5 Film yang Berkisah Tentang Politik Dinasti

Political family, political dynasties, atau politik dinasti merujuk kepada sistem yang menempatkan sebuah keluarga pada jabatan-jabatan politik yang berpengaruh kepada jalannya negara. Bahkan, hal ini kerap dianggap sebagai inequality atau gangguan dalam sistem demokrasi.

Mungkin kamu sudah enggak asing dengan istilah yang sedang banyak dibahas di media. Namun, memahaminya tentu enggak semudah itu karena istilah dinasti politik sendiri mencakup sistem yang sangat rumit dalam negara demokrasi.

Buat kamu yang ingin tahu bagaimana dinasti politik berjalan dan seberapa mengganggunya hal tersebut dalam negara yang menganut sistem demokrasi, ada berbagai macam film yang bisa kamu tonton untuk membantumu memahaminya. Apa saja? Yuk, tonton pilihan film tentang politik dinasti ini!

Deretan film tentang politik dinasti

The Kingmaker (2019)

The Kingmaker via Istimewa

Sulit untuk membicarakan soal dinasti politik tanpa menyinggung keluarga Marcos dari Filipina. Keluarga ini dianggap sebagai sebuah contoh sempurna tentang politik dinasti yang merusak beserta sepaket KKN dan juga ambisi gila untuk berkuasa.

Kamu mungkin tahu Imelda Marcos (istri Presiden Ke-10 Filipina, Ferdinand Marcos) dari hobinya akan hedonisme dan belanja. Bahkan, ada museum sepatu yang memuat banyak koleksi sepatu mahal Imelda Marcos.

Namun, apa yang terjadi di dalam keluarga Imelda lebih daripada hobi belanja sepatu. Ferdinand Marcos, pada masa kepemimpinannya di tahun 1965-1972, dikenal sebagai pemimpin yang tiran dan bahkan menggunakan segala cara, termasuk pembunuhan, kepada para opisisi. Satu tahun sebelum lengser, Marcos malah membuat UU Darurat yang membekukan parlemen dan menahan para oposisi. Namun, ia akhirnya dilengserkan.

Hanya saja, pada tahun 1990-an, Imelda Marcos dan Bongbong Marcos, anaknya, kembali dan mencoba mewujudkan ambisi politik mereka. Bongbong bahkan menduduki kursi gubernur, senator, dan DPR. Imelda Marcos pun pernah menyicipi kursi kongres Filipina.

Nah, film dokumenter The Kingmaker oleh Lauren Greenfield ini menceritakan usaha keluarga Marcos dalam mengembalikan kekuasaan tersebut. Dalam film ini, kamu bisa melihat besarnya upaya keluarga Marcos untuk mengembalikan citra keluarga, membuat banyak pencitraan dan cerita manipulatif kejayaan Filipina saat sang Ayah berkuasa,  dan usaha Imelda untuk bisa mendorong putranya, Bongbong, menjadi Presiden Filipina. 

Semua usaha yang diceritakan di dalam film itu terbayar saat pada pemilu 2022. Bongbong Marcos memenangkan pemilu sebagai presiden Filipina dengan putri Rodrigo Duterte, presiden sebelumnya yang dianggap otoriter, Sara Duterte, sebagai wakil presiden. Hasil ini, kendati dianggap sebagai bentuk demokrasi, membuat banyak warga Filipina kecewa karena mereka sebetulnya ingin lepas dari pemerintahan Duterte yang otoriter dan trauma akan pemerintahan diktator Ferdinand Marcos.

Lewat dokumenter ini, kamu bisa memahami bahwa pencitraan, pengaruh media yang tepat, dan juga pengaruh kuat ke akar rumput ternyata bisa membuai dan membuat rakyat percaya sepenuhnya akan sosok yang penuh dengan kontroversi di dalam pemilu. Kamu pun jadi bertanya-tanya, dengan adanya framing berbagai media, apakah sistem pemilu benar-benar bisa adil?

JFK: The Making of a President (2017)

JFK via Istimewa

Selama ini, orang-orang mungkin mengenal Amerika Serikat sebagai negara yang menganut asas demokrasi sebesar-besarnya. Lantas, bagaimana dengan John F. Kennedy? Apakah dinasti politiknya sesuai dengan asas demokrasi murni?

Nah, Kennedy sendiri pernah melakukan banyak hal yang dianggap kurang etis dalam dunia politik Amerika Serikat yang penuh dengan demokrasi. Waktu dia masih menjabat sebagai presiden Amerika Serikat ke-35, ia menjadikan adiknya, Robert Kennedy, sebagai jaksa agung. Seusai kematiannya pada 1963, Robert terpilih sebagai Senator New York pada tahun 1964. Kemudian, Edward Moore Kennedy, adik mereka yang bungsu, menjadi Senator Massachusetts sejak 1962.

Kalau melihat film ini, mungkin kamu akan maklum karena semua keluarga Kennedy memang mampu dan layak untuk masuk ke dunia politik. Jadi, mereka enggak asal aji mumpung, apalagi melakukan hal-hal yang dianggap enggak etis di mata hukum. Anak-anak keluarga Kennedy ini juga punya pengalaman dan pendidikan yang layak untuk menduduki kursi-kursi itu.

