– Sosok-sosok penting di balik gemerlap industri film porno yang mungkin kalian tidak tahu sebelumnya.
– Meski tajir melintir, justru banyak dari mereka yang memilih untuk merahasiakan identitasnya.
Meskipun tabu, tetapi kita enggak bisa berbohong bahwa aktivitas menonton film porno adalah sebuah kegiatan yang disukai oleh banyak orang. Berdasarkan data dari FastHosts, sebuah perusahaan web-hosting, jumlah pengunjung XVideos dan PornHub setiap bulannya lebih unggul daripada platform video-on-demand beken seperti Netflix atau Amazon.
Saat ini, Amazon dan Netflix terhitung mendapatkan 2,21 miliar dan 2,29 miliar pengunjung setiap bulannya. Jumlah yang cukup banyak, tapi masih kalah jauh dibandingkan XVideos yang mendapatkan 3,14 miliar pengunjung, disusul oleh PornHub dengan 2,8 miliar pengunjung setiap bulannya. Itu artinya, setiap bulan, separuh jumlah manusia di dunia mengunjungi situs film porno.
Pornografi memang sesuatu yang dianggap menjijikkan dan menggambarkan naluri terendah manusia dalam seksualitas. Namun, karena dianggap tabu itulah, hal tersebut jadi semakin disukai. Pemblokiran situs-situs porno di berbagai negara, termasuk di Indonesia enggak lantas menghalangi masyarakat buat menonton film porno. Ada “jalan pintas” seperti VPN bisa digunakan untuk mendobrak larangan-larangan itu.
Dengan jumlah peminat yang sangat banyak, bisnis situs film porno menjadi sesuatu yang menggiurkan. COVID-19 bahkan sama sekali enggak menurunkan omzet industri ini, karena nyatanya, banyak orang yang menonton film porno pada saat menghabiskan banyak waktu di rumah. Para aktor dan aktris film porno pun bisa melakukan kegiatan syuting di rumah dengan kamera ponsel.
Nah, di balik industri film porno ini, ada tangan dingin segelintir orang yang berhasil menghasilkan jutaan dolar, tapi tidak pernah tersebut namanya selama ini. Siapa aja sih mereka? Simak di sini yuk.
Pacaud Bersaudara (XVideos)
XVideos merupakan platform aggregator film porno gratis yang memuat berbagai video pornografi, mulai yang dibuat secara profesional, video skandal, live streaming, hingga potongan adegan seks di dalam film-film semi-porno.
Khusus untuk video-video yang dibikin secara profesional dan biasanya berbayar, XVideos cuma memberikan trailer atau potongan dari film yang utuh, sehingga mau enggak mau kalian harus pergi ke situs terkait dan beli video utuhnya.
XVideos dibuat sama dua orang Prancis yang merupakan saudara kembar beda kelamin, Stephane Michael Pacaud dan Malorie Deborah Pacaud pada 2007. Menariknya, Stephane Pacaud enggak punya media sosial. Artinya, hanya segelintir orang yang mengetahui sosok kedua bersaudara ini.
Dalam wawancara bersama BFM TV Prancis, Pacaud mengatakan kalau semua media sosial yang mencatut nama dirinya dibuat oleh orang lain. Dia bahkan cuma mau dihubungi via Skype. Alasannya bukanlah tentang masalah hukum atau norma.
"Saya enggak peduli sama ketenaran. Saya enggak mau jadi pebisnis yang tiba-tiba harus muncul jadi showman dan mempromosikan bisnis mereka. Lagipula, media selalu bikin kesalahan dalam mengulas soal pornografi. Mereka sering mencari sensasi, enggak peduli sama informasi yang akurat," jelasnya.
Sekarang, XVideos terdaftar di bawah WGCZ Holding, sebuah perusahaan Polandia yang sering bermasalah soal copyright dan pernah bermasalah hukum juga sama MindGeek, perusahaan yang membawahi PornHub.
