Besarnya nama CS:GO menjadi penarik perhatian tersendiri bagi para individu atau tim yang tertarik untuk bersaing menjadi yang terbaik. Akan tetapi, kemeriahan skena esports game FPS buatan Valve ini juga tak luput dari ragam skandal yang mencoreng sportivitas.
Mulai dari penggunaan cheat di turnamen resmi hingga match-fixing, berikut lima skandal paling memalukan di skena kompetitif CS:GO. Yuk, simak!
1. Tertangkap Basah di Extremesland Zowie
Momen ini mungkin yang paling memalukan dari semua kasus pemain profesional yang melakukan kecurangan di tengah turnamen. Bagi kalian para pencinta game CS:GO pastinya tidak akan lupa dengan skandal yang satu ini.
Pada gelaran Extremesland Zowie Asia CS:GO 2018 yang digelar di Shanghai ada satu kejadian yang pastinya cukup memalukan. Pasalnya, salah satu peserta dari gelaran tersebut yaitu Nikhil “forsaken” Kumawat dari tim OpTic India ketahuan mengaktifkan cheat di tengah-tengah game. Bahkan, panitia pun sempat mengintervensi game dan memeriksa forsaken.
Karena terlalu panik, forsaken sempat mencoba menghapus aim bot yang dia gunakan. Akan tetapi panitia lebih dulu mengetahui dan menggagalkan rencananya. Akhirnya dia pun dijatuhi hukuman lima tahun tidak boleh mengikuti turnamen CS:GO.
2. Pengakuan Hovik “KQLY” Tovmassian
Kasus yang menerpa salah satu pemain semi-pro asal Jerman, yaitu Hovik Tovmassian bisa jadi pelajaran berharga. Setelah Valve meningkatkan performa sistem anti-cheat, justru makin banyak pemain yang menggunakan cheat.
KQLY masuk ke dalam daftar tersebut. Dia mengaku telah menggunakan sebuah perangkat khusus hack sejak lama. Akhirnya dia pun dikeluarkan dari tim Titan yang selama ini menaunginya
Pasca investigasi yang dilakukan tim Titan terhadap dirinya, dia mengungkap bahwa 40% pemain profesional banyak yang menggunakan perangkat ini. Akan tetapi, Hovik tidak mengkonfirmasi nama-nama pemain tersebut dan berdalih bahwa dia baru seminggu menggunakan cheat dan hanya pada public match.
Entah pernyataan dari Hovik adalah sebuah langkah cari aman atau fakta. Akan tetapi, jika benar adanya pasti sangat merugikan para pemain biasa yang ingin mencari kesenangan dari game CS:GO. Melawan pemain profesional saja sudah merupakan sebuah kesialan, apalagi ditambah dengan penggunaan cheat?
3. Gordon “SF” Giry dan Wall Hack Andalannya
Serupa dengan Hovik, Gordon juga masuk ke dalam blacklist Valve. Akan tetapi jenis cheat yang digunakan berbeda. Dia paling sering menggunakan Wall Hack.
Buat yang belum tahu, ketika kalian mengaktifkan cheat ini membuat kalian mampu melihat musuh yang berada di balik tembok. Jadi jangan harap kalian bisa bersembunyi dari pantauan Gordon “SF” Giry.
Mantan punggawa tim Epsilon Esports ini ketahuan mengaktifkan cheat ketika bermain di luar skena kompetitif. Meskipun begitu, karena kecurangannya, dia pun di-ban oleh Valve.
Seiring dengan kasusnya yang semakin mencuat, pihak tim pun akhirnya mengetahui kejadian ini dan bertindak tegas terhadap SF. Pasalnya, dia nekat melakukan kecurangan ini menjelang gelaran Dreamhack Winter 2014. Akibat kecurangannya, Epsilon didiskualifikasi dan Gordon langsung didepak.
4. Skandal Doping yang Terlanjur Menjalar di Skena Kompetitif
Seperti yang kita ketahui, menggunakan barang haram merupakan sebuah kegiatan ilegal yang dilarang negara. Begitu juga di ranah kompetitif seperti olahraga dan esports. Menggunakan doping dianggap sebagai kecurangan karena meningkatkan kemampuan para pemain dengan cara ilegal.
Akan tetapi, anehnya justru hal ini menjadi lumrah di kalangan pemain profesional. Hal ini pun diketahui dari wawancara mantan pemain Cloud9, yaitu Kory “Semphis” Friesen dengan tim dari ESWC 2015.
Pada kesempatan itu, Kory menjelaskan bahwa tidak sedikit pemain profesional yang menggunakan doping . Bahkan, dia mengaku bahwa seluruh roster Cloud9 menggunakan Adderall pada gelaran ESL One Katowice 2015.
Tentu saja hal ini merupakan sebuah coreng hitam untuk wajah esports. Apalagi mengingat bahwa Cloud9 merupakan salah satu tim besar yang menguasai skena kompetitif CS:GO.
5. Kerjasama iBuyPower Dengan NetCodeGuides.com
Untuk dapat memenangkan pertandingan, kerjasama antarpemain merupakan salah satu unsur penting. Akan tetapi, justru jadi hal yang aneh jika kerjasama tersebut dibangun dengan tim lawan. Contohnya adalah skandal tim iBuyPower yang secara sengaja mengalah dari NetCodeGuides.
Pada 2014, kedua tim ini bertemu pada fase grup gelaran Cevo Profesional League 2014. iBuyPower yang diunggulkan pada laga ini secara tiba-tiba bermain buruk dan akhirnya kalah. Para pengamat pun merasakan ada yang aneh dari pertandingan ini. Hingga akhirnya tahun 2015 seorang jurnalis dari Dotesports, yaitu Richard Lewis membeberkan semua fakta mengenai pertandingan tersebut.
Dari artikel yang ditulisnya, akhirnya segala kejanggalan terjawab. iBuyPower pada saat itu memasang taruhan di website CSGOLounge.com untuk tim NetCodeGuides.com. Maka dari itu, mereka secara sengaja melepas game tersebut, parahnya manajemen iBP membuat kesepakatan dengan tim lawan.
Terkait masalah ini, pada 26 Januari 2015 akhirnya Valve membuat pernyataan memblokir iBuyPower untuk bertanding pada turnamen yang digelar oleh Valve. Terlebih, tujuh pemain yang mendapatkan bagian dari hasil taruhan tersebut juga ikut terkena ban.
****
Betapa memalukannya mengetahui bahwa banyak kasus tim dan pemain yang bertindak tidak sportif di skena kompetitif CS:GO. Dari kasus menggunakan cheat, obat terlarang, hingga melakukan taruhan pun ternyata bisa terjadi. Sebenarnya, kemungkinan-kemungkinan seperti ini pasti bisa saja terjadi, pasalnya tidak menutup kemungkinan gemerlap dunia CS:GO mampu membutakan para penggiatnya.
Jika saja para oknum tersebut bisa lebih bijak, bisa aja mereka menjadi tim atau pemain terkenal dengan torehan prestasi, bukan rentetan aib seperti yang dipaparkan di atas. Semoga kasus-kasus seperti ini tidak terulang kembali di kemudian hari dan skena kompetitif CS:GO.
Ikuti terus berita terbaru serta informasi menarik lainnya seputar CS:GO cuma di KINCIR!