Sebenarnya, penampilan streamer perempuan kayaknya enggak lebih dari seujung kuku performa artis porno dalam filmnya. Mereka memang tugasnya ‘menghibur’ dengan berbagai posisi. Namun ketika terjun dalam live streaming, mereka justru menahan diri. Nama saja sering ke-filter Google, bisa jadi perilaku sensual dikit dibilang terlalu memancing. Akibatnya, banned!
Lucunya ada beberapa artis porno, baik yang masih aktif atau tidak, justru lebih menjaga dirinya di live streaming. Sasha Grey salah satunya. Ia menjaga dirinya untuk tampil ‘sopan’ namun tetap terbuka untuk mengobrol pornografi sebagai edukasi.
“Ada banyak orang yang menampilkan soft porn di website gaming ini… Apa pun yang saya katakan dengan belahan dada seperti ini pasti dibilang bodoh. Ya, kamu punya payudara! Apa yang ingin saya katakan adalah: porn is fine, asal jangan di website ini. Kamu bisa clip itu!,” katanya sambil menutupi belahan dadanya.
Ucapan itu bernada sarkasme sebab nama Sasha Grey sempat di-banned untuk live notification. Dalam sesi wawancaranya dengan CodeMiko, ia baru sadar bahwa streamer tidak bisa menaruh ‘Sasha Grey’ dalam judul stream. Profesi masa lalunya bikin ia lebih rentan masuk inappropriate content.
Beda lagi dengan Mia Malkova yang selalu disuruh untuk hot tub stream. Pada satu kesempatan, akhirnya ia melakukannya. Sepanjang hot tub ia terlihat diam di tempat, takut dengan tanpa sengaja ‘flashing’ para penontonnya.
“WHOOOO! Lihat-lihat, enggak ada yang terlihat! Enggak ada yang terlihat, kan? Seperti air ini menurunkan pakaian saya. Saya yakin, ini yang orang-orang tunggu di sini, menunggu pakaian saya slip. Saya tidak melakukannya. Saya sangat sangat takut posisi saya terhitung eksplisit dari apa yang seharusnya,” katanya dalam sebuah clip Twitch.
Artis porno Adriana Chechik bahkan sudah kena imbas. Live stream-nya pernah dihentikan karena memakan popsicle sambil menatap kamera. Telalu panas untuk Twitch mungkin. Lucu, ya? Padahal yang pakai bikini sambil duduk di balon pisang enggak di-banned.
“Dengar, Twitch baru saja nge-banned saya karena ngemut popsicle…. Tapi ketika b*tches melakukan squat pakai lingerie untuk subscription dan squat sampai kemaluannya terlihat… dan ya, saya akan ngemut phallic object–obyek menyerupai penis– bagaimanapun saya mau… asalkan enggak telanjang secara online, itu enggak apa-apa..,” tulis Adriana dalam akun Twitter-nya.
Sontak beberapa orang mengomentari dan memberi dukungan untuk Adriana. Beberapa bilang kalau ia pernah melihat yang lebih parah di Twitch dibanding apa yang dilakukan Adriana.
“Ini adalah klip yang bikin saya di-banned. Saya setuju, ini dianggap sugestif. Tapi ketika kamu, Twitch, mengaburkan garis dengan sangat buruk, lalu bahkan bagaimana ini mendekati apa yang dilakukan ‘bukan pekerja seks’ lainnya yang juga menjual situs mereka di stream. Di Instagram mereka penuh dengan konten telanjang,” kicaunya menambahkan.
Belakangan, Adriana memberikan batasan jelas dalam kontennya. Menurutnya, segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan gaming yang ia lakukan masuk ke konten safe for work-nya. Sementara untuk tampilan vulgar, ia hanya akan mengunggahnya ke situs OnlyFans.
Dari berbagai kisah ini, kita bisa melihat bagaimana regulasi begitu tajam untuk artis porno sementara ia jadi tumpul ketika berhadapan dengan streamer yang buka-bukaan. Masalahnya jadi lebih ruwet ketika angka streamer dan gamer perempuan kian meningkat. Bagaimana bisa kita teriak antiseksisme kalau sebagian besar perempuan justru menikmati penghasilan dari konten vulgar?