatnya dengan cinta Jiro dan Naoko. Namun, lo salah besar kalau mengira film garapan Hayao Miyazaki ini merupakan film motivasi untuk mengejar cinta dan cita dalam waktu yang sama. Memang, sih, hal itu yang dilakukan oleh Jiro. Meski begitu, keduanya justru membawa kesedihan bagi Jiro. Betapa sedihnya Jiro saat Naoko divonis tuberculosis dan betapa menyesalnya dia karena sang istri meninggal dunia saat dia tengah melakukan perancangan pesawat terbang.

Alur dari film ini enggak sepadat Grave of the Fireflies. Ada beberapa bagian yang datar, tapi bisa lo jadiin kesempatan buat narik napas di sela-sela isak tangis. Bahkan, ada kalanya para jomblo sebel karena film ini diisi sama cinta penuh bunga. Namun, pertemuan Naoko dan Jiro dalam mimpi, di akhir cerita, benar-benar membuat hati kita jadi mencair.

 

3. Only Yesterday (1991)

Via Istimewa

Banyak anime yang menceritakan masa kanak-kanak dan pertumbuhan seorang tokoh hingga dewasa. Namun, enggak banyak yang menggambarkannya dengan alamiah. Salah satunya adalah film anime besutan Takahata yang satu ini, Only Yesterday.

Kalau lo tertarik lihat film yang mengisahkan proses kedewasaan, coba aja tonton Film-film Coming-of-Age.

Kisahnya, Taeko menjalani masa kecil secara biasa-biasa aja. Saat SD, dia bermain sama teman-temannya kayak anak pada umumnya. Dia diusilin dan dijodoh-jodohin sama anak cowok. Lo semua pasti pernah mengalami kehidupan seperti Taeko sehingga mudah bagi lo untuk terhanyut dalam cerita Only Yesterday.

Pada usia 27 tahun, Taeko tumbuh menjadi seorang cewek dewasa yang bekerja kantoran di sebuah perusahaan swasta. Lelah dengan kepadatan pekerjaan, Taeko mengambil cuti 10 hari buat berlibur ke sebuah desa. Di sana, dia dijemput oleh Toshio, ipar dari sepupunya.

Cinta yang nantinya tumbuh antara Taeko dan Toshio memang manis. Namun, yang paling mengharukan adalah saat ketika Taeko mengingat kembali masa kecilnya. Taeko menyadari bahwa dirinya yang sekarang adalah diri yang diinginkan oleh dirinya yang dulu: mandiri, bisa berlibur, dan bertemu dengan cowok yang baik.

Nonton film ini bikin lo lebih bersyukur dengan kesibukan yang saat ini lo jalani dan orang-orang yang lo miliki. Mungkin lo ngerasa capek dengan pekerjaan lo dan hal-hal lain di hidup lo sekarang. Namun, mungkin inilah hal yang dulu diimpikan oleh diri lo sendiri saat kecil.

 

4. From Up on Poppy Hill (2011)

Via Istimewa

Setiap pagi, Umi selalu mengibarkan bendera sebagai tanda bahwa dia berdoa untuk keselamatan perjalanan, sekaligus sebagai tanda bahwa dia mengenang sang ayah. Ayahnya adalah seorang tentara yang meninggal dalam Perang Korea.

Pada suatu hari, dalam upaya penyelamatan club house, Umi bertemu dengan Shun. Awalnya, Umi ngerasa sebel dengan Shun. Namun, perasaan itu akhirnya berkembang jadi cinta. Sayangnya, kemungkinan bahwa Umi dan Shun memiliki hubungan darah mengoyak cinta mereka berdua.

Digarap dengan apik oleh Goro Miyazaki, film ini cukup mengharukan dan akhirnya pun enggak setragis yang kita bayangkan. Namun, ada beberapa bagian yang terasa dipaksakan alias “terlalu FTV”. Bagaimanapun juga, film ini bikin lo kembali memahami konsep cinta yang begitu hangat. Selain itu, lo juga bisa melihat gambaran keindahan Yokohama sebagai salah satu kota pelabuhan di Jepang.

 

5. The Tale of the Princess Kaguya (2013)

Via Istimewa

Kalaupun lo bukan penggemar film-film Studio Ghibli, lo pasti tetap familier dengan cerita ini. Yap, layaknya cerita rakyat dari Jepang berjudul serupa, The Tale of the Princess Kaguya berkisah tentang seorang putri dari Bulan yang dikirim ke Bumi dan ditemukan oleh seorang penebang di dalam pohon bambu.

Dalam Kaguya versi Studio Ghibli, cerita berjalan dengan lebih mengharukan. Apalagi saat Kaguya terpaksa harus kembali ke Bulan. Pada saat itu, seseorang mengatakan kepada Kaguya bahwa dia akan mengenakan jubah yang bisa membuat dia lupa pada segala hal yang pernah dilewati di dunia yang enggak suci ini.

Mereka yang hidup di Bulan (kayangan) ngerasa bahwa Bumi penuh dengan dosa dan penderitaan. Bagi Kaguya, penderitaanlah yang membuat Bumi jadi tempat yang sempurna. Tanpa ada penderitaan, enggak ada kebahagiaan. Keduanya saling melengkapi. Itulah yang membuat Bumi enggak semembosankan Bulan.

Enggak cuma kisah, anime juga punya Deretan Soundtrack yang Menyayat Hati.

***

Film-film ini memang enggak akan bikin lo tertawa terbahak-bahak. Meski begitu, lo bisa belajar banyak hal, terutama tentang kehidupan, kematian, dan segala perubahan di dalam hidup. Layaknya Takahata, semua orang pasti akan meninggal dunia. Namun, siapa yang tahu kalau kematian adalah awal bagi kehidupan yang lebih baik?

Nah, dari film-film Studio Ghibli yang udah disebutin, mana yang kisahnya sukses bikin lo banjir air mata?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.