Sekarang ini, gamers udah jadi profesi yang lumayan menghasilkan. Berbekal keahlian mumpuni dalam mengendalikan karakter di game, pundi-pundi uang akan mengalir dengan deras seiring kemenangan yang diraih.
Demi menjadi gamers pro tentu diperlukan pengorbanan yang enggak sedikit. Waktu dan tenaga menjadi terkuras demi mengasah skill ke level profesional. Namun, enggak jarang terjadi kasus kecurangan yang melibatkan para gamers profesional ini. Demi ambisi mendapatkan pundi, mereka rela bermain enggak sportif. Aksi yang enggak terpuji ini ketahuan oleh banyak orang dan harus berujung malu.
Siapa aja sosok pelaku kecurangan di kompetisi games profesional? Yuk, simak ulasannya di bawah!
1. Woong – Azubu Frost (League of Legends)
Kompetisi League of Legends Season 2 World Championship playoff yang digelar tahun 2012 mempertemukan tim Azubu Frost melawan TSM. Ketika sedang dilakukan waktu jeda untuk mengatasi masalah teknis, TSM Chaox mendapati Woong, anggota tim Azubu Frost sedang mengintip layar raksasa yang tersebar di arena untuk mengetahui posisi lawan.
Enggak cuma sekali, Woong kedapatan beberapa kali menengok ke arah layar ketika dalam keadaan pause. Setelah dilaporkan kepada pihak panitia, Woong terkena sangsi berupa denda sebesar 30 ribu dollar Amerika. Pelanggaran ini enggak menghambat laju AZF yang berhasil menang dan masuk ke babak selanjutnya.
2. Hovik “KQLY” Tovmassian – Titan (CS:GO)
Kalau lo adalah penggemar game FPS, akurasi menembak adalah hal yang wajib dikuasai. Butuh waktu panjang untuk bisa memiliki ketepatan tingkat tinggi layaknya pemain pro. Namun sayangnya, di beberapa game FPS tenar seperti CS:GO, enggak luput dari pemain curang yang menggunakan aimbot. Dengan cheat ini, lo cuma cukup menembak ngasal dan musuh pasti langsung tewas.
Kelakuan ini adalah hal enggak terpuji yang haram dilakukan oleh siapa saja, khususnya pemain pro. Anehnya, KQLY mendapatkan banned karena menggunakan aimbot. Aksi ini dilakukan seminggu sebelum tim esports Titan akan berlaga di kompetisi DreamHack 2014.
Peraturan dari Valve menyatakan dengan tegas bahwa pemain yang akan berlaga di kompetisi CS:GO harus terbebas dari VAC banned. Buntut dari perkara ini, KQLY dipecat dan Titan enggak bisa berlaga di DreamHack 2014.
3. Kory “semphis” Friesen – Cloud9 (CS:GO)
Kasus doping mungkin udah biasa lo dengar di berapa cabang olahraga seperti sepakbola, bola basket atau atletik. Namun untuk kasus yang satu ini, ada gamers pro yang ketahuan menggunakan doping untuk meningkatkan performa.
Semphis, anggota dari tim esports Cloud9 dengan gamblang menyatakan kalau dia mengonsumsi Adderall sebelum bertanding. Adderall adalah stimulan yang membuat tubuh penuh energi, sama seperti efek ketika menggunakan narkoba jenis kokain. Yang mengejutkan lagi, semphis mengatakan kalau banyak gamers pro yang juga menggunakan obat ini agar tetap prima ketika bertanding. Buntut dari pengakuan ini, Kory “semphis” Friesen langsung ditendang dari Cloud9.
Lo bisa cek pengakuan semphis di bawah.
4. AtuuN –Thunder Predator (DotA 2)
Tim esports DotA 2 asal Peru, Thunder Predator, harus menerima sangsi diskualifikasi karena salah satu anggotanya kedapatan menggunakan cheat. Dalam ajang kualifikasi The International 2018 yang memperebutkan hadiah total sebesar 15 juta dollar Amerika, AtuuN ketahuan menggunakan program makro yang disisipkan melalui mouse miliknya.
Menggunakan hero Meepo, AtuuN diuntungkan dengan penggunaan program makro di mousenya. Dia enggak perlu menekan tombol yang banyak untuk mengoptimalkan skill ultimate Meepo. Cukup dengan menekan satu tombol, sang Geomancer bisa dengan cepat berteleportasi dan melancarkan damage kepada lawan.
Karena aksi curang ini, tim Thunder Predator enggak bisa melanjutkan kiprahnya di ajang The International 2018.
5. Nikhil “Forsaken” Kumawat – OpTic India (CS:GO)
Kasus kecurangan ini baru saja terjadi beberapa hari lalu. Dalam ajang putaran final kompetisi eXTREMESLAND Asia 2018, Forsaken yang tergabung di tim OpTic India tertangkap basah menggunakan aimbot ketika pertandingan sedang berlangsung. Akurasi sempurna Kumawat membuat para ofisial curiga dan langsung memeriksa komputernya.
Setelah memeriksa dengan seksama, tim ofisial menemukan program aimbot yang disamarkan dalam bentuk file word. Berniat menghapus barang bukti, Forsaken sukses menghilangkan menghapus program terlarang tersebut sebelum tim ofisial mengecek. Namun dengan bukti visual yang berhasil didapat, Forsaken enggak bisa mengelak.
Akibat aksi ini, Tim OpTic India didiskualifiasi. Untuk Forsaken sendiri, dia harus rela menerima larangan bermain seumur hidup di kompetisi resmi.
Pada tahun 2017 lalu, Kumawat juga pernah mendapatkan sangsi untuk kasus sama yang sama. Kala itu, pemain CS:GO asal India ini dilarang bermain selama dua tahun, yang belakangan diringankan menjadi 6 bulan.
— OpTic India (@OpTicIndia) October 19, 2018
Berusaha untuk mengembalikan kepercayaan penggemar, Forsaken dan seluruh rekannya yang tergabung di divisi CS:GO langsung ditendang oleh OpTic India dan dipersilakan untuk mencari peluang di tim lain.
***
Itu tadi lima gamers pro yang harus hidup menanggung malu karena kedapatan menggunakan cara curang untuk meraih kemenangan. Mengambil jalan pintas dengan aksi enggak terpuji adalah hal yang sangat melukai semangat sportivitas di kompetisi resmi. Hukuman wajib diberikan buat para pemain “nakal” ini.
Bagaimana menurut lo? Apakah hukuman yang dijatuhkan udah pantas untuk menebus dosa mereka? Kasih tau pendapat lo di kolom komentar, ya!