Feras Antoon, David Tassilo, dan Fabian Thylmann (Pornhub)
PornHub merupakan salah satu situs porno favorit ketiga di dunia setelah XVideos dan XNXX. Pornhub dibuat di Montreal, Kanada, pada tahun 25 Mei 2007 oleh web developer bernama Matt Keezer.
Pada 2010, PornHub dibeli oleh Manwin (kini MindGeek), perusahaan besutan Fabian Thylmann yang bergerak di industri pornografi. Sekadar info, MindGeek saat ini membawahi situs-situs film porno populer lainnya seperti Brazzers.
Mereka pun sempat berusaha memonopoli industri pornografi dunia dengan upaya akuisisi XVideos pada 2012. Namun, Stephane Michael Pacaud selaku bos XVideos menolak total 120 juta dolar harga pembelian tersebut dan berkata “Maaf, saya harus pergi karena mau main Diablo II.”
Ironisnya, karena kasus penggelapan pajak yang membuatnya diekstradisi, Thylmann terpaksa menjual saham mayoritas perusahaannya kepada Feras Antoon dan David Tassilo yang juga menjadi pendiri MindGeek. Saat ini, Antoon menduduki jabatan CEO, sedangkan Tassilo COO. Sementara itu, Thylmann sudah “tobat” dan kini menjadi investor sebuah perusahaan start-up di Belgia.
PornHub sempet bikin promo buat mendukung gerakan #dirumahaja dengan cara memberikan diskon untuk biaya langganan video porno. Sungguh “baik hati”, ya. Namun, Pornhub juga pernah bermasalah serius sama konten non-konsensual karena pernah mengunggah video korban pemerkosaan. Ditambah lagi, respons PornHub pun sangat lamban, seolah konten itu memang enggak mau mereka hapus.
Dibandingkan XVideos, para petinggi di PornHub jauh lebih terbuka soal identitas mereka. Itulah alasan kenapa PornHub lebih terlihat profesional sebagai perusahaan dan bahkan sangat terbuka soal rekrutmen pegawai.
Jonathan Todd – FakeTaxi
FakeTaxi mengusung konsep para gadis yang naik taksi dan kemudian diberikan "penawaran spesial" oleh supir taksi. Awalnya, mereka dipuji, dirayu, dan kemudian mau membuka baju hingga berhubungan seksual dengan iming-iming tarif gratis atau hal lainnya.
Konsep "gadis baik-baik yang mau dirayu" ini bikin FakeTaxi jadi laris banget. Padahal, para cewek yang menjadi korban sebetulnya adalah bintang porno profesional. Jadi, semua rekaman film ini udah diatur sedemikian rupa dan bukannya rekaman tanpa konsensus.
Selain Fake Taxi, perusahaan ini juga memproduksi konten Female Fake Taxi, Fake Agent, dan Public Agent. Sebelumnya, Fake Taxi berada di bawah MindGeek. Namun, sekarang perusahaan ini menjadi independen dengan nama perusahaan Really Useful LTD dan memiliki kantor pusat di Siprus.
Situs FakeTaxi dibangun pada tahun 2013 oleh Jonathan Todd, seorang pengusaha asal Inggris yang lebih tertutup daripada pemilik XVideos. Enggak banyak informasi yang bisa digali darinya, kecuali bahwa dia pernah dianugerahi penghargaan “CEO of The Year” oleh XBIS, sebuah situs berita pornografi.
Igor Shoemaker – VoyeurWeb
Enggak seperti situs-situs sebelumnya yang menampilkan konten dengan skenario atau sebagai agregator, VoyeurWeb lebih mengedepankan konten berupa foto dan kontribusi selfie pengguna. VoyeurWeb meminta kontribusi para pengguna untuk mengunggah foto payudara atau foto bugil mereka dan oleh situs tersebut, foto-foto bakal dikelompokkan sesuai dengan temanya
VoyeurWeb juga kerap mengadakan kontes foto dengan hadiah uang yang menggiurkan, mendorong banyak cewek buat mengeluarkan pose porno terbaik mereka. Foto-foto yang ada di situs itu bisa berasal dari mahasiswi, ibu rumah tangga, bahkan wanita karier profesional.