Namun, semua itu enggak akan terjadi jika keluarga Kennedy enggak kaya raya. Ayah dari JFK, Joseph F. Kennedy, adalah pengusaha yang sangat kaya. Ibunya, Rose Fitzgerald, adalah anak Wali Kota Boston.

Kekayaan mereka ditaksir mencapai USD 500 juta pada masanya, jadi enggak mengherankan bahwa semudah itu bagi keluarga Kennedy untuk menempuh pendidikan yang bagus dan menggelar kampanye besar. Lagipula, ayah mereka memang dikenal keras dalam mendidik anak-anaknya, sehingga kata “kegagalan” terasa seperti sebuah dosa di dalam keluarga itu.

Sayangnya, anak-anak keluarga Kennedy memiliki nasib tragis. JFK sendiri meninggal dunia karena ditembak, begitu pula Robert yang juga tewas ditembak usai ia memberikan pidato di Hotel Ambassador Los Angeles, California. Kemudian, Edward meninggal tahun 2009 karena kanker.

Dynasties: The Families That Change The World (2018)

Dynasties via Istimewa

Sebetulnya, series yang ada di Apple TV ini enggak murni membahas soal politik dinasti, tetapi juga politik di dalam negara dengan sistem monarki atau dinasti. Episode yang khusus membahas tentang banyak negara non-monarki adalah episode ke-3 yang bertajuk Power.

Pada episode tersebut, serial dokumenter ini membahas mengenai politik dinasti yang ada di berbagai negara non-monarki. Contohnya seperti di Amerika Serikat, Pakistan, India, bahkan Korea Utara. Setiap cara yang digunakan berbeda-beda, ada yang fair dan etis, ada pula yang menggunakan cara diktator.

Lewat serial ini, kamu jadi mengetahui seberapa besar orang dapat melampaui batas dan mencoba untuk menguasai SDA hingga SDM untuk mendapatkan power. Bahkan, bukan cuma buat dirinya sendiri, mereka ingin melanggengkan kekuasaan itu buat keluarga besar dan anak-anak mereka.

Bhutto (2010)

Bhutto via Istimewa

Inilah kisah tentang politik yang paling tragis. Maka dari itu, banyak media yang menjuluki Bhutto sebagai “dinasti politik terkutuk”. Hal itu bukan karena skandal besar, tetapi karena mereka seolah “dikutuk” untuk meninggal dunia dengan cara yang mengenaskan.

Setelah Pakistan merdeka dari Inggris, Perdana Menteri pertamanya, Zulfikar Ali Bhutto, terpilih. Nahas, pada tahun 1977, ia diturunkan paksa oleh kudeta militer dan diberikan hukuman gantung setelah sekian banyak polemik politik dari oposisi, tuduhan mempermainkan suara, sampai tuduhan menjadi dalang pembunuhan oposisi. 

Benazir Bhutto, usai diizinkan ke Inggris, kemudian membina kembali partai yang dulu didirikan oleh sang ayah, Partai Rakyat Pakistan. Kemudian, ia menjadi Perdana Menteri termuda sekaligus perempuan Pakistan pertama yang menduduki jabatan tinggi ini. Namun, ia beberapa kali diturunkan karena tuduhan korupsi. Tragisnya, ia ditembak pada tahun 2007 oleh seorang pengebom bunuh diri.

Film yang bertajuk Bhutto ini merupakan dokumenter yang merangkum hal-hal tersebut. Benazir Bhutto sendiri memang maju lewat partai bentukan sang ayah, itulah sebabnya pemerintahannya kerap dijuluki dinasti politik. Namun, di film ini, kamu juga bisa melihat bagaimana perjuangan Bhutto untuk kembali berlaga setelah hukuman mati sang ayah dan bagaimana ia bisa menjadi perdana menteri hingga dua kali. 

Jackie, Ethel & Joan: The Women of Camelot (2001)

Jackie, Ethel, Joan via Istimewa

Masalah dinasti politik keluarga Kennedy memang selalu menarik buat dibahas. Nah, sudah banyak memang film yang membahas mengenai John F. Kennedy dan juga adik-adiknya. Namun, bagaimana dengan perempuan di lingkaran mereka? Sudut pandang mereka, dalam memandang politik di dalam keluarga juga cukup menarik.

Jackie adalah istri dari John F. Kennedy. Ethel, adalah istri Robert Kennedy. Sementara itu, Joan adalah istri dari Ted Kennedy, sang anak bungsu. Sangat menarik mereka sebagai pendamping harus memahami bahwa suami-suami mereka tidak hanya milik mereka, tetapi milik negara. Kamu pun juga bisa melihat seperti apa berada di dalam keluarga yang membangun dinasti politik dan sangat concern sama hal itu.

Dibalut dengan nuansa fiksi, film ini jadi lebih enak untuk ditonton di kala senggang.

Itulah deretan film yang bisa kamu tonton untuk lebih memahami politik dinasti. Politik dinasti memang rumit dan melibatkan banyak hal. Menurut kamu, apakah film-film ini sudah merepresentasikan baik-buruk dari politik dinasti?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.