VoyeurWeb dibuat oleh Igor Shoemaker pada 1996 dan memang sengaja dibuat untuk menampilkan foto-foto amatir. Ide pembuatan situs ini terbesit di benaknya setelah resign dari pekerjaannya. Pada saat berselancar di Internet, Igor menganggap bahwa pengalaman yang ditawarkan sama berbagai situs itu cuma satu arah, sama sekali enggak mengajak para warganet. Itulah alasan kenapa kekuatan VoyeurWeb ada pada kontributor.
Igor sendiri merupakan seseorang yang mengaku punya empat kewarganegaraan; Jerman, Amerika Serikat, dan dua kewarganegaraan lainnya yang enggak mau dia sebutkan. Alasannya, dia ingin punya tempat buat “sembunyi” jika keadaan menjadi genting.
Hammy Media – XHamster
Layaknya XVideos atau Pornhub, XHamster juga merupakan platform penyedia film porno. Di XHamster, pengguna bisa menjalin kerjasama baik dengan menjadi kontributor video maupun live cam. Kalau video pengguna bagus dan banyak menjaring viewers, mereka bisa mendapatkan sejumlah uang.
XHamster merupakan perusahaan yang terdaftar di Limassol, Cyprus dan dimiliki dibuat oleh sekelompok orang yang namanya enggak pernah terdeteksi sampai sekarang. Namun, dia terdaftar sebagai produk dari Hammy Media.
Mengutip pernyataan dari founder XHamster yang enggak mau disebutkan namanya, seorang juru bicara dari Hammy Media menjelaskan awal mula berdirinya XHamster. Para pendiri melihat MySpace dan menginginkan sebuah platform pornografi yang bisa berfungsi layaknya media sosial.
Para pendiri ini hadir dengan tujuan yang cukup idealis. Mereka menginginkan XHamster memiliki konsep sesuai dengan rencana mereka dan enggak "artifisial" layaknya situs-situs lain. Mereka juga berharap kalau XHamster bakalan jadi situs tempat orang-orang bisa saling bertukar informasi atau bahkan nemu jodoh.
Greg Lansky dan Wes Meadows – Vixen
Vixen merupakan situs film porno berlangganan. Enggak seperti XVideos yang merupakan aggregator, Vixen menyediakan berbagai film porno orisinal dan kalian harus membayar atau berlangganan untuk menonton “mahakarya” mereka.
Vixen pernah memenangkan berbagai penghargaan dari ajang Adult Videos Network. Menekankan orisinalitas, mereka bahkan pernah menuntut beberapa orang karena mereka mencuri rekaman film porno dari situs dan membagikannya secara gratis.
Situs yang satu ini dimiliki oleh seseorang bernama Greg Lansky dan Wes Meadows. Nama terakhir lebih tertutup, sementara itu Greg Lansky lebih terbuka dan bahkan bangga dengan apa yang dia kerjakan.
Lansky merupakan pengusaha sekaligus investor Prancis yang tinggal di Amerika Serikat. Dia menganggap kalau film porno adalah seni dan melalui tangannya, tercipta berbagai studio film porno high-end.
Nama Lansky pun jadi sangat tenar di kalangan selebritas. Kanye West menjadi salah satu penggemar terberat “karya” Lansky. Dia pun juga dikenal berasosiasi dengan beberapa penyanyi hip-hop seperti Post Malone dan Lil Pump. Bahkan, majalah sekelas Rolling Stone pun membuat profil untuknya.
***
Uang yang mereka dapatkan dari industri pornografi banyak banget dan tentu pendapatan para kru terkait enggak ada apa-apanya dibandingkan mereka. Namun, bisa disimpulkan jika melihat sikap tertutup sosok-sosok di atas, selegal apapun usaha yang dijalankan, jelas ada rasa takut karena usaha mereka sebetulnya enggak sesuai sama etika yang berlangsung secara umum.